part 28

3.5K 170 23
                                    

Berapa hari aku gk update guys?
Udah ada yang nunggu lanjutan cerita Angel gak? Wkwk

Jangan lupa komen vote dan sarannya ya:)

Selamat membaca....

2 tahun kemudian

Setelah kepergian Douglass dan Rose dari Inggris, nampaknya kini hidup mereka sudah bahagia dan berkecukupan.

Berkat usaha yang Douglass andalkan kini ia menjadi seorang pengusaha besar di Amerika.

Ia telah bangkit dari kebangkrutannya, ia sudah menjadi milyader bahkan melebihi harta yang Angel miliki.

Douglass juga sedang membangun cabang perusahaannya di Inggris, ia dan keluarganya akan kembali ke Inggris untuk merintis karir dan hidup bahagia disana.

Kini mereka sudah ada dipesawat untuk terbang ke Inggris, siapa sangka bahkan pesawat yang ia tumpangi adalah pesawat milik pribadinya.

"Angel, kau akan melihatku bahagia bersama Rose, dan aku akan membalas semua perbuatanmu" Douglass bergumam dalam hatinya sambil menatap pemandangan dari balik jendela

[....]

"Angel...."

Angel menoleh kearah seseorang yang memanggilnya, dia adalah Shanny yang sedang berusaha berjalan cepat menghampiri Angel.

"Angel aku dengar kantor yang dibangun disamping kantormu sebentar lagi selesai, dan katanya kantor itu akan secepatnya diresmikan" ucap Shanny

"Itu bagus, kita bisa bekerjasama dengan kantor itu" ucap Angel sambil tersenyum

"Tapi itu___

"Sudahlah, ayo masuk kita tidak perlu membicarakan itu kita tunggu saja" potong Angel, lalu berjalan mendahului Shanny

"Andai kau tau perusahaan itu milik siapa" gumam Shanny

[....]

Douglass menghirup udara segar dengan kuat dihalaman rumahnya yang begitu besar dan mewah. Matanya menatap sekitar, ia merindukan suasana kota Inggris.

Ia juga merindukan Ansel dan Rachel yang entah bagaimana kabar mereka setelah Angel mengusir Douglass.

Douglass juga tidak lupa pada janjinya, kehadiran dia ke Inggris bukan cuma merindukan apa yang ada disana, tapi ia memiliki tujuan tertentu, yaitu membalas semua perbuatan Angel.

"Douglass, kau tidak akan masuk?" Tanya Rose diambang pintu

"Tidak sayang, aku akan keluar sebentar" ucap Douglass setengah berteriak

"Oh baiklah" angguk Rose sambil tersenyum

Douglass berjalan menuju mobilnya, lalu melajukannya keluar dari rumah barunya itu.

[....]

Zedd yang sedang menyeruput es itu mendadak terkejut saat matanya tak sengaja melihat sosok Douglass keluar dari dalam mobil yang terparkir dihalaman sekolah.

"Ansel, bukankah itu papimu" ucap Zedd sambil menujuk kearah Douglass

Ansel mengikuti arah jari telunjuk Zedd, dan benar orang yang sedang berjalan memasuki gedung sekolahan itu adalah Douglass, ayah Ansel.

Tapi apa tujuan dia kesekolahan Ansel?

"papi" lirih Ansel terkejut

"Ansel, bukankah papimu tidak tinggal disini lagi, mengapa dia ada disini?" tanya Zedd penasaran

"aku tidak tau. Zedd ayo kita pergi, aku tidak mau bertemu dengannya" ajak Ansel sambil menarik tangan Zedd

Zedd hanya menurut, ia mengikuti Ansel dari samping dengan tangan yang terus dipegangi Ansel.

"Ansel...." Douglass berteriak memanggil nama Ansel saat melihat anaknya itu sedang berlari

"jangan menoleh Zedd, kita harus terus berlari" peringat Ansel yang diangguki Zedd

"Ansel tunggu" Douglass terus berlari mengejar kedua anak itu, namun sepertinya anak muda seperti Ansel dan Zedd bukanlah lawan yang bagus untuk Douglass.

langkah Ansel dan Zedd sangat cepat hingga Douglass kewalahan, ia berhenti sejenak untuk mengatur nafasnya.

