Happy reading...
Setelah mengambil alih perusahaannya dari tangan Douglass, Angel mulai mengelola perusahaan, Ia tengah sibuk memeriksa beberapa dokumen yang selama ini dikerjakan Douglass.
Sementara Rachel, ia tidak sendiri dirumah, melainkan bersama Jason, setelah perpisahannya dengan Douglass Angel menyuruh Jason tinggal dengannya dan juga ia memberi pekerjaan Kepada Jason sebagai pengasuh dan juga sopir dirumah Angel.
Semata, itu sebagai tanda terimakasih pada Jason yang sudah mau membantu dirinya lepas dari masalah yang begitu menjijikan.
Douglass dan Rose, baru saja menyelesaikan pernikahan dengan seadanya. Rose memang menginginkan pesta meriah namun keadaan sulit yang menimpanya harus menelan impiannya.
Semua terasa indah bagi Angel tetapi tidak bagi Douglass.
~~~
Zedd, gadis itu duduk disebuah halte bus, matanya menatap kearah kanan dan kiri seperti menunggu seseorang.
Diam diam, Zedd kabur dari rumahnya hanya untuk bertemu dengan Ansel. Ia ingin membuat Ansel percaya padanya dan setelah itu Zedd mungkin akan tenang dan pergi dari kehidupan Ansel.
Zedd tidak pernah tau, bahwa Ansel juga menyesali perbuatannya!
Dari arah sebrang, Zedd melihat Ansel tengah mengayuh sepedanya. Zedd tersenyum, dan segera bangkit dari halte bus untuk meneriaki Ansel.
"Ansel...." Gadis itu berteriak sambil melambaikan tangannya
Ansel yang merasa terpanggil langsung mencari arah suara tersebut, saat matanya melihat kearah halte ia mendapatkan sosok Zedd sambil tersenyum dengan tangan yang terus melambai kearahnya.
"Zedd" gumam Ansel
Laki laki itu segera mengayuh sepedanya menghampiri Zedd. Zedd nampak gugup, ia takut Ansel memarahinya lagi. Namun rasa gugup itu menjadi rasa kaget yang luar biasa saat Ansel dengan cepat memeluk tubuh Zedd.
Astaga apa yang dilakukan bocah itu?
Jantung Zedd terdetak hebat, saat Ansel dengan eratnya memeluk tubuh Zedd.
Apa yang terjadi?
"Ansel..." Lirih Zedd
Ansel segera melepaskan pelukannya, Ansel juga tidak sadar bahwa ia tadi memeluk Zedd.
"Maaf" lirih Ansel
"Emm..."
Zedd segera duduk kembali dikursi halte, diikuti oleh Ansel.
"Ansel, aku__
"Zedd, aku yang seharusnya minta maaf padamu. Maaf sudah menuduh ibumu. Sebenarnya bukan ibumu yang berselingkuh dengan Papi, tapi wanita itu, Rose! Dia yang telah merebut papi" Ansel menyela ucapan Zedd, ucapannya terdengar ungkapan penyesalan dan juga ungkapan kecewa
"Jadi, bagaimana sekarang keluargamu?" Tanya Zedd terkejut
"Mommy memilih berpisah dengan papi karena papi sudah menghamili wanita itu" balas Ansel sedih
Zedd langsung menggenggam tangan Ansel. Memberi kekuatan kepada Ansel agar tetap bersabar.
"Jangan sedih. Karena menurutku itu memang jalan terbaik"
Ansel mengangguk sambil tersenyum. "Dimana bibi Shanny?"
"Aku kesini sendiri, karena aku yakin jika aku izin pada Mommy dia tidak akan mengizinkanku" ucap Zedd sambil mengulum senyumnya
"Emmm, bagaimana kalau nanti malam kita kerumahmu, aku akan mengajak mommy untuk meminta maaf pada bibi Shanny" ucap Ansel memutuskan
Zedd mengangguk patuh.
"Kalau begitu ayo kerumahku" ajak Ansel
Ansel segera menaiki sepedanya dan diikuti dengan Zedd. Mereka menaiki sepeda dengan riang, kebersamaan keduanya kembali lagi setelah sempat ada kesalahpahaman yang mengharuskan mereka berpisah.
"Aku tidak pernah berpikir kalau kita akan bersama lagi" ucap Zedd sambil menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya
Ansel hanya tersenyum.
Laki laki itu sebenarnya senang bisa bertemu Zedd. Ia juga tidak pernah berpikir kalau mereka akan bersama.
[...]
"Kau seharusnya meminta bagianmu pada Angel" ucap Rose sambil menatap wajah marahnya dicermin
"Jika saja bisa, mungkin aku sudah dari dulu memintanya, Rose" balas Douglass sambil membuka jasnya
"Lalu, apa yang kau rencanakan sekarang?" Rose berjalan menghampiri Douglass dan berdiri didepannya
"Aku akan meminta pekerjaan pada Angel. Aku yakin dia akan menolongku karena dia masih mencintaiku" ucap Douglass memutuskan
"Baiklah. Silahkan lakukan apa yang kau mau, aku menunggu" ucap Rose menantang, lalu dia berjalan keluar kamar meninggalkan Douglass
~~
Angel menghirup segar udara disore hari, matanya menatap sekeliling jalan yang tidak begitu padat.
Disore hari sepulang bekerja, Angel menyempatkan diri untuk menyeruput kopi disebuah kafe dipinggir jalan.
Semua nampak cerah, seperti hatinya. Meski sempat terluka namun Angel bisa menghapusnya dengan cepat.
Angel memperhatikan sebuah mall yang menjulang tinggi. Ada sosok yang ia kenali baru saja keluar dari mall tersebut.
Angel terus menatapnya hingga wanita itu juga menatapnya, ya dia adalah Rose. Wanita itu membawa dua papper bag yang entah berisi apa.
"Aku dengar kalian baru saja menikah hari ini, tapi lihatlah Douglass sama sekali tidak mengantarmu keluar, laki laki yang kau rebut dariku hanya seorang pecundang" Angel bergumam dalam hatinya sambil meniupi kopi yang ia pegang.
Rose memasuki taksi setelah tatapannya beradu dengan Angel. Taksi itu melenggang membersihkan kembali pemandangan yang Angel lihat.
"Semua tidak akan berubah, saat kau mengambil sesuatu dari kehidupan orang lain kau tidak akan merasakan kehidupan sama seperti orang yang kau rebut miliknya....
Kau merebutnya dengan paksa maka kehidupan yang kau jalani bersamanya akan penuh paksaan. Entah kau akan terpaksa bahagia atau terpaksa menikmati yang sebenarnya tidak pernah kau inginkan...
Karena pada dasarnya kita adalah manusia, yang lebih memenuhi keinginan daripada kebutuhan...
Keinginanmu menginginkannya akan dengan mudah kau dapatkan, tapi sebenarnya kebutuhanmu kau tinggalkan hanya karena keinginan yang membutakan mu"
Angel berdialog sendiri dalam hatinya. Meski sedikit perih saat mengingat cara wanita itu merebut miliknya tetapi Angel masih memiliki segalanya untuk ia nikmati dan syukuri.
KAMU SEDANG MEMBACA
the secret of married [✓]
General Fiction"Papi bukan laki laki yang baik buat aku, momy dan juga Rachel! Aku tidak percaya papi bisa lakukan ini pada kami, aku benci papi!"ucap Ansel sambil menangis, lalu berlari meninggalkan Douglass dan Rose start 31 𝚊𝚐𝚞𝚜𝚝𝚞𝚜 2020 finish 10 maret 2...