34. Faridh Manja

2.3K 115 7
                                    

-Sajadah Cinta-
©inifath_
.
.
.

Selepas solat subuh tadi, Anggun memilih menyiapkan sarapan, ia memang belum bisa masak yang susah-susah, makanya pagi ini ia cuman bikin nasi goreng aja. Apalagi semenjak ia menikah kemarin, ia langsung di boyong oleh Faridh dan tinggal di rumah mereka.

Katanya sih, Faridh gak mau orang tua mereka ikut campur, Bagus juga sih, jadi kalau ada masalah orang tua gak perlu tahu. Anggun melangkah kakinya, ia membuka pintu kamar dan mendapati Faridh yang masih terlelap. Halunya gak kesampean, ia sering baca cerita di wattpad yang uwu-uwu, pas istrinya masak suaminya meluk dari belakang, tapi itu di dunia fiksi bukan dunia nyata.

"Mas bangun..."

"Hng.. "

"Banguh, ih. Ayo sarapan dulu."

"Peluk... "

"Aku siram ya?!"

"Peluk, Sayang!" Faridh merengek, pria itu sudah duduk tapi dengan mata terpejam.

"Gak, nanti malah kaya semalem! Cepetan bangun!" mendengar itu ingatan Faridh langsung muncul. Ia langsung membuka matanya dan mesem-mesem sendiri.

"Lagi yuk."

"Gak ada! Otaknya aku cuci sini!"

"Ih, galak banget."

"Udah ayo nanti keburu dingin."

"Ya, tinggal di peluk biar hangat."

"Mas!"

"Apa, Sayang?"

Faridh membawa Anggun ke dalam dekapan Faridh.

"Mas!"

"Apa, Cintah?"

"Udah ih lepas! Pengap tau!"

"Semalem aja kamu..."

"Aw! Ih KDRT kamu mah."

"Cepet! Aku tinggal nih!"

"Iya. Iya, Sayang!"

Gak ada deh uwu-uwu, yang ada malah cubitan. Sabar ya Faridh.

"Gimana? Enak?" Anggun bertanya saat Faridh menyuapkan sesendok nasi goreng ke dalam mulutnya.

"Enak dong! Enak banget malah." Anggun tersenyum.

"ASSALAMUALAIKUM!"

"Siapa itu?" Anggun menyedikan bahunya. Pagi-pagi gini udah ada yang namu aja.

"Wa'alaikumsalam!" Anggun dan Faridh terlonjak kaget, siapa yang datang? AIZA! Gadis itu menyengir lebar.

"Hai pengantin baru!"

"Heh! Dateng-dateng bukannya saliman ini malah main nyelonong aja!"

"Aku tuh pendukung slogan 'anggap aja rumah sendiri' ."

"Balik sana! Ganggu aja."

Aiza menghiraukan Faridh, gadis itu malah duduk di samping Anggun.

"Gimana Kak semalem?" Anggun mengernyitkan dahinya.

"Kepo banget!"

"Biarin napa!"

"Gimana kak?" Aiza menaik turunkan alisnya. Bocil yang satu ini aktifnya luar binasa.

"Biasa aja." jawaban Anggun justru membuat Aiza melototkan matanya.

"Gak sakit gitu?"

"Heh! Apa-apaan sih! Fokus aja mondok sana! Masih kecil bahas gitu-gituan!"

Sajadah Cinta [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang