BBOP #19 - REVISI

16 3 20
                                    

Suara kicauan burung terdengar jelas ditelinga Alyne, ia menutup wajahnya dengan bantal karna merasa silau.

Tik... Tok... Tik..

Suara jarum jam memenuhi ruangan kamar Alyne, "Bangun apa gue siram?"

Alyne terlonjak kaged ketika mendengar suara Arsen disampingnya, ia menatap Arsen horor.

"Sejak kapan Abang disitu?"

"Sejak lo ngigo nyebut nama Langit mulu."

"Hah?!" Alyne mengeleng kepalannya, tidak mungkin itu terjadi.

"Jadi? lo mau sampai kapan tidur terus? gak mau gue ajak jalan ni?" Arsen beranjak dari kasur Alyne ia melangkahkan kakinya ke pintu membuat Alyne menepuk jidatnya.

Gue lupa ini hari Minggu-pikirnya.

"Bentar bang, gue siap siap dulu!" Alyne sedikit berteriak ketika Arsen sudah tak terlihat lagi didepan pintu.

***

Netta terdiam diatas kasurnya, ia sudah siap dengan pakaian nya sembari menunggu jam 10.

Hari ini ia akan pergi ke taman hiburan bersama Langit, gadis itu akan pergi ke taman hiburan sendirian dan bertemu dengan Langit disana seperti yang Netta inginkan.

09:58

Netta berdiri lalu mengambil tasnya yang berwarna merah, ia sudah meminta ijin kepada sang Tante bahwa dia akan pergi keluar hari ini.

Netta berjalan keluar rumah, disana sudah ada taxi online yang ia pesan menunggu. Tanpa basa basi ia masuk dan pergi ke taman hiburan.

Jantung gue-batinnya.

Netta memejamkan matanya, ia terlalu gugup untuk bertemu Langit diluar sekolah. Mengingat wajah Langit yang manis sedang menunggunya ditaman hiburan membuat ke gugupan gadis itu semakin menjadi.

Taxi itu sampai ditempat tujuan, Netta turun dan memberikan selembar uang berwarna biru. Ia menatap kembali pakaiannya, kaos putih yang dilapisi gardigan merah maroon, dan bawahan rok.

Netta berjalan memasuki taman hiburan, matanya menangkap seorang cowok yang dia duga pasti Langit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Netta berjalan memasuki taman hiburan, matanya menangkap seorang cowok yang dia duga pasti Langit.

Netta berjalan mendekatinya, "Langit.." panggilnya pelan.

Orang itu menoleh kebelakang, Netta meneguk salivanya susah ketika melihat Langit yang menatapnya dibelakang kacamatanya, gadis itu segera mengalihkan pandangannya ke lain.

Langit tersenyum lalu menghampiri Netta, "Hai manis, sendiri aja."

Bukannya menjawab Netta malah terpaku menatap Langit, membuat Langit bingung dan mengerutkan keningnya sembari mengangkat kacamatanya.

Friend To Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang