Shanny berlari memasuki ruangan Angel. Ia takut terjadi hal yang tidak diinginkan saat keributan diruangan Angel.
Shanny melihat Angel tengah duduk sambil memijit pelipisnya, ia bahkan tidak menyadari kehadiran Shanny karena terlalu sibuk melamun.
"Angel... Kau tidak apa?" Tanya Shanny sambil mengusap bahu Angel
Angel terperanjat seperti melihat hantu. Namun ia bisa menetralkan kembali dirinya.
"Aku tidak apa" balasnya
"Apa yang terjadi disini? Apa yang dilakukan Douglass?" Tanya Shanny penasaran
"Dia meminta pekerjaan padaku. Aku menolaknya, aku masih belum bisa melupakan rasa sakit ini, Shann. Aku masih berat menerima keberadaan Douglass" lirih Angel
"Aku mengerti. Tapi aku tidak habis pikir padanya mengapa dia tidak mempunyai rasa malu padamu setelah apa yang telah ia lakukan. Laki laki macam apa dia" Shanny mengomel sambil menggelengkan kepalanya
"Sudahlah, sebaiknya kau kembali lagi bekerja. Aku mungkin akan pulang sekarang, kepalaku pening" ucap Angel sambil menatap Shanny
"Hem, baiklah. Aku kembali keruanganku dulu. Kau hati hati dijalan" balas Shanny yang diangguki Angel
[...]
Douglass melempar tas kerja berisi surat lamaran kerjanya keatas sofa, kedua tangannya meremas rambut yang tak bersalah itu, wajahnya memerah, perlakuan Angel padanya benar benar keterlaluan, dengan gampangnya Angel menjatuhkan harga diri Douglass didepan karyawan. Seolah Angel sengaja melakukan itu untuk membalas perbuatan Douglass.
"SIALLLLL!!!!" Douglass berteriak dengan keras membuat Rose yang berada di dapur langsung menghampirinya karena terkejut
"Ada apa? Mengapa kau berteriak disiang bolong begini!" Tanya Rose tajam
"Semua gara gara Angel!" Balas Douglass
"Angel? Apa yang terjadi?" Rose semakin penasaran dengan kejadian yang menimpa suaminya itu
"Dia mengusirku dari kantornya! Dia mempermalukan ku didepan banyak orang! Rose." Ucap Douglass dengan ekspresi kesalnya
"APA?!"
"Dia mengatakan aku penyusup!!!" Tambah Douglass
"Keterlaluan! Dia pikir dia siapa!" Geram Rose
"Aku harus membuatnya menderita! Aku harus membuatnya menyesal!" Ucap Douglass seolah itu ancaman
"Apa yang bisa kau lakukan sekarang, Douglass? Disaat kondisi seperti ini? Disaat Angel sedang ada diatas dan kau benar benar dibawah!" Bentak Rose
Douglass terdiam, Rose benar apa yang bisa dilakukan oleh Douglass saat ini sedangkan dunia berpihak pada Angel, semua Angel miliki dan Douglass? Dia tidak mempunyai apa apa untuk membuktikan semua ucapannya itu.
"Lebih baik kau mencari pekerjaan dikantor lain. Buktikan pada Angel bahwa kita tidak membutuhkan bantuannya lagi" ucap Rose memberi saran.
"Kau benar, Rose" ucap Douglass
"Kalau begitu, ayo cepat cari sekarang. Aku yakin kau tidak akan mengecewakan aku dan anak kita ini" ucap Rose sambil mengusap perutnya
"Baiklah, aku akan pergi sekarang. Sampai ketemu nanti malam" ucap Douglass sambil mengecup dahi Rose
"Hem.. hati hati"
Rose menatap kepergian Douglass. Ia berharap Douglass memberi kabar baik padanya.
[...]
"Kau pulang terlalu cepat, ada apa?" Tanya Jason sambil menuruni anak tangga
"Aku merasa tak enak badan" balas Angel sambil menampilkan senyum tipis
"mau dibuatkan kopi atau teh?" Tanya Jason menawarkan
"Jason, jangan anggap kau adalah pembantu disini. Tugasmu hanya menjaga Rachel. Aku bisa membuatnya sendiri jika aku mau" ucap Angel lembut, lalu berjalan menaiki tangga menuju kamarnya
Jason hanya terdiam. Jujur ia tidak menganggap dirinya itu pembantu dirumah Angel, tapi entah mengapa Jason merasa seperti ada sesuatu dari dirinya. Perasaan peduli terhadap Angel sangat besar, ia ingin selalu ada untuk Angel, ia ingin Angel merasa nyaman didekatnya. Hanya itu.
"Dorrr..." Ansel mengejutkan Jason yang sedang melamun.
Anak itu baru pulang sekolah dan entah sejak kapan ia berada dirumah.
"Kau membuatku sangat terkejut, Ansel" ucap Jason sambil mengusap dadanya
Ansel tertawa lepas saat melihat ekspresi Jason.
"Paman melamun" ucap Ansel sambil berlari kekamarnya
"Dasar anak itu" gumam Jason
[...]
Sudah sore dan bahkan hampir malam, tapi Douglass tidak mendapatkan pekerjaan setelah seharian berkeliling memasuki kantor besar dan kecil. Alasannya selalu sama, tidak ada lowongan kerja.
Tetapi yang Douglass tidak habis pikirkan adalah cara karyawan maupun atasannya itu menatap Douglass berbeda, tatapan sinis dan tajam selalu Douglass terima.
Bahkan disetiap kantor banyak orang yang membicarakannya saat ia memasuki kantor, mereka membicarakan tentang masalah Douglass dan Angel dimasa lalu, mereka juga mencap Douglass sebagai laki laki jahat.
Jujur, Douglass dan Angel memang cukup terkenal dikota itu, karena perusahaan maju yang mereka miliki sehingga banyak orang yang mengenal mereka meskipun diantaranya lewat mulut ke mulut.
Mungkin kabar itu sudah meluas ruah keberbagai telinga, dan Douglass yakin semua kantor menolaknya karena masalahnya itu. Bukan karena tidak ada lowongan pekerjaan.
Dan Douglass mengira itu karena Angel, mungkin Angel sudah menghubungi semua kantor untuk menolaknya.
Pikiran yang kotor Tn. Douglass!
"Apa yang harus aku katakan pada Rose! Semua ini karenamu Angel! Kau yang telah membuatku seperti ini!" Douglass menggerutu dalam hatinya sambil tetap fokus pada setir mobilnya
~~
Tuk tuk tuk...
Mendengar suara ketukan pintu, Jason segera bergegas membukanya.
Jason kebingungan saat melihat seorang wanita paruh baya berdiri didepan pintu.
"Maaf, cari siapa?" Tanya Jason
"Aku mencari anakku, Douglass. bukankah dia tinggal disini" ucap Wanita itu
"Emmm... Tunggu sebentar, aku akan panggilkan Angel" ucap Jason yang diangguki ibunda Douglass
Jason mengetuk pintu kamar Angel, sang pemilik kamarpun langsung keluar dengan baju tidur dan sendal santai melekat dikakinya.
"Ada apa?" Tanyanya sambil menguap
~~
"Aku sangat merindukan anakku, menantuku dan juga cucuku" gumam Wanita itu sambil meniup tangannya yang terasa dingin
Ketahuilah guys, dia bernama Maria
"Ibu..." Angel berdiri didepan pintu sambil menatap mantan mertuanya itu
"Angel, menantuku" Maria segera menghampiri Angel dan memeluknya dengan erat
"Bagaimana kabarmu nak?" Tanya nya
Angel masih diam...
"Apa Douglass belum pulang bekerja?"
"Emm... Dimana Ansel dan Rachel apa mereka sudah tidur?"
Pertanyaan itu seakan menusuk ke dalam hati Angel. Disaat semua orang mengetahui kehancuran rumah tangga Angel dan Douglass, tapi ibunda Douglass tidak tau soal mereka yang sudah berpisah.
Bagaimana Angel harus menjelaskannya? Apa yang harus Angel katakan?
....bersambung....
Jangan lupa vote dan komen
Mohon kritik dan sarannya:)
KAMU SEDANG MEMBACA
the secret of married [✓]
General Fiction"Papi bukan laki laki yang baik buat aku, momy dan juga Rachel! Aku tidak percaya papi bisa lakukan ini pada kami, aku benci papi!"ucap Ansel sambil menangis, lalu berlari meninggalkan Douglass dan Rose start 31 𝚊𝚐𝚞𝚜𝚝𝚞𝚜 2020 finish 10 maret 2...