Six

9.6K 1.2K 92
                                    

Beberapa hari kemudian....

- Kayla Evans -

"Kau sudah menemukan dress yang kau mau,Kay?" aku menoleh kearah Louis yang tiba-tiba berdiri di belakang ku.

Saat ini,kami berdua sedang berada di sebuah butik karena Louis menyuruhku untuk membeli gaun yang akan kupakai saat menemani Louis di sebuah acara award. Dan saat itu,semua orang akan tau bahwa kami memang sudah resmi menjadi pasangan kekasih.

"I don't know,Lou.. gaun di sini harganya sangat mahal.." gumamku.

Memang benar,harga gaun disini mahal sekali sehingga aku tidak bisa memilih nya.. Aku tidak mau merepotkan Louis dan menghabiskan uang nya..

"Love,tidak usah memikirkan harga nya. Pilih saja satu gaun yang kau suka." ucap Louis sambil tersenyum,namun aku menggeleng ketika mendengar ucapannya.

"Aku tidak bisa menerima barang mahal darimu lagi,Lou. aku tidak mau terus-terusan merepotkan mu dan menghabiskan uang mu." senyuman Louis semakin lebar ketika mendengar ucapanku,ia membetulkan sehelai rambutku yang menutupi wajah,meletakkan nya di telingaku,dan kemudian menatapku lembut.

"Kau tidak menghabiskan uangku,kau sama sekali tidak merepotkan aku. Kau adalah tanggung jawabku,Kay. dan kau pantas mendapatkan yang terbaik." ucapannya membuat hatiku berdesir,dan aku bisa merasakan pipiku yang memanas.

Bagaimana bisa aku tak jatuh cinta dengan lelaki sempurna seperti Louis?

"Sekarang,carilah gaun yang kau suka dan tak usah lihat harga,ok? aku yakin harga gaun di sini tidak akan sampai membuat ku harus menjual rumahku." canda Louis sambil tertawa,membuat aku menjulurkan lidah kearahnya.

"Sassy." Ledekku,ia tersenyum bangga dan mendorong ku menuju rak pakaian yang terlihat mahal dan mewah itu.

"Aku tunggu kau disini!" ucapnya setelah aku sudah menjauh darinya.

Berusaha untuk mengalah,aku pun mencari gaun yang cocok untukku,dan setelah beberapa lama,aku akhirnya memutuskan untuk memilih satu gaun berwarna putih,aku pun membawa gaun itu ke Louis untuk meminta persetujuannya. Namun,ketika aku kembali ke tempat tadi,aku malah mendapati Louis yang berdiri tegak sambil melihat ke satu arah. Dan wajah Louis terlihat sedang marah.. aku bisa melihat rahang nya yang mengeras dan bahkan tangannya mengepal,seolah ia siap untuk memukul seseorang.

"Lou?" panggilku. Ia tidak menoleh kearahku dan terus menatap ke arah lain. Penasaran,aku pun mengikuti arah pandangan Louis dan seketika itu pun aku sadar.

Aku tau siapa yang Louis lihat.

Aku tau kenapa Louis terlihat marah.

Ia melihat Eleanor,sedang bergandengan dengan seorang lelaki.

"Lou?" panggilku lagi,kali ini sambil menepuk bahunya. Louis berbalik dan menatapku,pandangannya dingin,namun ketika ia melihat ku,tatapan nya sedikit melembut.

"Kau tidak apa-apa?" tanyaku,ia terdiam dan kembali menatap ke arah El.

"I'm going to kill him." ucap Louis kasar,aku menggeleng cepat dan menangkup pipinya.

"Louis,don't." ucapku. "Kau akan memancing masalah nanti." ucapku lagi.

"Dia yang memancing masalah denganku! bisa-bisa nya dia menyentuh El seperti itu! dia tidak boleh menggandeng nya,memeluknya,dan menciumnya,tidak boleh!" Marah Louis.

Jujur,hatiku sakit mendengarnya.
Louis sangat mencintai El.

Dan aku tau,aku tak akan pernah mempunyai kesempatan untuk menggantikan El di hati nya.

The proposalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang