4

692 485 258
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Kring...! bel jam istirahat berbunyi, semua teman-teman di kelas pada berpencar ke basecamp mereka masing-masing.

Aku menolehkan pandanganku ke belakang memperhatikan Mira.

"Mau ke kantin ?" tanyaku hendak mengajak.

"Hmm... pinginnya gitu tapi..." kata Mira  sambil memikirkan sesuatu kelihatan dari bola matanya yang mengarah ke atas.

"Tapi apa ?" tanyaku

"Ga punya teman kesana," jawab Mira

"Kan ada kami, iya kan yu ?" kataku sambil bertanya pada Wahyu, meyakinkan Mira.

"Iya bener, yuk Mira," ajak Wahyu.

"Hmm..." gumam Mira

"Hai..." terdengar suara sapaan wanita.

kami bertiga melihat ke sumber suara, ternyata Ayu yang baru saja menyapa, ia tersenyum berjalan menghampiri Mira.

"Hai Mira, nama aku Ayu," Ayu memperkenalkan diri, mengulurkan tangannya hendak bersalaman.

"Hai Ayu," balas Mira menyapa, bersalaman dengan Ayu.

"Kita sama-sama ga punya teman sebangku, kita sebangku aja yuk, aku yang pindah ke bangku kamu," tawar Ayu

"Wah boleh-boleh, aku juga suntuk ni kalau ga ada teman sebangku, jadi diem-diem aja hehe," kata Mira menerima tawaran Ayu

"Ok nanti aku duduk di bangku ini, eh tadi aku dengar kalian mau ke kantin ya ?" tanya Ayu

"Iya ni, tadi mereka ngajak," jawab Mira

"Yuk lah, aku ikut," ajak Ayu

"Yuk," turut kami bertiga lalu berjalan meninggalkan kelas.

****


Sesampainya kami di kantin, kami melihat sekeliling kantin, sudah banyak meja kantin yang terisi, untung aja ada satu meja lagi tersisa, kami pun dengan cepat duduk mengisi meja itu sebelum diduduki oleh orang lain.

Melihat orang ramai berdiri di hadapan Buk mimi, penjual di kantin, kami bingung bagaimana caranya memesan makanan.

"Gimana ni Jol ?" tanya Wahyu

"Lu aja deh yang kesana, sekalian pesankan punya kami," pintaku

"Hmm ok deh, kalian mau pesan apa ?" tanya Wahyu lalu berdiri.

Kami melihat menu pesanan yang sudah ditempelkan di tembok kantin.

"Hmm... Mie ayam aja deh," serentak Aku dan Mira menyebut pesanan.

"Lah... serentak haha," kaget Ayu tertawa.

Wahyu pun ikut tertawa melihat Ayu tertawa.

"Aku juga deh kalau gitu, samain aja," kata Wahyu

"Ok kalau gitu aku juga, sebentar aku kesana ya," kata Wahyu lalu berjalan menghampiri Buk Mimi

"Tadi dia panggil kamu apa ? Jol ?" Mira menanyaiku

Aku hendak menjawab pertanyaan Mira

"Iya Mir, kami semua memanggilnya Benjol," belum sempat aku menjawab, sudah terlebih dahulu dipotong oleh Ayu.

" Benjol ?! Hahaha" tawa Mira

Melihat tawanya membuatku tersenyum sambil menggaruk kepala.

"Kamu suka mie ayam ya ?" tanyaku mengalihkan pembicaraan.

"Yap, makanan favorit," jawab Mira.

"Sama dong," kataku.

"Iya, kamu juga suka naik sepeda kan ?" tanya Mira

"Iya, kok kamu tau ?" tanyaku heran

"Iya waktu aku masuk gerbang sekolah aku lihat kamu naik sepeda masuk ke parkiran," jelas Mira.

"Oh gitu," kataku

"Sama lagi," kata Mira tersenyum

"Iya sama lagi hehe," tertawa kecil

Wahyu kembali duduk bersama kami setelah memesan makanan, tak lama pesanan kami pun tiba, seperti di Restoran ataupun Rumah makan, Buk Mimi membawa pesanan lalu mengatakan, "Selamat menikmati."

****

Jam pulang sekolah pun tiba, Aku, Mira dan Wahyu berjalan bersama keluar dari kelas hendak menuju parkiran.

Tampak dari raut wajah Wahyu yang murung  kalau dia ingin Ayu ikut jalan bareng kami seperti waktu jam istirahat tadi, tetapi Ayu sudah ditunggu oleh Ayahnya di depan gerbang Sekolah seperti biasanya, jadi ia tidak jalan bareng kami.

Kami pun hampir sampai di parkiran, tetapi sesuatu menghentikanku melangkahkan kaki, pandanganku teralihkan oleh sesuatu. Aku melihat seseorang berlari secepat mungkin di lantai dua, membuatku jadi bertanya-tanya apa yang membuatnya berlari seperti itu.

Terlihat lagi olehku, ternyata ada tiga lelaki lagi berlari dibelakangnya membuat rasa penasaranku semakin meningkat, Aku yakin mereka berlari menuruni tangga.

"Kenapa diam Jol ? ayo jalan," tanya Wahyu lalu mengajakku, Mira pun juga menatapku heran.

Aku berlari menuju tangga itu, mencari tahu apa yang terjadi.

"Hei Jol !" panggil Wahyu, tak peduli dengan Wahyu, aku tetap terus berlari.

Aku pun sampai di depan tangga, tak lama pria itu pun turun dari tangga dengan nafas yang tertahan-tahan, kini ia tepat berada di hadapanku.

"Hei... ada apa ?" tanyaku pada ia yang tidak ku kenal.

Karena nafasnya yang masih sesak, ia belum bisa menjawab pertanyaanku, tiba-tiba saja ketiga cowok yang mengejarnya itu turun lalu melihat kami dengan tatapan sinis nan tajam,
aku pun berdiri menutupi pria itu.

.
.
.


Hello Guys...
Bagaimana part ini menurut kalian ?

Kira-kira cowok yang habis dikejar itu siapa ya ? dan apa yang bakal Ben lakukan ?

Ayo terus pantengin cerita DISTANCE.

Tambahkan ke library kalian untuk dapat notif setiap update-nya dan jangan lupa untuk beri vote, komen dan share cerita ini ke teman-teman kalian yaa

Terima kasih 😃

Ardnerus Nomis

DISTANCE [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang