Jangan senang dulu setelah dimaafkan,
Karena tetap saja kesalahanmu akan dikenang._ Mira
.
.
.Setelah membuka sepatu dan kaus kaki, aku perlahan berjalan hendak memasuki Rumah. Tampak Mira sedang berdiri memandangi foto-foto masa kecilku yang dibingkai dan terpampang di dinding.
Menyadari kalau ada aku yang berdiri di depan pintu, ia mengalihkan pandangannya ke arahku tersenyum tipis.
"Eh Mir, kamu disini ?" tanyaku pura-pura kaget.
"Hehe iya Jol," Mira tertawa.
"Eh Ben sudah pulang," Ibu tiba-tiba datang dari dapur membawa masakannya.
"Iya Bu, Ibu masak apa ni ?" tanyaku sambil melirik makanan yang Ibu masak.
"Hari ini Ibu masak sambal tempe, petai dan rendang jengkol kesukaan kamu," jawab ibu dengan senyuman.
Mira menutup mulutnya menahan tawa, Ibu pun ikut tertawa melihat Mira.
"Ben suka banget makan rendang jengkol, jadi kalau pipisnya bau, jangan ditanyakan lagi ya haha," kata Ibu tertawa.
"Hahaha, baru tau kalau Benjol suka makan jengkol, bisa viral ni satu kelas haha," ledek Mira
"Eh jangan ya," larangku
"Week..." Mira mengeluarkan lidahnya, mengejekku.
Ibu tertawa melihat tingkah kami.
"Eh tadi barusan kamu dipanggil apa ? Benjol ?" Ibu bingung
"Iya bu... itu panggilannya Ben di sekolah," ungkap Mira
"Ssstt...." bisikku meminta Mira diam
"Hahaha, ini malah ibu baru tau," Ibu terkekeh.
Ibu dan Mira tertawa bersama, melihat ibu dan Mira akrab seperti ini aja udah senang banget, apalagi kalau udah jadi mantu.
Eh kok aku malah mikir kesitu ya ?"Sudah-sudah, yuk kita makan," ajak Ibu
"Aku mau langsung balik aja bu," kata Mira
"Eh ga boleh gitu, Kamu makan dulu setelah itu baru kamu boleh pulang. Ben, ajak temanmu makan," paksa Ibu, memintaku juga mengajak Mira.
"Iya Mira, yuk makan dulu," aku ikut mengajak.
Akhirnya Mira pun menurut, kami bertiga duduk dan makan bersama di meja makan, makan rendang jengkol lezat buatan ibu.
Usai makan, aku mengajak Mira duduk santai di teras Rumah, memandang tanaman-tanaman bunga yang menyejukkan mata.
"Mira," panggilku.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISTANCE [TAMAT]
Teen FictionBLURB : Kabar pernikahannya menjadi sebuah kejutan. Membuatku merasa hilang harapan dan teringat akan suatu kenangan. Ketika jarak tercipta karena suatu keadaan yang tak diharapkan, hingga memisahkan aku dengannya. Masa sekolah yang penuh kenangan I...