Semua murid disuruh berkumpul kembali setelah selesai beristirahat.
Mereka berbaris sesuai kelompok dengan ketua kelompoknya yg berada di barisan paling depan."oke semua. Kita punya games buat kalian, tapi sebelum itu ketua kelompoknya maju dulu sini" katanya.
Setelah beberapa murid maju kedepan barulah ketua OSIS tadi menjelaskan bagaimana cara kerja gamesnya."nanti ketua kelompoknya ambil tali masing-masing satu di tangan gua! Kalo udah dapet talinya, kalian bakalan di suruh nyari 20 tali lagi yg udah kesebar di ranting pohon, setelah itu cari kotak warna merah, itu tuh talinya udah ngarahin ke arah kotaknya. Setelah itu kalian kasih kotak itu ke kita, dan kalo ada kelompok yg telat harus dihukum. Hukumanya nanti kita kasih tau. Tapi tidak ada yg boleh curang seperti mengumpati tali kelompok lain. Mengerti?" lanjutnya.
Semua murid mengangguk mengerti.Ketua OSIS sudah memegang tali yg di maksud tadi.
Kedua tangannya menutup rapat si tali."gua itung sampe tiga ya" semua ketua kelompok mengangguk matanya tertuju pada tangan sang ketua OSIS.
Berharap mereka dapat tali yg warna nya terang dan dapat dengan mudah dilihat."satu... Dua... Tiga" sang ketua OSIS membuka satu tangannya.
Dengan cepat semua ketua kelompok langsung mengambil talinya."gila! Gua dapet coklat"
Salah seorang ketua kelompok ada yg mengeluh karna mendapatkan warna coklat."sial! Dapet item"
"yesss kuning"
Kelompok Arin mendapatkan tali warna merah.
Syukur tidak warna hitam."kenapa ga ambil warna biru atau kuning aja si?" protes Erika.
"udahlah rik gapapa, masih untung warna merah bukan item atau coklat yakan" kata Tania
Erika mengangguk iya."oh iya senter. Tolong ya perwakilan dua orang dari satu kelompok ambil senter kelompoknya"
"siapa yg mau ambil?" tanya Dewa.
"gua aja deh" sahut Arin.
"satu orang lagi siap__"
"gua" ucapan Dewa terputus saat Fadhel menyahut.
Satu kelompok langsung menengok ke Fadhel."percintaan dimulai kek nya" bisik Tania ke Erika.
Erika mengangguk dan tertawa kecil.Jangan tanya kenapa Erika ketawa kecil:v
Nanti kalo dia ketawa kenceng dikira gila:v"oh yaudah"
Fadhel dan Arin pun pergi ke tendanya masing-masing.
Tidak lama kemudian Arin keluar dari tenda dan dia aga kaget mendapati Fadhel yg berdiri di depan tendanya.Dia bingung mau bicara apa.
Keduanya sama-sama canggung untuk berbicara."ngapain?" tanya Arin.
Tidak lama Arin langsung di buat kaget oleh Fadhel yg tiba-tiba memakaikan nya beanie hat warna hitam.
"eh" Arin bingung.
Suasana pun menjadi sangat canggung.
Fadhel pun menarik tangan Arin ke tempat tadi.Deg.
Hayo tebak detak jantung siapa?😂
Arin pun melihat tangannya dan Fadhel secara bergantian.
Sebelum sampai di tempat tadi, Fadhel langsung melepas tangan Arin."lama banget ambil senter doang. Sekalian pacaran luh ya?" tanya Dafa asal.
"sembarangan" jawab Arin.
Tidak lama kemudian..."oke silahkan jalan tapi jangan sampai terpisah dengan kelompok kalian"
Mereka mengangguk dan mulai berjalan.
Arin dan Fadhel membagikan senter secara random.
Karna satu kelompok hanya boleh bawa dan pakai 4 senter."gua takut rin" bisik Erika ke Arin dan memegang tangan kiri Arin kencang.
"ga ada apa-apa rik. Pelan-pelan pegang gua nya"
"abisnya gua takut" dia menarik Tania agar bisa di sebelahnya.
Erika berada di tengah-tengah Tania dan Arin."ehh tuhh talinya" Arin menunjuk tali biru yg terikat di ranting pohon menggunakan senter.
"ih ambil. Gua ga berani" kata Dewa.
"payah luh. Yaudah biar gua ambil" baru Arin berjalan selangkah untuk mengambil tali tersebut, Fadhel langsung menyela.
"gua aja" dan langsung mengambil tali tersebut.
Erika menyenggol tangan Tania.
Tania mengangkat kedua bahunya.
Mereka pun melanjutkan jalannya."HIHIHIHI"
Tiba-tiba terdengar suara tertawa.
Semua pun kaget membuat bulu kuduk mereka merinding."HUWAAAA SUARA KUNTI ANJINGGGG" Erika berteriak kaget dan langsung memeluk Arin kencang.
Semua mata pun tertuju pada Erika."buset pengeng kuping gua" Tania mengusap telinga kanan nya.
"aahh gua takutttt rinnn" Erika masih memeluk Arin kencang.
"tenang rik. Palingan itu anak OSIS yg lagi ngerjain kita" kata Erika menepuk-nepuk pelan punggung Erika.
Hiks
"eh? lu nangis rik?" Arin hendak melihat wajah Erika, tetapi dia semakin mengeratkan pelukannya.
"rik kamu gapapa?" tanya sang pacar.
Siapa lagi kalau bukan Dafa.
Dia memegang bahu kiri Erika.
Erika pun menggeleng."gapapa rik gausah takut. Ga ada apa-apa disini. Cuma anak OSIS jail" kata Dafa mengusap punggung Erika lembut.
"iya rik bener kata Dafa" tambah Tania. Arin menepuk-nepuk pundak Erika.
Erika pun mengangguk.Tiba-tiba Riko menghampiri Arin.
"mau juga di peluk" katanya.Arin membulatkan matanya dan menendang kaki Riko.
"awwww sakit rin" ringgis nya sambil memegangi kakinya yg di tendang Arin tadi.
Arin dan Tania meliriknya sinis.
Sementara Lucky menahan tawa.Tbc!
Yeayyy update^
Bantu Vote ya kalian semuaaaa😘
KAMU SEDANG MEMBACA
FADHEL
Romance{BELUM DI REVISI} Kisah Cewek Tomboy yg di pertemukan Tuhan dalam satu sekolah, bahkan satu kelas dengan Cowok Dingin super cuek. Seiring berjalan nya waktu, mereka yg tadi nya hanya sebatas teman bisa memiliki perasaan lain? Mereka sama sama jatu...