Sajadah Cinta [LENGKAP]

35. Kesempurnaan Cinta [END]

-Sajadah Cinta-
©inifath_
.
.
.
.

Dua bulan kemudian...

"Hoek!"

"Kamu kenapa? Kita ke dokter ya?"

"Gak apa-apa kok Mas, mungkin maag aku kambuh."

"Hoek!"

Anggun kembali muntah, tapi hanya cairan bening yang keluar. Ia lemas, kepalanya juga pusing.

"Kita ke dokter aja ya?"

"Enggak usah Mas."

"Sayang."

"Enggak!"

Akhirnya Faridh mengalah, pria itu memapah Anggun dan menyuruh istrinya duduk di sofa. Kalau seperti ini gimana iya bisa kerja?

"Aku gak usah kerja ya?"

"Apaan sih! Kerja sana! Aku gak mau ya punya suami yang malas."

"Kan kamu lagi sakit, Yang." Faridh membawa Anggun ke dalam pelukannya.

"Sana kerja!"

"Gak usah deh, aku jagain kamu aja."

"Kerja gak!"

"Enggak."

"Kerja!"

"Yaudah."

.
.
.

Sehabis meeting Faridh langsung pulang, istrinya merengek, meminta dirinya untuk segera pulang. Bagusnya hari ini ia tidak ada jadwal padat, jadi ia bisa pulang cepat. CEO? Apasih yang gak bisa.

"Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Faridh memeluk Anggun namun istrinya itu langsung mendorong dirinya.

"Mas bau!"

"Enggak, Sayang."

"Bau! Mandi sana!"

Oke, baik. Faridh menurut. Ia bergegas mandi.

"Sayang.. "

"Hm?"

"Udah Wangi nih," ucap Faridh setelah habis mandi.

"Gak. Kamu bau tau!"

"Bau apa sih?" Faridh mencium dirinya sendiri, tak ada yang salah ah.

"Kamu mau kemana?" tanya Faridh saat Anggun berjalan ke luar. Tapi tak di hiraukan.

Tak lama Anggun kembali, membawa dua cat kuku berwarna kuning.

"Sini tangannya."

"Hah? Apa, Sayang?"

"Tangan kamu siniin."

"Mau di apain?"

"Mau aku pakein ini." Anggun mengangkat cat kuku berwarna kuning. Faridh sontak langsung menggeleng dan menarik tangannya kembali.

"Enggak, kamu mah ada-ada aja sih."

"Ih siin enggak!" Anggun menarik tangan Faridh, meletakkan tangan pria itu di atas bantal.

"Enggak mau, Sayang. Masa cowok pakai itu sih?"

"Nurut. Diem bisa kan?" lah, kok jadi judes sih?

"Iyaudah, terserah kamu aja."

Faridh akhirnya menurut, menatap istrinya yang sedang fokus, Faridh kira hanya tangan kanan, ternyata tangan kiri juga?!

"Bagus kan?"