8. Gara-gara Putri ✔

1.3K 138 25
                                    

“Saya cuma minta kamu jaga kesehatan dan jaga diri kamu, kalau kita udah sah nanti biar saya yang jaga kamu.”
~Faridh Ikhsan Laksana

-Sajadah Cinta-
Story By Imafathh
___________________________________

HAPPY READING
.
.
.
.

Sebelum lanjut baca yuk pencet bintangnya dulu, udah? Oke Jazakumullah Khairan Katsir...

.

.

     Sebagian besar siswa maupun siswi paling benci hari senin, bangun pagi karena ada upacara, berdiri satu jam lebih selama upacara, belum lagi mendengarkan amanat dari kepala Sekolah yang panjang dan kali lebar. Tapi, pembahasannya itu-itu aja, mengleng dikit disuruh tegak, nunduk disuruh tegak, kan kalau ngantuk masa iya tidur dalam keadaan berdiri.

Anggun berdiri di barisan dengan bagian tengah, karena dirinya tidak terlalu pendek juga tidak terlalu tinggi, tapi emang enaknya itu di bagian tengah, main handphone gak ketauan, nunduk gak ketauan. Itu sih tergantung kitanya, kalau pinter-pinter gak bakalan ketauan.

"Shutt."

"Shuutt."

"Anggun..." suara itu sangat pelan mengalun di telinga Anggun, ia menoleh dan mendapati Putri yang ada di belakangnya. Sejak kapan gadis itu sudah ada di belakangnya, setau Anggun tadi itu Agnes yang ada di belakangnya.

"Apa."

"Lo gak ada niatan buat pingsan gitu?"

Bodoh. Jangan ditiru, itulah kebiasaan Putri, menyuruh Anggun pura-pura pingsan hanya untuk kesenangan dirinya sendiri. Apalagi setiap senin Putri selalu ngumpet di rooftop sekolah katanya sih liat Sgara lagi tidur. Tapi kenapa harus Anggun yang dia suruh pura-pura pingsan? Ya iyalah kan kalau Putri yang pura-pura pingsan yang ada dia ditahan di UKS dan dia gak bisa ketemu Sgara.

"Gak."

"Pisss. Kali ini aja, terakhir ya, ya, ya."

"Enggak, Putri."

"PAK ADA YANG MAU PINGSAN PAK!"

Rasanya Anggun ingin merutuki Putri dengan semua sumpah serapahnya. Sudah terlambat, bagian UKS kini berjalan ke barisan Anggun, mau tak mau gadis itu pura-pura lemas.

BRUK!

Anggun menjatuhkan dirinya, tapi Anggun juga bersyukur sih dirinya emang kadang males ikut upacara, apalagi sekarang masih pembacaan undang-undang otomatis upacara masih berjalan sekitar setengah jam lagi.

"Minggir!"

"Biar saya yang bawa dia ke UKS." suara serak itu kini seakan membuat jantung Anggun lepas. Apalagi saat ia merasakan tubuhnya melayang, bau parfum yang tercium membuat Anggun ingat dengan seseorang. Faridh! Mata Anggun sedikit menyipit saat membuka matanya dikit ia hanya melihat dada bidang pria yang kini mengendongnya. Awas aja dengan Putri gadis itu harus dia beri pelajaran!"

"Tolong ambilkan minyak kayu putih!"

Anggun kini terbaring di kasur UKS, perlahan bau minyak kayu putih tercium olehnya, karena pura-pura mau gak mau Anggun nahan diri buat gak batuk-batuk. Tiga menit Anggun menahan batuk dan kini ia perlahan membuka matanya.

"Akhirnya kamu sadar juga, kalian boleh ke lapangan lagi, biar saya yang jaga." petugas PMR meninggalkan Anggun dan Faridh berdua di UKS. Putri? Entah gadis itu mungkin sekarang lagi asik memotret wajah Sgara dan ia cetak menjadi polaroid ukuran 2r. Dengan memajangnya di kamar berbentuk love. Atau foto Sgara menjadi lockscreen nya. Bahkan lebih parahnya foto sgara ada di belakang softcase nya. Gadis itu emang terlalu dibutakan oleh Sgara. Eh maksudnya oleh Cinta.

Sajadah Cinta [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang