#19

425 68 1
                                    

Nafas subuh kini berhembus, waktu menunjukkan pukul 05.15. Nuansa putih pucat menjadi pemandangan yang harus dilihat oleh Hanifa selama menjaga Aya.

Sedangkan 7 orang pria yang sedang bersiap-siap untuk kembali ke Korea masih dalam kebimbangan. Apakah pantas mereka pulang sedangkan orang yang selama ini mengurus mereka sedang koma.

Haechan tidak tidur sama sekali, ia terus saja memikirkan keadaan Aya yang tak kunjung membaik.

"Hyung, sebentar lagi kita harus ke bandara" ujar Jisung

Tak ada yang menanggapi Jisung, mereka semua masih kalut memikirkan Aya yang sedang dirawat di Rumah Sakit.

Mereka tengah bersiap-siap untuk berangkat ke Bandara karena mobil yang akan mereka tumpangi sudah menunggu didepan gedung apartement.

Sekitar 15 menit, mereka akhirnya berangkat menuju Bandara. Mobil melaju dengan kecepatan yang sedang melewati tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi bersama Aya dan Hanifa. Tempat yang menyisahkan banyak sekali kenangan dan kerinduan.

Ada rasa rindu yang akan tertinggal disini. Semua suka dan duka hanya akan menjadi cerita tanpa akhir yang bahagia. Entah kapan takdir akan berpihak. Kini aku hanya bisa memandang kenangan tanpa kenyataan. Selamat Tinggal Cintaku!

----ooOoo-----

Setelah melaksanakan Shalat Dhuha, Hanifa membacakan lantunan surah favorit Aya, yakni Q.S Taha.

طٰهٰ‌
Tha Ha

مَاۤ اَنۡزَلۡـنَا عَلَيۡكَ الۡـقُرۡاٰنَ لِتَشۡقٰٓى
Kami tidak menurunkan Al-Qur'an ini kepadamu (Muhammad) agar engkau menjadi susah

اِلَّا تَذۡكِرَةً لِّمَنۡ يَّخۡشٰى
melainkan sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah),

تَنۡزِيۡلًا مِّمَّنۡ خَلَقَ الۡاَرۡضَ وَالسَّمٰوٰتِ الۡعُلَى
diturunkan dari (Allah) yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi,

اَلرَّحۡمٰنُ عَلَى الۡعَرۡشِ اسۡتَوٰى
(yaitu) Yang Maha Pengasih, yang bersemayam di atas 'Arsy.

Tok Tok Tok

Terdengar suara ketokan, dan tak lama ada yang masuk. Mereka adalah Abah dan Ummi Aya, mereka baru saja tiba setelah melakukan penerbangan dari Surabaya.

Ummu Aya menangis melihat kondisi putri tercintanya, dan Abahnya hanya tertunduk menahan tangisannya.

"Ya Allah nak, kamu kenapa" tangis Ummi Aya pecah

Ia kemudian menghampiri putrinya lalu memeluknya dalam tangisan. Hanifa tak bisa menahan tangisannya melihat pemandangan didepannya.

Sejak SD ibunya sudah meninggal dan Ayahnya menikah lagi. Itulah mengapa ia hidup sendiri dan hanya memiliki Aya dan keluarganya sebagai sandaran.

"Sabar yah Ummi, Insya Allah Aya bakal baik-baik aja" sahut Hanifa menenangkan Ummi

Ummi Aya tidak bisa melepaskan pelukannya dari putrinya, ia berharap putrinya aka segera sadar dan sehat seperti sedia kala.

-----ooOoo-----

Dreamies tengah melewati jalur VIP menuju area keberangkatan. Dipimpin oleh Jeno didepan, sedangkan Haechan dan Mark berjalan paling belakang.

Pikiran dan hati Haechan terus saja memberontak. Ia tidak berhenti memikirkan keadaan Aya sekarang.

Sesekali ia memejamkan matanya untuk menenangkan dirinya sekejap, namun pikiran tentang Aya terus saja menghantuinya.

"Aku tidak bisa ikut kalian pulang sekarang" ujar Haechan yang menghentikan langkahnya secara tiba-tiba

Semua member berbalik menghadap Haechan dengan raut wajah penuh kebingungan.

"Ada apa denganmu?" tanya Renjun

"Ada hati yang harus aku jaga disini" jawab Haechan lugas lalu berlari meninggalkan semua member.

"Yaaaa" teriak Jaemin

"Aku akan menemani Haechan disini, kalian pulang saja. Nanti akan ku jelaskan saat kalian tiba di Korea. Aku juga akan segera menghubungi manager" ujar Mark

Mark kemudian berlari mengejar Haechan dengan ransel dan koper yang ia bawa.

"Ada apa dengan mereka berdua?" tanya Chenle

"Ah aku mengerti sekarang, sudahlah ini urusan hati. Biarkan mereka tetap disini" kata Jeno dengan senyum diwajahnya

Mark dan Haechan berlari dengan tergesa-gesa. Mereka akan langsung ke Rumah Sakit untuk melihat keadaan Aya.

Dear You : Kita Yang Berbeda | Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang