42

554 50 10
                                    

Siswa sudah banyak yg datang.
Mereka menunggu di lapangan sekolah.

Arin baru saja datang di antar oleh Ayla.
Dia memakai hoodie coksu yg kemarin dia beli.

"gila luh baru dateng" kata Erika.

"ya sorry gua tadi nyariin sepatu sama sandal" kata Arin diiringi tawa kecil.

Jam pun menunjukan pukul 07.20
Siswa pun berbaris di lapangan.

"oke anak anak selamat pagi"

"pagi pak"

"hari ini kita ada acara camping untuk kelas 11 selama 2 hari 1 malam, bapak minta jangan membuat masalah disana, jaga kesehatan kalian, pastikan tidak ada barang yg tertinggal apalagi obat pribadi. Bapak juga minta kalian semua mengumpulkan handphone kalian ke anggota OSIS"

"ko di kumpulin si pak?"
Kata seorang siswa.

"ya terserah kalau kalian ga mau kumpulin handphone kalian, tapi jangan salahkan pihak sekolah atau OSIS kalau handphone kalian hilang. Bapak tidak mengharuskan kalian mengumpulkan handphone kalian ke anggota OSIS, itu terserah kalian. Anggota OSIS, tolong di bantu" pak guru pun selesai bicara.
Anggota OSIS pun mengangguk.

"oke sekarang baris sesuai kelompok ya" kata ketua OSIS.

Arin otomatis membulatkan matanya.
Kesal karna harus sekelompok dengan Riko.

Semua pun berpencar mencari kelompoknya dan setelah itu mereka berbaris sesuai kelompok.

Arin ada tepat di belakang Fadhel dan di depan Fadhel itu Riko.

"arin" kata Riko menengok ke belakang sambil tersenyum.
Arin melirik nya sinis lalu buang muka ke arah lain.

"kita satu kelompok. Mungkin jodoh" kata Riko yg masih menengok ke arah Arin dan masih tersenyum.

"dih?" Arin masih sinis.
Dia menyilangkan kedua tangan nya.

Fadhel kemudian menatap sinis Riko yg melihat ke arah Arin terus.

"apa liat-liat?"

"pede" kata Fadhel dan melihat ke arah lain.

"rin, nanti malem tidur berdua hayo" kata Riko.
Fadhel membulatkan matanya.
Arin merasa jijik setelah Riko bilang gitu.

"dih najis, mesum luh bego. Gua gaplok juga luh" kata Arin kesal.
Ingin sekali dia menonjok muka Riko.

"ini kelompok berapa?" tanya salah satu anggota OSIS perempuan.

"3"

"ketua nya siapa?"

Mereka pun saling melirik.
Karna kelompoknya belum menentukan siapa ketua nya.

"ga ada" kompak satu kelompok.

"lho ko ga ada? Kan udah di kasih tau pilih salah satu dari kelompok buat jadi ketua. Yaudah kalo gitu biar gua yg pilihin ketua nya" kata nya dan dia melihat siswa laki-laki siapa yg cocok untuk jadi ketua kelompok.

"nah ini aja nih. Nama luh siapa?" tunjuk nya menggunakan pulpen.

"dewa" jawab nya.

"gausah gua kenapa!! Nih si Fadhel aja" kata Dewa sambil menunjuk ke Fadhel.

"engga. Dia kayanya orang yg dingin sikapnya" kata anggota OSIS.
Fadhel memutar bola matanya.
Sudah biasa dia di panggil dingin.

"si Riko"

"kalo ketuanya dia bisa ancur kelompok luh" kata anggota OSIS.
Riko melirik nya dengan tatapan sinis.

"udah deh ketua nya eluh aja kenapa sih? Cuma jadi ketua. Sekarang kumpulin hp kelompok luh terus tulis namanya siapa aja yg ngumpulin hp, hp nya masukin goodie bag, masukin catetan yg ngumpulin hp di dalem goodie bag, trus tulis kelompok nya di goodie bag nya pake spidol abis itu kasih gua. Sekalian cek in barang bawaan kelompok luh udh lengkap atau belum? Kalo udah kumpulin tuh di sana" lanjutnya sambil memberi goodie bag berwarna kuning dan menunjuk tempat di kumpulkan barang bawaan kelompok.

"iya iya" jawab Dewa.
Dia pun mencatat siapa saja yg mengumpulkan hp dan dia juga langsung memeriksa barang bawaan kelompok nya.

"kalo mau hubungin orang rumah gimana?" tanya Dewa.

"nanti minta aja sama gua hp nya"

"kalo udah selesai barang bawaan kalian masukin bagasi aja ya" lanjut nya.

"iya"

Sekarang mereka sudah naik ke mobil bus

"luh kenapa kayanya ga semangat banget?" tanya Tania.
Arin dan Tania duduk berdua, Erika dan Dafa duduk berdua tepat di depan Arin dan Tania, Lucky dan Fadhel duduk di belakang Arin dan Tania.

"mana bisa semangat gua kalo satu kelompok sama dia"

"Riko?"

"iyalah siapa lagi"

"ya sabar rin cuma 2 hari ko" kata Lucky tiba-tiba yg berdiri di belakang dan menunduk mengusap pucuk kepala Arin.

Arin dan Tania menengok dan mendongak.

"2 hari lama ky, kecuali 1 detik. 1 detik aja gua ogah liat muka nya. Mana mesum banget lagi" kata Arin memutar bola mata nya kesal.

Tania dan Lucky hanya tertawa kecil.
Lucky pun kembali duduk.

"rin, si Lucky suka kayanya sama luh" bisik Tania.
Arin pun mendorong jidat Tania menggunakan telunjuk nya.

"ya engga lah" kata Arin diiringi tawa nya.

"heh ketawa mulu dari tadi. Ajak-ajak kek" Erika berdiri dan menghadap ke belakang.

"elah udah ada bebeb juga tuh" kata Tania meledek.
Tania dan Arin pun tertawa kecil.
Erika hanya mengerucut kan bibir nya.

"eh mau ga nih. Gua bikin banyak" kata Tania mengambil tempat kotak transparan yg isinya roti yg sudah di beri selai.

"mau" comot Erika sambil tersenyum.
Arin juga menyomot satu.







Tbc!

Akhirnya update juga😂
Heyyy jangan lupa vote sama komen donggggggg!!!!!

FADHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang