Sajadah Cinta [LENGKAP]

9. Faridh atau Azzam? ✔

“Yang di butuhkan hanyalah ketenangan karena rasa nyaman tercipta karena adanya rasa tenang.”
…

Bener gak? Biasanya kalau udah nyaman cepat naruh perasaan, padahal rasa nyaman itu tercipta oleh rasa tenang yang dia ciptakan, jadi kalau si dia bisa bikin kamu tenang udah pasti kamu ngerasa nyaman.

-Sajadah Cinta-
Story By Imafathh
_____________________________________

Kali ini aku bakalan update kalau kalian pada comment, hehe. Kalian tau gak? Komentar dari kalian itu adalah salah satu moodbooster bagi para penulis, terutama fath:)
Jadi jangan malu-malu buat comment, fath nerima kritik dan saran dengan senang hati..

Sebelum lanjut baca yuk vote dan comment dulu, udah? Oke. Jazakumullah Khairan Katsir...

HAPPY READING
.
.
.
.

   Sudah satu minggu lebih Faridh mengajar di SMA Laksana sebagai guru Bahasa Indonesia, hari ini hari terakhirnya mengajar, juga jam terakhirnya sebelum bel pulang berbunyi. Kelas XII-Bahasa kali ini amat tenang, karena Faridh menugaskan untuk mengisi tugas individu yaitu pilihan ganda.

Faridh bersyukur laki-laki bernama Elang itu kini sudah tak menganggu Anggun, sepertinya laki-laki itu sadar diri kalau dirinya tidak pantas jadi saingan Faridh.

"Anggun... "

"Syutt... "

Fokus Faridh kali ini teralihkan saat dia mendengar ada yang memanggil nama Anggun. Nama gadis itu sudah menjadi sesuatu yang amat penting dan menyangkut masa depannya. Padahal Faridh tidak tau akhir dari semua kisahnya seperti apa, tapi gak ada salahnya berjuang kan?.

"Apa?"

"No 1,2,3,4,6,8,10,12,15,17,19,20 liat dong." dengan santai Elang meminta jawaban dengan runtutan hampir semua angka. Anak itu terlalu malas membaca.

Bukan hanya Elang, Anggun rasa hampir seperempat siswa maupun siswi melakukan hal yang sama, nyontek tanpa tau diri, udah nyontek gak kira-kira. Hampir semua soal minta jawabannya, emangnya mikir segampang itu? Apalagi Anggun selalu mendapat peringkat kedua di kelasnya, dirinya pelit soal jawaban, baginya ini soal hidup dan mati, soal masa depannya. Mereka yang nyontek enggak ngerasain betapa susahnya mikir berkali-kali cuma buat fokus ke satu soal. Apalagi pilihan ganda, A, B, C, D, E harus teliti, kalau salah ya gak dapat nilai.

Kecuali essay pasti dapat nilai meskipun cuma dua, itu penghargaan dari guru karena muridnya udah mau nulis jawaban panjang lebar ya meskipun jawabannya salah.

"Gak. Nyontek sama yang lain aja."

"Elah. Pelit amat si, Yang."

KHEM!

Deheman Faridh membuat seisi kelas kini memandang pria itu.

"Saya ingatkan kalau ada yang ketauan menyontek kertas kalian akan saya sobek! Mengerti?!"

"Mengerti Pak." jawab serempak seisi kelas. Faridh kembali fokus pada buku di depannya, setidaknya kini ekor matanya melihat Elang yang malah menghitung kancing bajunya, dan bahkan menghitung kelima jarinya cuman untuk mendapatkan jawaban.

~~~

Semua kelas bubar saat bel pulang berbunyi, begitu juga kelas XII-Bahasa.

"Lo mau langsung pulang?" Putri bertanya, gadis itu kini memasukkan  buku-bukunya ke dalam tasnya.

"Iya. Mau bareng?"