BBOP #23 - REVISI

40 3 52
                                    

Baby Boy Om Prindapan
CHAPTER 23 -

Alyne menatap datar cowok yang ada dihadapannya, Langit yang bersikap cuek kepada Netta itu sungguh membuat Alyne risih.

Wajah yang ditunjukan cowok itu memang terkesan cuek, namun ketahuilah dari tadi mata Langit tak kunjung berhenti kesana kemari karna merasa tak nyaman memperlakukan Netta seperti itu.

"Langit, kalau gue ada salah gue minta maaf." Bahkan suara Netta terdengar seakan bersalah sekarang.

Alyne mendengus kesal, "Udahlah ngit, kasian Net-" Alyne menoleh kesamping menatap Rangga protes, lengannya disenggol cukup keras oleh Rangga.

"Diem dulu." ucap Rangga tanpa menoleh ke Alyne yang sudah siap ingin mencakar wajahnya.

Gadis itu memutar bola matanya malas, ia bangkit sembari membenarkan roknya yang sedikit terlipat. Berjalan menjahui mereka, Langit yang melihat itu pun menatap bingung Alyne.

"Lin, mau kemana?" tanya Langit.

Alyne mengangkat kedua bahunya sebagai jawaban, ia berjalan keluar dari kantin. Menyisakan 4 orang yang ada dimeja itu.

Alex yang sadari tadi menyimak menoleh ke Rangga, "Kita cabut juga?" tanyanya tanpa mengeluarkan suara.

Rangga tampak berpikir, lalu mengangguk setuju.

Mereka berdua berdiri dan mengikuti Alyne, Langit berdecak ia ikut pergi dari kantin meninggalkan Netta yang masih merasa bersalah.

***

"Vara!"

Vara yang sedang membersihkan buku buku yang ada diatas meja itu menoleh, "Kenapa Lin?"

Alyne menghampiri Vara, "Gue bisa nebeng gak?"

Vara mengangguk, "Bisa dong, emang mau kemana?"

Alyne terkekeh mendengar pertanyaan gadis itu, ia sudah menduga Vara akan bertanya seperti itu yah karna setiap Alyne seperti itu jelas ia nebeng bukan untuk pulang kerumah, Vara hafal itu.

"Lapangan dekat Nusti bisa?"

Vara mengerutkan keningnya, ia menatap pakaian Alyne dari atas hingga bawah, "Lo mau latihan sendiri disana?"

"Gue akhir akhir ini lagi suka dilapangan itu, luas terus juga anginnya dapet banget."

"Sendirian aja atau sama yang lain?"

"Sendiri, gue bisa jaga diri gue kok."

Vara nampak tak suka, namun pada akhirnya gadis itu pasrah dan mengajak Alyne keparkiran untung saja ia membawa mobil hari ini.

"Rara gak ikut sama lo?" tanya Alyne, mereka sedang berjalan ke parkiran.

"Dia ada rapat katanya." Vara melirik sepatu Alyne, "Sepatu baru nih, dari Langit?"

"Kok lo tau?" Alyne ikut menatap sepatunya, ia tak sabar memakainya dilapangan nanti.

"Gak sengaja gue liat dia keluar dari toko sepatu yang waktu itu kita samperin."

Alyne terkekeh, ia masuk kedalam mobil Vara. Vara membawa mobilnya ketempat tujuan dengan kecepatan yang lumayan tinggi, gini gini tidak ada cewek yang dapat mengalahkan kecepatan mobil yang dibawa Vara.

Friend To Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang