17

10.3K 1.1K 65
                                    

-Louis Tomlinson-

"Kay...Lou.. bangunlah! Dokter bilang Kevin sudah menyadarkan diri." panggilan Kylie membuatku terbangun dari tidurku,tapi Kay yang tertidur di pelukanku masih belum bangun.

"Kau masuklah duluan,aku akan membangunkan kakakmu." ucapku. Kylie tersenyum dan mengangguk,ia lalu berlari memasuki kamar tempat Kevin di rawat.

Aku mengusap rambut Kayla pelan. "Babe,bangunlah... Kevin sudah sadar." Ucapku lembut. Kay mulai membuka matanya pelan.

Aku tersenyum ketika melihat mata coklat itu.

"Apa,Lou?" Ucapnya serak. Aku mengusap pipinya. "Kevin sudah bangun." Ulangku lagi. Kayla langsung reflek berdiri. tapi karena tindakan nya yang tiba-tiba itu,ia pasti pusing dan ia pun sedikit terguncang,jika aku tidak menangkap nya tepat waktu,bisa-bisa dia jatuh.

"Calm down,babe." ucapku sembari menyeimbangkan Kay. Ia hanya tersenyum manis.

"Sorry. aku hanya terlalu senang." ucapnya. Aku tersenyum kecil dan mengecup pipinya. "ayo kita melihat keadaan Kevin." Ajakku. Aku menggenggam tangan Kayla dan menuntunnya memasuki ruangan tempat Kevin di rawat.

Dan ketika kami sudah berada di kamar nya,Kayla langsung berjalan menghampiri adik nya.

"Oh my godness,Kevin..." ucap kay sembari memeluk Kevin dengan hati-hati. "Jangan menakut-nakuti aku seperti ini lagi." ucapnya,Kevin tersenyum,ia sedang kesakitan,tapi ia tetap bisa tersenyum.

"Maafkan aku,Kay. aku tidak bermaksud menakutimu." ucap Kevin,Kayla tidak menjawab dan terus memeluk Kevin.

Aku berjalan,berjongkok di salah satu sisi ranjang yang lain dan mengusap rambut Kevin. "Lain kali hati-hati,buddy." ucapku. Kevin menatapku dan tersenyum.

"Iya Lou. Aku janji aku akan lebih berhati-hati." ucapnya. Aku tersenyum dan mendongak,mendapati Kayla yang tengah menatapku sambil tersenyum.

Aku balas tersenyum padanya. "Kev,kau harus berterimakasih pada Louis,ia mendonorkan darahnya untukmu." ucap Kayla pada adiknya. Kevin menatapku dengan wajah yang berbinar.

"Benarkah? Berarti darahmu mengalir di tubuhku?" Serunya senang. "Asyik! Berarti saat aku dewasa nanti,aku pasti bisa sehebat dirimu." Ucapan Kevin membuatku tersenyum haru.

"Kau bahkan bisa jadi jauh lebih hebat dariku," ucapku pada Kevin. aku berjalan menghampiri Kayla dan memeluknya dari belakang. Ia tersenyum dan meletakkan tangan nya di atas tanganku.

"Thank you,Lou. And I love you. kau seperti kakak lelaki yang tidak pernah ku miliki." Ucapnya. Aku tersenyum dan mengenggam tangan nya lembut.

"I love you too,Kev. kau juga seperti adikku sendiri." Jawabku.

"Kau juga cinta pada kakakku kan?" Ucapnya sambil terkikik,Kylie di sebelahnya juga terkikik geli. aku menatap Kayla yang menatap adiknya penuh peringatan,tapi aku bisa melihat pipinya yang memerah.

Aku tertawa,dan mengecup pipi Kayla lembut.

"Tentu saja,Kevin. tentu saja." ucapku sambil menatap gadis cantik yang ada di pelukan ku itu.


****

SHOUT OUT TO MY BESTIES greentealoverszz yang terjebak di dunia Fanfiction ><

Maaf lama update nya ya.
Semoga kalian suka muaaah

The proposalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang