25

6.2K 977 26
                                    

Enam bulan berlalu sejak kecelakaan Kayla.

Enam bulan berlalu sejak aku meminta Eleanor pergi dari rumahku.

Enam bulan berlalu sejak Eleanor pergi dengan memberiku ancaman.


Tapi ancaman itu palsu.

Karena sudah enam bulan berlalu, dan dia tidak muncul di depanku lagi.

Hal ini membuatku  bernapas lega, karena aku yakin Eleanor hanya memberiku ancaman palsu. Dia tidak akan mungkin melakukan apa-apa.

Dia tidak akan mungkin bisa memisahkan aku dari Kayla.


Enam bulan ini juga merupakan waktu yang baik dan menyenangkan bagiku.

Pertama, aku membeli rumah baru.

Aku meninggalkan semua kenangan ku dan Eleanor di rumah yang lama dan membuat kenangan baru bersama Kayla di istana baru kami.

Ya, kami.

Tiga bulan yang lalu aku meminta Kayla dan adik-adiknya untuk tinggal bersamaku.

Kenapa?

Karena aku ingin bisa lebih menjaga mereka. Aku tidak mau ada hal-hal berbahaya lagi yang menimpa mereka.

Dan kedua, karena aku tidak mau jauh dari Kayla.

Ya..

Enam bulan menjauh dari Eleanor, aku mulai bisa melihat Kayla seutuhnya.

Dan aku tau, bahwa aku mulai jatuh cinta padanya.


Dia seperti malaikat yang dikirim Tuhan untukku, dan aku tidak akan melepaskan Kayla.

Aku jatuh cinta pada Kayla seutuhnya.

Dia berhasil membuatku jatuh cinta dengan segala tingkah laku nya.

Aku jatuh cinta pada  senyuman nya.

Pada caranya mengomel ke adiknya.

Pada tawa renyah nya. 

Pada lelucon yang ia ceritakan, yang menurutku terkadang tidak lucu, tapi sanggup membuatku tertawa karena gemas melihat dia..

Aku jatuh cinta pada kesabaran nya dalam menghadapi aku,

Dan aku mencintai Kay, sama seperti dia mencintai aku.

Enam bulan berlalu,

Dan hubungan kami semakin kuat.

Karir Kayla juga sangat melejit.

Ia dikontrak oleh salah satu agency model terkenal di dunia.

Dia sudah menjadi wajah brand pakaian terkenal,

Dan minggu ini bahkan dia akan berjalan di runway London Fashion Week dan membawakan pakaian yang di desain oleh Victoria Beckham.

Aku sangat bangga pada Kayla,

Aku senang sekali melihat Kayla yang saat ini tengah menjalani impian nya.

Aku bangga padanya,

Aku mencintainya,

Dan aku tidak ingin kehilangan dia.


*****

"Louis!"

Aku tersenyum lebar dan memberikan seikat bunga mawar merah yang ku siapkan untuk Kay.

"Kau sangat cantik dan menawan di atas panggung tadi. Aku sangat bangga padamu." Ucapku sambil memeluk Kayla.

Kayla tertawa kecil, dia terlihat sangat bahagia.

"Ini semua berkat mu, Lou. Kalau tidak ada kau, aku tidak akan mungkin bisa seperti ini."

Aku memutar mata mendengar ucapan nya yang merendah itu.

"Oh please, aku tidak melakukan apa-apa. bukan aku yang tadi jalan di runway dan jelas bukan aku yang di kontrak oleh agency model. Ini semua terjadi karena usaha mu sendiri, sayang. Bukan karena aku." Kayla tersenyum manis dan mencium bibirku, aku pun langsung membalas ciuman nya.

"I love you, Kay." Bisik ku di telinga nya. Senyuman Kayla semakin terlihat bahagia, dan dia kembali menciumku.

"I love you, Louis." Kali ini, aku yang tersenyum lebar seperti orang gila.

Aku sangat bahagia.

Seandainya saja aku menemukan Kayla lebih awal..

Seandainya saja, aku menyadari perasaanku padanya sejak awal..

Mungkin dari dulu aku akan sebahagia ini..

Kayla membuatku bahagia,

Aku tidak mau menjauh darinya.

Aku mencintainya..


*****

The proposalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang