14. Arti Mata ✔

1.2K 113 5
                                    

“Wanita bisa menyembunyikan perasaannya tapi tidak dengan arti matanya.”

-Sajadah Cinta-
Story By Imafathh

HAPPY READING
.
.
.
.

Vote dan comment dulu dong😙

.

.

   Pagi ini Anggun sudah sampai di sekolah, ia tak mau Faridh menjemputnya, pria itu bisa saja melakukan hal gila, seperti menjemput dan mengantarnya. Padahal mereka bukan Mahrom. Bukan, bukan maksud Anggun ingin mereka menjadi Mahrom. Tapi, Anggun risih dengan Faridh, dengan tatapan pria itu. Pokonya semua yang ada di diri Faridh rasanya Anggun tak suka.

Anggun bukan siswi terkenal di sekolahnya, bukan juga siswi dengan segudang prestasi. Ia hanya siswi biasa, ia biasa-biasa saja. Biasa juara dua berturut-turut dari kelas sepuluh, bukan sombong hanya mengingatkan saja.

Setelah sampai di depan kelas, gadis itu langsung melangkahkan kakinya ke dalam dan duduk di bangkunya, kelas pagi ini nampak sepi, terlebih bangku di sampingnya masih kosong. Pertanda sahabat karibnya itu belum datang, atau bisa aja gadis itu sudah datang, namun malah justru menemani Sgara, ah lebih tepatnya menyemangati. Apalagi minggu depan akan ada lomba Futsal. Pasti Putri akan datang dan duduk di kursi penonton paling depan.

Setengah bosan menunggu Putri, kini Anggun memilih membenamkan wajahnya di atas meja, ingin rasanya ia mengetuk kepalanya lantaran wajah Faridh yang terus muncul saat dirinya memejamkan mata.

Berbeda dengan Pria yang kini memasuki lobi kantor dengan terus melirik arlojinya, pagi-pagi sekali Faridh sudah bergegas untuk pergi ke kantor, biasanya ia akan pergi jam 8, CEO bebas mau datang jam berapa juga.

Ting!

Lift yang kini a naiki berhenti tepat di lobi lantai atas, saking fokusnya Faridh sampai tidak sengaja menyenggol bahu seseorang.

Bruk

"Aduh, maaf... Pak... "

Faridh mendongak ia menatap perempuan dengan kemeja berwarna putih yang kini berlutut memunguti beberapa berkas.

"Biar saya bantu." Faridh ikut berjongkok, matanya melihat ke arah lain. Hatinya berkata 'dosa Ridh, bukan mahrom jangan liat'

"Sekali lagi maaf Pak... "

"Iya, saya juga minta maaf."

Faridh berlalu, setelah membantu membereskan beberapa berkas yang jatuh, ia kini sudah berada di depan pintu ruangannya.

~~~

"Lo beneran nih gapapa kalau gue tinggal?"

"Iya, gapapa."

"Serius?"

"Iya Putri, serius. Udah sana kasian nanti Sgaranya nunggu kamu lama."

"Lo pulang sama siapa emang?"

"Kak Azzam."

"Hah?!"

Anggun melototkan matanya, Putri langsung menoleh ke belakang saat beberapa murid menatap mereka dengan heran. Pasalnya kini mereka sedang berada di depan kelasnya, dengan berdiri di lorong antar penghubung kelas. Yang menghubungkan kelas XI dan kelas XII.

"Yaudah, gue duluan ya."

"Iya."

Setelah Putri menghilang dari pandangannya, Anggun kini kembali melanjutkan langkahnya, Azzam mungkin sudah menunggunya sejak tadi.

Sajadah Cinta [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang