1. Bertemu Lagi ✔

3.4K 183 57
                                    

"Anggap saja ini langkah awal saya mendekati kamu, karena perempuan itu kodratnya di kejar bukan mengejar."

-Sajadah Cinta-
Story By Imafathh
~~~

Vote dan Comment dulu dong 😗

.







Sudah satu hari sejak kejadian menabrak dada yang pelukable kini Anggun sudah duduk manis di bangkunya, lengkap dengan seragam batik khas SMA Laksana. Putri, gadis itu belum memunculkan batang hidungnya sama sekali, biasanya setiap pagi Anggun selalu di sambut oleh Putri, dengan suara khasnya.

"ANGGUN! I'AM COMING BABY!"

Nah kan. Kini teriakan Putri membuat Anggun menutup kedua telinganya, takut-takut jika gendang telinganya pecah akibat mendengar toa masjid di pagi hari. Putri menyengir lebar dan duduk di samping Anggun, tasnya ia taruh di atas meja dan langsung membenamkan wajahnya di sana.

"Dateng-dateng udah kaya orang kebakaran jenggot, pas udah duduk langsung kaya orang gak sarapan seumur hidup," celetuk Anggun. Putri mendengus dan menegakkan kepalanya.

"Bebeb Sgara gak bales line gue masa," ucap Putri, gadis itu mengerucutkan bibirnya, bukan kesan imut saat melihatnya begitu, melainkan kesan amit-amit.

"Lebay deh, lagian kamunya sih terlalu ngejar, jangan dikejar tunggu aja nanti dia juga bakalan ngejar kamu."

"Yakali. Seorang Sgara ngejar cewek, aduh bisa gue jamin bakalan kiamat sampai itu cowok ngejar cewe."

"Alah, lebay. Emang kamu udah siap kalau besok kiamat?" pertanyaan Anggun membuat Putri bungkam.

"Udah deh Put, dari pada ngejar yang gak jelas dan gak ada ujungnya mending kaya aku aja."

"Kaya lo gimana?"

"Menjaga hati demi Imam yang sudah lama menanti, ahaha."

Anggun, gadis berhijab syar'i itu kini cengengesan sendiri. Dirinya sangat menjungjung tinggi kodratnya sebagai perempuan, katanya sih 'perempuan bakalan jadi ratu kalau bertemu sama laki-laki yang tepat' tapi masalahnya sampai sekarang Anggun belum menemukan laki-laki yang sesuai dengan kriterianya.

Entah karena kriterianya yang terlalu tinggi, atau karena tidak ada yang mau dengan dirinya. Gadis berhijab syar'i itu kian membuat pasang mata yang melihatnya berkomentar yang tidak-tidak, padahal kalaupun Anggun melakukan kesalahan itu yang salah dirinya, bukan hijabnya.

"Tapi gue udah cintah mati sama bebeb Sgara," ucap Putri di akhiri dengan wajah yang sengaja ia buat murung. Andai saja menjitak kepala itu diperbolehkan sudah dari dulu Anggun menjitak kepala sahabatnya itu.

"Udahlah, kalau jodoh gak kemana. Ya kalau gak jodoh yaudah terima, cowok di dunia ini bukan cuman dia doang."

Bel berbunyi, Anggun kini mengeluarkan bukunya dan menunggu guru Bahasa Indonesia masuk.

"Assalamualaikum. Selamat pagi semuanya." salam itu membuat semua murid di dalam kelas itu menegakkan kepalanya dan menatap lurus, bahkan tak ada yang berani mengalihkan pandangan.

"Assalamualaikum selamat pagi semuanya," ulangnya.

"Waalaikumsalam!" jawab semua siswa dan siswi dengan kompak, kecuali satu. Anggun, iya gadis itu masih membeku di tempatnya.

"Perkenalkan nama saya Faridh Ikhsan Laksana, saya di sini akan mengantikan Pak Tian selaku guru Bahasa Indonesia karena beliau tidak bisa mengajar untuk dua minggu ke depan." ucapan Faridh membuat semua siswi bersorak di dalam hati.

Sajadah Cinta [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang