"KAYLA!" Ketika aku baru keluar dari studio tempatku mengajar,aku melihat sosok lelaki yang tidak kuduga kedatangannya sedang berdiri di depanku. Ia bahkan memelukku erat ketika aku berdiri di hadapannya.
Aku hanya berdiri diam,tidak memeluknya balik,seperti sebuah patung yang tidak bisa bergerak.
"Let me go,Louis." ucapku. Aku mendorong dadanya,menyuruh dia untuk menjauhi ku. Tapi dia tidak bergeming,ia tetap memelukku erat-erat. "Lou,lepaskan atau aku akan teriak minta tolong." ucapku mengancam. Louis menarik napas dan melepaskan pelukannya. Setelah Louis melepaskan aku,aku pun membalikkan badan ku dan hendak berjalan menjauh,namun aku tak bisa melangkah ketika Louis menarik tanganku dan memutarkan kembali badanku agar kami bisa berhadapan.
"The fuck,Lou?!" Bentakku. Ini pertama kalinya aku membentak Louis.
Hell. aku saat ini masih tidak bisa bertemu Louis. aku masih terlalu marah,terlalu kecewa,terlalu sakit hati,dan aku tidak bisa bertemu dia. dengan aku mendengar namanya saja aku sudah merasa hatiku hancur,apalagi ketika aku melihat wajah tampannya.
"Kayla,kenapa kau menyerahkan surat pengunduran diri pada Marina? Kenapa kau mau berhenti?" Tanyanya padaku. Ia memasang wajah memelasnya,wajah yang selalu bisa membuat hatiku luluh.
Well.....
Kali ini aku berusaha untuk tidak terpengaruh oleh wajahnya itu."Karena aku tidak mau berurusan denganmu lagi." ucapku. Louis terhenyak,ia terlihat terluka karena ucapanku tadi. Dan raut terluka nya itu membuatku tak tega.
"Kay...apa kau masih marah padaku?" Pertanyaan Louis membuatku tersadar dari lamunanku,namun aku hanya diam dan membuang mata tanpa menatapnya. "Kayla.. aku tau aku salah. aku melanggar janjiku padamu,dan aku minta maaf. aku sungguh minta maaf,Kay. aku menyesal.. harusnya aku tau bahwa itu acara yang sangat penting untukmu. maafkan aku,Kayla.." ucapnya. Ia mengenggam tanganku erat,dan kali ini aku menatapnya.
"Kau tidak perlu minta maaf. aku paham bahwa aku ini hanya pacar pura-puramu,bukan gadis yang kau cinta. kurasa wajar jika kau menghabiskan malam bersama Eleanor." Ucapku dengan penekanan di kata malam. Louis terdiam dan menghela napas dalam.
"Kay.... aku disini juga mau minta maaf atas perlakukan Eleanor kemarin. dia tidak bermaksud untuk menyakitimu,Kay.."
Aku memutar mata mendengar ucapannya.
Tidak bermaksudr menyakitiku?
Huh. yang benar saja.
Dan lagipula,kenapa harus Louis yang minta maaf untuk menggantikan Eleanor?
"Sudah kubilang,Lou. kau dan El tidak perlu minta maaf padaku. Wajar jika kalian menghabiskan malam bersama." ulangku.
"Kay. perkataan Eleanor itu tidak benar. aku tidak...berhubungan seks dengannya." kali ini,akulah yang terhenyak ketika mendengar ucapan Louis.
Jadi... Eleanor membohongiku?
Atau...
Jangan-jangan Louis yang berbohong padaku?
Siapa yang harus ku percaya?
"Kayla.... percaya padaku. aku benar-benar tidak melakukan itu,Kay. El datang ke rumahku,ia menangis karena masalah keluarga dan kemudian dia memintaku untuk menemaninya. jadi aku pun menemaninya,tapi aku bersumpah aku tidak melakukan hal aneh-aneh seperti yang kau bayangkan,Kay." Louis berkata dengan panjang dan cepat,ia terus menatapku dan aku bisa melihat kejujuran di dalam matanya.
Tapi tetap saja aku masih sakit hati karena dia melanggar janjinya.
Sebut aku egois,tapi aku paling tidak suka kepada pembohong dan orang yang hanya bisa berjanji tanpa menepatinya.
Dan....
Bukankah aku sudah pernah bilang bahwa aku lelah? Bahwa aku menyerah?Kurasa kali ini memang aku harus menyerah,karena sekeras apapun usahaku,aku tidak akan bisa memenangkan Louis.
"Seperti yang ku bilang,Lou. itu bukan urusanku." ucapku. Louis terdiam.
"Jangan berkata seperti itu,Kay."
"Tapi itu memang kenyataan nya." jawabku.
"Jangan berhenti,Kay. aku mohon... aku membutuhkanmu." pintanya.
Aku menatap mata biru kelabu nya,memikirkan segala kenangan menyenangkan kami berdua,hampir saja aku tersenyum ketika mengingatnya,tapi keinginanku untuk tersenyum menjadi hilang ketika bayangan di kepalaku berubah menjadi bayangan Eleanor dan Louis yang sedang bermesraan.
Aku terdiam,dan dengan perlahan,melepaskan tanganku dari genggaman Louis.
"I'm sorry." ucapku sebelum berbalik dan berjalan menjauh,meninggalkan Louis yang terdiam di tempat.
Maaf,Lou.
Aku menyerah.Aku tidak bisa menahan rasa sakit ini lagi.
Aku tidak bisa lagi menjadi satu orang yang selalu berjuang dan berakhir tersakiti dalam hubungan ini.
Aku tidak mau jatuh cinta sendirian.
***
Not
The
Best
Chapter
But
I'm trying.
Semoga kalian suka ya:))))(

KAMU SEDANG MEMBACA
The proposal
FanfictionLouis yang baru saja putus dari kekasihnya sedang dirundung musibah. Ia mendapat berbagai gosip tak sedap sehingga management memutuskan agar louis mempunyai 'kekasih pura-pura' yang akan membantunya mengurangi gosip-gosip itu. Tapi apa jadinya jika...