1

10.4K 224 10
                                    

"arin bangun rin, hari ini kan hari pertama kamu masuk sekolah baru" seorang wanita paruh baya yg duduk di atas ranjang sembari menggoyang-goyangkan anak gadisnya yg masih tertidur pulas.

"apa si mah? Masih jam empat pagi udah bangunin arin" sahut sang anak bernama arin dengan suara yg masih aga serak sambil memeluk bantal gulingnya.

"kamu tuh tidur pules banget rin, sekarang aja udah jam setengah tujuh tuh" ucap sang ibu dengan senyum tipisnya.

Perempuan bernama lengkap arin petricia pradipta itu kaget bukan main dan langsung loncat dari ranjangnya sambil berlari ke kamar mandi.

"MAMAH KENAPA GA BANGUNIN ARIN" teriaknya dari dalam kamar mandi membuat sang ibu tertawa gemas dengan tingkah laku anak perempuan keduanya itu.

arin adalah putri kedua dari tiga bersaudara, dia memiliki kakak perempuan bernama lengkap ayla marcelline pradipta dan seorang adik laki-lakinya bernama lengkap andri saqeel pradipta.

Sang ibu pun pergi keluar dari kamar arin dan langsung turun ke lantai bawah menuju meja makan.

selang beberapa menit arin pun turun ke lantai bawah dengan rambut acak acakan, dia tidak sempat untuk menyisir rambutnya.

Sesampainya di meja makan dia pun melihat keluarganya sedang duduk bersama menyantap sarapan pagi.

"ko santai banget si pah, ayo berangkat udah telat nih"

"kamu duduk sarapan dulu rin" sahut sang ibu sambil mengoleskan selai cokelat di atas roti lalu menaruhnya diatas piring dan di sodorkan ke arin.

"udah telat mah, gausah sarapan nanti aja di sekolah sekalian istirahat. Ayo pah, ndri" kata arin dengan tergesa-gesa memburu-burukan sang ayah agar segera berangkat.

"sarapan dulu rin" sang ayah buka suara sambil tersenyum kecil.

arin pun mendengarkan perkataan sang ayah, dia pun duduk di atas bangku meja makan dan terlihat kakak dan adiknya sedang tertawa.

"lo kenapa pada ketawa deh ka, ndri?" tanya arin heran pasalnya dari awal arin jalan menuju meja makan sampai saat ini mereka masih saja tertawa.

"coba lo liat jam di hp lo deh" jawab ayla masih dengan tertawaan nya.

"HAH?"
arin melotot setelah membuka handphonenya.

05.50

Dia pun langsung menatap wajah ibunya.
Sang ibu ikut tertawa melihatnya.

"mamah bohong?"

"iya" ibunya menjawab dengan tersenyum manis.

"abisnya dari tadi mamah udah dua kali balik kamar kamu tapi kamu tetep ga bangun, yaudah deh mamah terpaksa pake cara itu" lanjut sang ibu yg kembali tersenyum.

Ayah, kakak dan adiknya masih tertawa.
Sang ibu rupanya jahil.

arin melahap rotinya dengan aga kesal.

"liat tuh rambut lo kaya singa ka. Masa mau ke sekolah ga ada rapih rapih nya lo" ucap sang adik.

"diem lo ndri" sahut arin dengan wajah kesalnya.

"lagian kamu tidur tuh kaya orang mati rin, alarm bunyi aja kamu ga bangun" kata sang ayah.

"ya namanya juga orang tidur pah. Kata google juga orang tidur itu setengah mati pah"

"bisa aja kamu jawabnya rin rin" ayahnya menggeleng-gelengkan kepalanya.
Tidak heran kalau dia pandai menjawab, karena ibunya pun begitu.

Setelah beberapa saat kemudian mereka pun berangkat ke sekolah di antar oleh sang ayah.

"kalian ingetin nih jalan nya, biar kalian bisa pergi sendiri ke sekolah kalo se waktu waktu papah ga bisa anter" kata papah gua

Oiya perlu di ingat kalau arin dan keluarganya baru saja pindah rumah dua minggu yg lalu.
Mereka di sekolahkan di satu sekolah yg sama, arin berada di kelas 2 dan andri di kelas 1.

"iya pah" andri dan arin menjawab kompak.

Setelah sampai di depan gerbang sekolah arin dan andri pun turun dari mobil sang ayah tidak lupa untuk berpamitan.

"ndri, gua pantes ga si pake rok? Ga betah banget deh gua pake rok" tanya arin yg menunduk melihat dirinya pakai rok.

Pasalnya, di sekolah yg lama dia tidak memakai rok tapi memakai celana.

"pantes anjir ka. Dari pada pake celana"

"besok gua ganti lah ni rok pake celana"

"terserah lo deh ka"
andri malas meladeni sang kakak padahal sebelumnya dia yg bertanya.

"udah deh ka dari pada lo liatin kaki lo mulu mending kita ke ruang guru hayok" andri pergi ke ruang guru menarik tangan arin.

.
.

"anak-anak kita hari ini kedatangan murid baru. Ayo arin silahkan kamu perkenalkan diri kamu di depan teman-teman kamu" ucap sang wanita paruh baya tidak lain dan tidak bukan adalah gurunya.

"halo semuanya kenalin nama saya arin" kata arin sedikit membungkukkan badannya sopan.

"nah arin kamu silahkan duduk di bangku yg kosong ya" ucap sang guru.
arin pun mengangguk berjalan menuju meja barisan ke tiga yg kebetulan bangkunya kosong.
Dia pun duduk di sebelah anak perempuan.

"hai arin, kenalin nama gua erika" ucap sang gadis yg duduk di sebelah arin sembari mengulurkan tangannya.

arin pun membalas uluran tangan tersebut.
"arin" katanya

"tania"
arin dan erika sedikit kaget saat menoleh ke belakang menampakkan seorang gadis yg sedang mengulurkan tangan sambil tersenyum manis.

"tania anjir gue kaget" sahut erika.

Tidak lupa juga arin membalas uluran tangan gadis tersebut.
"arin" katanya lagi sambil tersenyum kikuk.

.
.
Bel istirahat pun berbunyi, para siswa pergi berjalan menuju kantin.
Hanya menyisakan beberapa siswa yg masih duduk di dalam kelas.

arin dan kedua teman barunya pun pergi ke kantin.
Terlihat banyak sekali siswa memenuhi area kantin sampai sampai arin dan temannya kebingungan untuk mencari tempat duduk.

"eh kita duduk dimana ya?" tanya tania sembari mengarahkan matanya ke seluruh area kantin, siapa tau masih ada bangku yg tersisa untuk mereka bertiga.

Terlihat ada seorang laki-laki yg sedang melambaikan tangannya ke arah tania dan menyuruhnya untuk bergabung.

"eh itu tuh si dafa, gabung yu"
Ajak tania sambil berjalan menuju laki-laki yg tadi melambaikan tangan kepadanya.

Mereka pun duduk dan menaruh piring berisi siomay juga gelas berisi ice tea di atas meja.

"eh lo anak baru yg tadi ya?"
tanya seorang laki-laki yg kini sedang duduk di depan erika.

arin pun membalas dengan mengangguk sambil tersenyum tipis.

"gue dafa" katanya memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya ke arin.

"arin"
Dia pun membalas uluran tangan laki-laki tadi yg ternyata bernama dafa.

"gue lucky" ucap laki-laki yg sedang duduk di depan tania sembari melambaikan tangannya ke arin sambil tersenyum.

"arin" katanya lagi sambil balas tersenyum.

dafa terlihat menyenggol pelan tangan laki-laki yg kini duduk persis di depan arin.
Seperti tidak mau memperkenalkan dirinya.
Dia terlihat begitu fokus dengan makanannya.

Setelah dafa menyenggol tangannya, laki-laki tersebut hanya melirik ke arah dafa.

"fadhel"
Bukan dia yg memperkenalkan diri, tetapi dafa yg  memperkenalkan laki-laki di sebelahnya sambil mengangkat tangan laki-laki itu yg langsung di tarik kembali tangannya.

"sorry rin, dia emang bisu" ucap tania.





Tbc!

FADHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang