BBOP #15 - REVISI

15 3 22
                                    

Netta berjalan menuju kelas X-B, kelas yang akan menjadi kelasnya selama satu tahun kedepan.

Pagi ini cukup cerah, angin yang bertiup kencang itu memberi kesan sejuk di pagi hari.

"Dor!"

Netta terkejut, lalu menoleh cepat kesamping, "Astaga, Ren ngagetin aja si."

Rena terkekeh, "Gue masih gak nyangka si kita sekelas, gue seneng banget!"

"Gue juga, jadi gak usah nyari temen lagi deh." Netta tersenyum manis.

"Btw, lo udah milih mau ikutan extrakulikuler apaan?"

Netta mengeleng, "Belum si."

"Habis ini mau ikut gue gak?"

"Kemana?"

"Ke lapangan, liat anak basket."

Netta mengangguk, "Boleh."

Mereka sampai dikelas lalu menaroh tas mereka dibangku yang sudah mereka pilih, berjalan kembali menuju lapangan.

Netta melihat Alyne yang sedang mengikat rambutnya sembari berjalan ke arah lapangan juga, "Ka Alyne!" panggil Netta.

Alyne menoleh, "Iya kenapa?"

Netta mengambil gelang berwarna merah dilantai, "Ini gelangnya jatoh."

Alyne menatap gelang yang ada ditangan Netta, "Thanks ya." ia mengambil lalu memakai gelang itu.

Kembali berjalan kearah lapangan dan meninggalkan Netta bersama temannya yang terdiam, "Kayaknya Ka Alyne masih marah sama gue deh."

"Loh? kalian saling kenal?" Rena mengangkat kedua alisnya bertanya.

Netta tersenyum kecil, "Iya, kita temanan dulu."

"Dulu?"

"Eh ayo ntar keburu mulai." ajak Netta, lalu menarik lengan Rena menuju lapangan.

Netta membawa Rena kearah tribun, lalu berhenti ketika melihat Langit dan teman temannya duduk ditribun yang ingin ia duduki.

Langit menoleh, "Netta? sini." Langit mempersilahkan tempat duduk yang ada disebelahnya.

"Lo kenal sama ka Langit, Net?" bisik Rena, lalu mendapatkan cubitan kecil dilengannya.

"Diem." Mereka berdua duduk, lalu menatap kearah lapangan.

"Lo mau ngeliat Alin?" tanya Langit, membuat Netta menggelengkan kepalanya.

"Gue kesini mau liat extrakulikuler basket."

Langit terkekeh, "Kan sama aja."

"Beda tau." bantah Netta.

Alyne dan teman temannya memasuki lapangan, Alyne datang dengan basket ditangannya.

Ia menatap lawannya, hari ini ia akan bertanding melawan Asta. Tim cewek melawan tim cowok basket.

Asta tersenyum penuh arti, "Cantik beb."

Alyne berdecih, "Gausah ngejek!"

"Gue muji elo, kok malah dibilang ngejek si." Asta terkekeh, lalu mengacak rambut Alyne.

"Gemes deh."

"Asta ih!!"

"HEH ANJ- UDAH GUE BILANG JANGAN GANGGU ALIN!!" teriak Langit, membuat semua orang menatap kearahnya.

Alyne menoleh, ia menemukan Langit yang menatap Asta sengit, namun bukan itu yang ia lihat. Ia menatap Netta yang ada disebelah Langit.

Aduh ini orang dua bucin nya sampe ketulang-pikirnya.

Friend To Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang