Besoknya,aku datang ke kantor management Louis untuk menyerahkan surat kontrak ku yang berisi tentang perjanjian ku untuk menjadi pacar pura-pura Louis.
Aku memutuskan untuk menyerah.
Aku sudah tidak sanggup lagi menghadapi ini semua.
Aku tidak memperdulikan tentang fakta bahwa aku tidak akan mendapat uang ketika aku putus dengan Louis sebelum satu tahun. Aku sama sekali tidak butuh uang dari mereka. oke,aku akui,aku memang butuh uang. Tapi aku tidak bisa lagi mengorbankan hati dan perasaanku hanya demi uang seperti ini. Aku lelah,dan menyerah.
"Miss Evans,Mrs. Marina siap untuk bertemu dengan mu." aku berterimakasih pada asisten Marina dan kemudian bersiap memasuki ruangan besar milik pemimpin management itu. Aku menarik napas dan memasuki ruangan nya,dan mendapati Marina yang tengah memeriksa sebuah dokumen.
Aku menarik napas dalam dan menyapanya. "Morning."
Ia berhenti melihat dokumen itu dan mendongak menatapku,ia tersenyum singkat dan membalas sapaanku. "Morning,Kayla. duduklah." ucapnya,aku tersenyum dan kemudian duduk di kursi hadapannya.
"Ada perlu apa?" Tanyanya,aku menarik napas dalam lagi dan menyerahkan map berisi surat kontrak ku ke arah Marina. Ia mengerutkan kening bingung,dan kemudian memeriksa isi map itu,lalu menatapku.
"Kay,bisa jelaskan apa maksudmu?" Ucap Marina padaku.
"Aku berhenti,Mrs. Aku sudah tidak sanggup lagi menjadi kekasih pura-pura Louis." ucapku sambil menunduk. Aku mendengar Marina yang menghela napas keras-keras.
"Apa lagi yang bocah itu lakukan?" Gumamnya,aku mendongak dan menatapnya yang kini tengah memijat kepalanya,seolah ia sedang pusing.
"Dia tidak melakukan apapun,ini semua murni keputusanku." ucapku.
Well,jujur,Louis mengambil peran kenapa aku melakukan ini,tapi aku tidak mau membuat ia terkena masalah lagi.
Marina menatapku,berusaha mencari sesuatu dalam mataku mungkin,tapi kurasa ia tidak bisa mengetahuinya karena ia kembali menghela napas dalam.
"Kau jatuh cinta padanya kan?" Ucapan Marina membuatku terhenyak.
Bagaimana bisa dia tau?
"Aku----"
"Ssh,jangan bohong padaku. aku tau betul bahwa kau menyukai Louis. aku bisa melihatnya dari sikapmu ke Louis. kau bukan berpura-pura cinta padanya,kau memang mencintainya." Ucapan Marina membuatku terdiam. apakah aku sebegitu kelihatannya ?
"Dan bagian terbaik nya adalah,terkadang aku bisa merasa bahwa Louis juga tidak berakting. Aku bisa melihat bahwa Louis memang menyukaimu." kali ini,ucapannya membuatku tersenyum getir.
"Dia tidak menyukaiku. dia masih mencintai Eleanor." ucapku.
"So,ini semua karena Eleanor?" Aku diam,dan kurasa Marina mengambil diamku sebagai jawaban ya. "god,dari awal aku tidak menyukai gadis itu." Ucapnya sambil menggelengkan kepala,aku hanya tersenyum kecut.
"Kau yakin kau akan berhenti dari semua ini? Kau yakin kau bisa menjauhi Louis?" Pertanyaan nya membuat diriku bertanya pada hatiku.
Apa aku siap kehilangan Louis?
Aku menarik napas dalam,dan menjawab pertanyaan Marina. "mungkin ini semua yang terbaik untuk kami." dia menatapku,lalu tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"Louis tidak tau bahwa ia kehilangan gadis hebat sepertimu." ucap Marina,ia tersenyum tulus padaku,dan aku tidak tahan untuk tidak balas tersenyum padanya.
"Well,Miss Evans. Aku akan menyiapkan kontrak pemberhentiaan mu,kiya bertemu lagi satu minggu lagi." ucapnya sambil menatapku,aku mengangguk setuju walaupun aku masih bingung kenapa Marina tidak menyiapkan kontrak itu sekarang saja? Kenapa harus satu minggu lagi?
Apa jangan-jangan,
Ia memberiku waktu untuk berpikir kembali?
Untuk membuatku memikirkan ulang keputusanku ini?
Well....
Seandainya Marina tau,bahwa mungkin,aku tidak akan pernah berubah pikiran dalam hal ini.
Kecuali... jika ada satu orang yang membuatku berubah pikiran,tentu saja.
But i doubt it.
****
Louis
Go
Find
Her
Vote comment jgn lupa ya;)

KAMU SEDANG MEMBACA
The proposal
FanfictionLouis yang baru saja putus dari kekasihnya sedang dirundung musibah. Ia mendapat berbagai gosip tak sedap sehingga management memutuskan agar louis mempunyai 'kekasih pura-pura' yang akan membantunya mengurangi gosip-gosip itu. Tapi apa jadinya jika...