"Huh... apa kau benar benar membenci papi mu ini, nak" gumam Douglass

Sementara itu, Ansel dan Zedd ternyata memasuki gudang sekolah yang berada diujung sekolahan, mereka rasa mereka aman disana.

"Ansel, mengapa kau menghindari papimu?" Tanya Zedd dibelakang Ansel

Ansel segera menutup pintu lalu berjalan mendekati Zedd dan menatap kedua bola mata Indah Zedd yang menunggu jawabannya.

"dia bukan papiku, Zedd! dia orang asing, dia meninggalkan kami demi wanita itu" ucap Ansel dengan suara pelan namun penuh dengan kekesalan

"bukankah rasa sayangnya tetap ada untukmu? Buktinya dia masih ingin menemuimu" ucap Zedd memberi nasihat

Ansel terdiam, entah karena tidak mau membahas itu atau karena ia sedang menyerap ucapan Zedd.

"Menurutku, jika mommy mu yang tidak meminta cerai mungkin keluargamu masih utuh, papimu pasti akan tetap bersamamu dan bersama keluargamu" tambah Zedd

Ansel masih diam, namun kini matanya mengalihkan pandangan kearah jendela. Ucapan Zedd ada benarnya, menurut Ansel.

"Kau tidak boleh membencinya Ansel"

setelah mengucapkan kata kata tersebut, Zedd langsung keluar dari gudang, menurutnya salah jika seorang anak membenci ayahnya sendiri, karena meskipun ayahnya telah membuatnya terluka tapi anak tidak diperbolehkan membenci orangtuanya.

[....]

Douglass sudah memarkirkan mobilnya didepan kantor Angel, lalu ia mengambil ponsel dari sakunya dan mrnghubungi seseorang.

"apa kau bisa kemari? Aku ada didepan kantor Angel, cepatlah"

"...."

Douglass segera menutup panggilannya usai mendengar jawaban dari orang yang ia hubungi, ia tinggal menunggunya keluar saja.

Tak lama, Douglass melihat orang yang ia tunggu sedang terburu buru menghampirinya. Douglass segera membuka kaca mobil dan melambaikan kearah orang tersebut.

"Douglass ada apa? Mengapa kau menyuruhku menemuimu?" Shanny, ya orang yang Douglass hubungi adalah Shanny

"Jangan membentakku seperti itu... kita sudah lama tidak bertemu bagaimana kabarmu Shann?" Ucap Douglass berbasa basi sambil tersenyum

"Tidak penting, cepat katakan apa yang kau inginkan!" Balas Shanny sewot

Douglass terkekeh, lalu mengambil sebuah kotak coklat dan memberikannya kepada Shanny.

"bagikan kepada seluruh karyawan Angel, besok malam aku mengadakan pesta atas keberhasilanku, dan juga atas kembalinya aku kesini" jelasnya

"Tapi jangan sampai Angel tau, karena dia tidak aku undang" tambahnya,lalu ia menutup kaca mobilnya dan segera menjalankan mobilnya meninggalkan Shanny yang masih berdiri sambil menatap kotak tersebut.

"Dia benar benar sudah sukses" gumam Shanny, lalu berjalan memasuki kantor lagi

[....]

Douglass menatap rumah miliknya dulu, suasananya masih sama seperti dulu, kadang Douglass merindukan keluarganya yang dulu tapi jika ingat pada Angel Douglass kembali muak. Ia masih ingat bagaimana Angel mengusirnya dari rumah tersebut, dan juga mengusirnya dari kantor.

Douglass menyelipkan surat undangan kecelah pintu, undangan itu bermaksud hanya untuk Ansel dan Rachel. Douglass harap Ansel menemukannya terlebih dahulu sebelum Angel melihatnya.













...Bersambung...

the secret of married [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang