19. Hati yang Teluka ✔

1.1K 114 12
                                    

"Allah itu maha adil, ketika apa yang kamu inginkan tidak kamu dapatkan, maka akan Allah ganti dengan apa yang lebih kamu butuhkan."

-Sajadah Cinta-
Story By Imafathh

....



Siap tempur?

Siapin tisue dulu:(
Bakalan nyesek di part ini:(

Udah siap?

Let's go!








Sudah seharusnya gadis itu keluar dari kamarnya, menyambut seseorang yang ia undang. Tapi tungkainya seakan enggan untuk melangkah. Sepintas kenangan saat Faridh mengatakan ingin melamar dirinya terus berputar di kepalanya. Bagaimana jadinya jika pria itu tau kalau dirinya mengundang Azzam sekeluarga untuk datang ke rumahnya?

"Sayang, bunda masuk ya?"

"Iya Bund. Pintunya gak aku kunci kok."

"Loh kok belum siap sih?" Fatmah melangkahkan kakinya, dirinya ikut duduk di samping Putri semata wayangnya.

"Aku--"

"Kamu serius?"

"Maksud bunda?"

"Kenapa kamu undang keluarga nak Azzam?"

Semalam Anggun sudah mengatakan pada Azzam agar pria itu langsung menemui orang tuanya, dan saat itulah Anggun juga mengatakan kepada kedua orang tuanya, bahwa akan ada pria yang datang kerumah mereka.

"Bunda gak percaya sama pilihan aku?"

Fatmah menggenggam tangan anaknya, mengelus pelan kepala putrinya. "Bunda percaya, tapi mata gak pernah bisa bohong. Kalau kamu masih menginginkan Faridh yang melamar kamu segera beritahu dia untuk datang, bunda gak mau kamu menyesal."

"Bund, aku rasa ini yang terbaik."

Fatmah tersenyum simpul. "Jangan menyakiti hati kamu sendiri nak, bukankah seharusnya memang nak Faridh yang datang melamar? Kalau seperti ini kamu melukai banyak hati."

Seperti di tampar oleh perkataan bundanya. Anggun merasa dirinya amat sangat jahat disini. Melukai dua hati sekaligus, seharusnya ia tak gegabah dalam mengambil keputusan, terlebih dirinya masih labil.

"Bunda sama Ayah gak keberatan kalau aku menikah muda?"

"Bunda sama Ayah gak tau takdir seperti apa, dulu juga bunda dan Ayah kamu menikah muda. Bunda dan Ayah lebih suka kamu menjauh dari Zina dengan cara menikah muda. Diluar sana banyak remaja yang sudah terjebak akan hausnya rasa Cinta, padahal itu jelas-jelas mendekati Zina."

Anggun terenyuh. Ia memeluk bundanya erat.

"Bunda tunggu di bawah. Sekarang keputusan itu ada di tangan kamu, Bunda sama Ayah setuju siapapun pria itu, hanya saja jawabannya ada di kamu. Ingat pesan bunda, jangan menyakiti banyak hati. Dan jangan menyakiti hati kamu sendiri." Fatmah melepas pelukan anaknya dan berjalan keluar kamar putrinya.

Anggun bingung, saat bundanya sudah keluar dari kamarnya, ia memutuskan untuk mengambil handphonenya.

Niatnya ia urungkan. Keputusan gadis itu nampaknya sudah bulat saat Indra pendengarannya menangkap suara deru mesin mobil.

Azzam? Jelas. Pria itu di bawah sana dengan kedua orang tuanya tampak serasi dengan warna baju yang sama.

"Aku harus apa ya Tuhan?"

Tok. Tok.

"Anggun, nak Azzam udah datang, bunda tunggu di bawah ya."

Selepas bundanya pergi, gadis itu mengganti hijabnya, memoles sedikit wajahnya dengan bedak bayi juga lipgloss.

Sajadah Cinta [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang