33. Kan Udah SAH!

2.2K 117 6
                                    

-Sajadah Cinta-
©inifath_

.
.
.

17+
Jangan ngeyel, ini area 17+ wkwk. Eh 16+ juga bisa baca, 15+ juga bisa. Pokonya 10+ gak boleh baca yak!

   Pengantin baru itu baru saja masuk ke dalam kamar mereka, setelah lama berdiri menyambut para tamu. Akhirnya acaranya selesai. Rasanya gugup, itulah yang Anggun rasakan, tangannya masih Setia di genggam Faridh. Terlepas ketika mereka masuk ke dalam kamar.

Anggun duduk di depan meja rias, menatap pantulan dirinya, makeup nya belum ia hapus, Anggun sungguh gugup, Faridh? Pria itu ijin mandi duluan, rasanya jantung Anggun ingin melompat sekarang juga.

Menikah muda, Anggun tak pernah tau takdirnya seperti ini, ia yang dulu menginginkan kuliah dan sukses di usia muda kini malah sebaliknya, Takdir malah menjadikan dirinya pasutri di usianya yang masih terbilang muda.

Clek.

Pintu kamar mandi itu terbuka, menampakkan Faridh yang menggosok rambutnya dengan handuk. Anggun menoleh, pipinya memanas kala melihat Faridh hanya mengenakan boxer saja.

"Kok malah ngelamun?" Anggun makin gugup saat melihat pantulan dirinya dan Faridh yang kini menjadi suaminya ada di pantulan kaca.

"Enggak kok."

"Kenapa, hm?"

"Gak apa-apa, Mas."

Dari pada makin gugup akhirnya Anggun memilih mengambil kapas dan menuangkan micellar water.

"Mas!" Anggun kaget saat Faridh memutar tubuhnya menghadap pria itu.

"Sini, biar aku yang bersihin." Faridh mengambil alih kapas yang ada di tangan Anggun, perlahan tangan pria itu menyapu kulit wajah Anggun, mengelap makeup itu dengan sangat hati-hati.

Faridh menatap manik mata Anggun, matanya saling menatap, perlahan Faridh semakin mencondongkan tubuhnya, membuat wajah keduanya semakin dekat, Anggun menutup matanya. Sampai dua menit, tapi Anggun sama sekali tidak merasakan apa-apa, ia membuka matanya.

"Mas... "

"Kenapa merem, hm? Kamu berharap aku cium ya?" Anggun blushing, harusnya ia gak berharap itu. Apa-apaan coba?!

"A.. Apaan sih!" Anggun memalingkan wajahnya.

"Tatap wajah aku, emang pintu kamar mandi lebih tampan dari pada suamimu, hm?" kenapa Faridh malah menakutkan seperti ini?!

Mau tak mau Anggun menatap wajah suaminya. Perlahan... Dan.

Cup!

Benda kenyal itu menempel di bibirnya, hanya menempel dan dalam waktu tiga puluh detik! Bayangin! Jantung Anggun di dalam sana udah diskoan!

Faridh menjauhkan wajahnya, mengelus Puncak kepala Anggun.

"Manis."

"Mas!"

"Apa, Sayang?"

"Ih!" Anggun bangkit dari duduknya, berjalan dan masuk ke dalam kamar mandi, sedangkan Faridh pria itu tak bisa menahan senyumnya. Sungguh menggemaskan.

Anggun di kamar mandi merutuki dirinya sendiri, kenapa sih resleting gaun itu malah ada di punggungnya, malahan tangan Anggun gak sampai! Masa iya Anggun harus merobek gaun itu. Karena tak mendapati ide akhirnya ia kembali keluar, hijabnya bahkan belum ia buka, Anggun memang berniat membuka hijabnya nanti setelah mandi.

Sajadah Cinta [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang