Langit memasuki gerbang sekolah, membuat dirinya menjadi pusat perhatian karna menggonceng seorang siswi.
Langit memarkirkan motornya, lalu melepaskan helm full facenya. Menoleh kesamping mendapati Netta yang sedang merapikan poninya.
"Thanks yaa." Netta tersenyum.
"Santai aja kali."
"Yaudah kalau gitu gue duluan ya? itu acaranya udah mau mulai." pamit Netta yang langsung diangguki Langit.
Netta pergi tergesa gesa kearah peserta MOS lainnya yang tengah berbaris seperti biasa, untung saja dirinya tidak telat.
Bunyi siulan terdengar ditelinga Langit, membuat ia menoleh kesumber suara.
"Pulang bareng, dateng juga barengan. Ada apani?" Alex mendekati Langit sembari membawa tasnya dibahu kanannya.
"Makhluk kepo itu disebut Dora!" sambar Langit, membuat Alex mendengus sebal.
"Rangga mana?" tanya Alex, Langit mengangkat kedua bahunya tak tahu.
"Bukannya rumah kalian deketan?" Langit turun dari motornya.
Baru saja dibicarakan, Rangga datang sembari memarkirkan motornya tepat disebelah motor Langit.
"Tadi gue ketemu Rio!!" histerisnya, sesudah membuka helm.
Langit dan Alex sontak terkejut dengan ucapan Rangga, bukan karna suaranya yang keras namun karna mendengar nama Rio, Rio si anak tongkrongan yang sering bersama mereka itu tiba tiba saja menghilang seperti ditelan bumi yang membuat bingung semua anak tongkrongan TB, dan tadi Rangga bilang ia bertemu dengan Rio.
"Hah?! dimana anjip?" Alex mengerjapkan matanya, sembari menunggu jawaban Rangga.
"Gue gak tau nama jalannya, pokoknya di gang yang pernah kita lewatin jtu loh. Deket rumah Jamal!" Ingat Rangga.
"Anjip jauh banget, lo ngapain kesana bodoh!" timpal Langit, bingung dengan Rangga yang selalu saja pergi jalan jalan sendirian.
"Lo jalan jalan lagi?" kali ini Alex ikut bersuara.
"Ogeb! gue kesasar! lo gak tau apa gue suka nyasar gak tau jalan, nah tadi gue mau berangkat eh malah lupa jalan!" Rangga menjitak kepala kedua sahabatnya itu, geram sekali ia disangka jalan jalan padahal nyatanya dia suka tersasar.
"Astaga Rangga, makanya pake peta kek Dora!" sahut Alex membuat Rangga lagi lagi mendengus sebal.
Langit mengeleng kepalannya, "Lagian aneh banget si kok bisa lo kesasar mulu?"
"Gue juga gatau anjip."
Alex mendekati Langit ia sedikit berbisik, "Langit kita beliin Rangga GPS aja kali ya? biar kalau kesasar kita bisa bantuin?"
"Heh gue denger ye!"
Berjalan menuju kelas sembari di tatapan para kaum hawa dan adek kelas mereka, membuat ke pedean Langit semakin meninggi.
Mereka bertiga sampai dikelas, bertepatan dengan suara bel masuk. Langit lagi lagi mengajak kedua sahabatnya ke kantin sekedar sarapan, yang langsung diangguki Alex dan Rangga saat itu juga.
"Kang biasa."
Kang Detol memberikan jempolnya sebagai tandai, "Tunggu bentar ya!"
"Eh lo bawa buku paket yang disuruh Bu Wendi gak?" tanya Alex.
Membuat Langit dan Rangga serempak menjawab, "Gak."
Alex mengusap dadanya, "Punya temen gini amat, tapi syukur deh gue ada temen."
![](https://img.wattpad.com/cover/254110863-288-k347580.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend To Love
Novela JuvenilBBOP TAHAP REVISI ! Judul awal : Baby Boy Om Prindapan - BBOP (11/01/21) Judul baru : Friend to Love (30/05/21) [⚠️PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!⚠️] Friend To Love : Aruna Langit Rahagi •──────────────────────────• Aruna Langit Rahagi, siswa yang popul...