57

61 2 4
                                    

Selesai menjenguk erika, mereka pun pulang kerumah masing masing.

"gila lu ya. Tadi di sekolah ngapain lu gandengan sama si luna?" tania marah soal pagi tadi luna menggandeng tangan fadhel.

"siapa yg gandengan?"

"ya elu lah. Mana diem aja lagi"

"lu tau sendiri kan gua udah ngelepas tangannya"

tania memutar bola matanya malas.
"terserah lu deh. Tapi kalo arin marah sama lu jangan minta bantuan gua" tania pun langsung pergi ke kamarnya.

Iya, tania memang sudah tau soal hubungan fadhel dan arin karena tania lah yg membantu fadhel mengatakan cinta ke arin.
Tetapi fadhel melarangnya memberitahukan kepada yg lain termasuk arin.

30 menit kemudian.

tok tok..

Terdengar suara ketukan pintu yg berasal dari kamar tania.
tania yg sedang  menonton serial drama china berjudul meteor garden pun langsung mempause video tersebut kemudian membukakan pintu.

Dia memutar bola matanya malas kemudian melihat orang yg kini berdiri di hadapannya, yg baru saja mengganggunya menonton meteor garden.

"ngapain tan?"
Orang tersebut ialah fadhel.
Iya fadhel.
Kaget bukan dia menanyakan hal basa basi tersebut.

"nonton meteor garden"

"lagi?"
Mendengar jawaban tania fadhel pun sedikit kaget.
Pasalnya drama tersebut sudah 6 kali di tonton oleh tania.

"iya kenapa si? Tumben banget lu basa basi. Mana basi banget lagi tu pertanyaan"

Tidak mau basa basi lagi, fadhel pun langsung bertanya to the point.
"bantuin"

"arin?"
fadhel pun mengangguk iya.

Baru saja tania ingin menutup pintu kamarnya, fadhel sudah masuk kedalam kamarnya kemudia duduk di atas kasur.

"ih lu ngapain si masuk masuk kamar gua. Sana keluar. Gua bilangin bunda ya" tania mendorong tubuh fadhel menyuruhnya untuk keluar.

"BUNDAAAAA BUNDAAAAA FADHEL MASUK KAMAR TANIA BUNDAAAAAA. BUNDAAAAAA FADHEL GANGGU TANIA NIH BUNDAAAAAA"
Teriak tania yg masih mendorong tubuh fadhel juga menarik tangannya.

"bunda ga dirumah"

"gua telpon bunda nih ya. Keluar ga lu?"

"bantuin dulu"

"sialan ni anak ih"

"makanya bantuin"
Walaupun sudah di dorong, di tarik juga di tinju oleh tania tetapi fadhel masih tetap duduk tidak menggubris tania.

"yaudah iya gua bantuin"

"APA? LU MAUNYA GUA BANTUIN APA? HAH?" lanjutnya dengan nada tinggi.

fadhel mengangkat bahunya tidak tau.

"ga usah ngegas" kata fadhel.

"gimana gua gamau ngegas, orang lu nya aja maksa"

"kalo ga maksa gabakal mau bantuin"

"gua bantuin lu tapi ada syaratnya" lanjut tania.
Sepertinya tania akan meminta sesuatu dari fadhel.

"apa?"

"beliin gua album snowdrop"

"yg bener aja"

"lah gua bener ko"

"album lu udah banyak tan"

"yg snowdrop kan belum punya"

"yaudah kalo lu gamau gua juga gamau bantuin lu" lanjutnya sembari menjulurkan lidahnya ke fadhel.

FADHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang