Ting tong ting tong...
Bell pintu berbunyi, Angel yang sedang termenung sambil memperhatika Rachel bermain dengan bonekanya segera berjalan menghampiri pintu yang bersuara untuk membukanya. Angel sangat berharap itu adalah Ansel, putranya yang sudah pergi dari satu minggu yang lalu.
Angel memutar knop pintu, seketika harapannya memudar saat sosok yang datang bukan seseorang yang ia harapkan.
"Selamat siang mbak Angel, boleh aku masuk?"sapanya, dia Rose, wanita simpanan Douglass yang selalu bersikap manis didepan Angel
"Silahkan..."lirih Angel sambil tersenyum singkat
Rose segera masuk mengikuti arah ruang tamu, tentu saja diikuti oleh Angel yang sudah menutup pintu sebelumnya.
"Aku bawakan makanan untuk mbak Angel. Setelah kejadian itu aku selalu merasa tak enak hati pada mbak Angel, sehingga jarang sekali aku berkunjung kesini"ucap Rose berbasa basi
"Terimakasih Rose, seharusnya kau tidak perlu repot seperti ini. Lagipula itu hanya kesalahpahaman, Douglass juga sudah menjelaskannya"ucap Angel dengan penuh penjiwaannya
"Aku senang jika mbak Angel percaya padaku, aku hanya mengantarkan ini, aku harus pulang lagi masih banyak yang harus aku kerjakan"ucap Rose, berpamitan
"Mmm... baiklah terimakasih Rose, jangan terlalu memikirkan kejadian itu ya"ucap Angel yang diangguki Rose
Rose segera beranjak dari rumah Angel. Ia hanya memastikan bahwa dirinya aman saat ini. Untuk sebuah makanan yang Rose bawa, itu hanya sekedar basa basi belaka agar tidak terlalu canggung berbicara dengan Angel.
[...]
Ansel memeluk lututnya dengan erat, matanya memperhatikan taburan bintang yang terlihat bergerak dan berkedip. Tapi pikirannya bukan terarah pada bintang, melainkan terarah seputar keluarganya, ia sangat merindukan Angel, dan Rachel tak lupa juga merindukan rumahnya. Soal Douglass? Sama sekali tidak pernah terlintas dipikiran Ansel, ia tidak peduli laki laki itu sedang apa, sedang berada dimana. Bahkan jika Douglass meninggalkan pun Ansel tidak akan peduli.
Anak durhaka bukan? Tetapi perasaan Ansel yang dicurangi membuatnya seperti itu. Membenci dan akan tetap membenci.
"Makanlah..."seorang laki laki dewasa bercelana hitam dan baju hitam duduk disamping Ansel sambil memberikan satu jagung bakar kepada Ansel. Laki laki itu melirik Ansel saat Ansel mengambil jagung dari tangannya. Laki laki itu tersenyum, lalu mengusap rambut Ansel seakan mengerti apa yang dirasakan oleh Ansel.
"Kau tidak ingin pulang? Momy mu pasti menunggumu"tanya Jason, laki laki yang mengizinkan Ansel tinggal dengannya. Yang juga mantan suami dari Rose
Ansel menggeleng, lalu memakan jagung itu sedikit.
"Ansel, mari lancarkan rencana kita besok"ajak Jason
"Kita mulai darimana paman?"tanya Ansel menaikkan satu alisnya
"Pagi pagi, kita harus keperumahan tempatmu. Kita selidiki gerak gerik Rose dan papimu"ucap Jason yang sudah menyusun rencana
"Lalu...?"tanya Ansel lagi
"Kau tinggal ikut denganku, besok kau akan mengerti"ucap Jason, Ansel mengangguk
"Mengapa paman mau berusaha keras membantuku?"tanya Ansel, ia sediri tidak tau jika Jason adalah mantan suami Rose
Jason tersenyum, ia menghembuskan nafasnya panjang, lalu matanya terarah pada bintang diatas langit sama seperti yang dilakukan oleh Ansel tadi.
"Sebenarnya, Rose adalah mantan istriku, kami bercerai 4 bulan yang lalu, saat aku mengetahui hubungannya dengan Douglass..."
KAMU SEDANG MEMBACA
the secret of married [✓]
General Fiction"Papi bukan laki laki yang baik buat aku, momy dan juga Rachel! Aku tidak percaya papi bisa lakukan ini pada kami, aku benci papi!"ucap Ansel sambil menangis, lalu berlari meninggalkan Douglass dan Rose start 31 𝚊𝚐𝚞𝚜𝚝𝚞𝚜 2020 finish 10 maret 2...