Eight

11.3K 1.1K 45
                                    

"Kayla,lihatlah! ada sesuatu di depan pintu yang di tujukan untukmu!" seru Kylie semangat,aku menatap adik perempuan ku yang membawa sebuah kotak besar berwarna putih itu.

"Dari siapa?" tanyaku bingung. Kylie tersenyum lebar dan memberikan aku secarik kertas. Aku membaca tulisan di kertas itu dan tersenyum.

Aku tau,kemarin kita tidak jadi mencari gaun untuk kau kenakan di acara malam ini. Jadi,aku memutuskan untuk mencarikanmu sesuatu yang bisa kau pakai nanti malam.
Ketika melihat dress ini,aku membayangkannya di tubuhmu dan kurasa gaun ini sempurna untukmu.

Ini tidak terlalu mewah,tapi cantik dan indah.

I hope you like it :)

-Louis-

"Tunggu apa lagi,Kay? ayo cepat buka." ucap Kylie lagi,ia sudah tidak sabar melihat isi kotak itu.

Aku pun membuka kotak itu dan mendapati sebuah gaun berwarna putih. Louis benar,gaun ini cantik.

Ini sebuah mini dress berwarna putih,ini sangat cantik.

"Aku tidak menyangka Louis memiliki selera fashion yang bagus." ucap Kylie sambil terkikik,mendengar ucapannya membuatku ikut tertawa.

"Oh ya ampun,Kay! aku sama sekali tak bisa sabar melihatmu memakai dress itu! dan aku yakin,di acara award banti malam,semua mata pasti tertuju padamu." ucap Kylie lagi,membuatku memutar mata.

"Kylie,disana nanti pasti akan banyak sekali yang lebih cantik. lagipula,ngapain juga mereka menatapku? kan aku bukan orang terkenal." ucapku,Kylie menggelengkan kepalanya,bersikekeuh dengan pendapatnya barusan.

"Percayalah,Kay. semua orang pasti menatapmu. kau cantik natural,ramah,dan berbakat. kenapa mereka tidak mungkin memperhatikanmu?" ucap Kylie lagi. Aku tersenyum mendengar celotehan adikku itu.

Satu yang ia tidak tau.

Aku tidak perduli dengan pendapat orang lain terhadapku. Aku tidak perduli apakah orang lain memperhatikan aku tau tidak.

Karena aku hanya mau perhatian Louis,bukan yang lain.

****

-• Louis William Tomlinson •-


Ting tong

Aku memencet bell rumah Kay dan menunggu seseorang untuk membukanya. Tak lama,muncul sosok adik bungsu Kay yang membukakan pintu.

"Hey,Lou. masuklah. Kay sedang bersiap,tapi sepertinya ia sudah mau selesai." ucap Kevin sambil mempersilahkan aku masuk,aku pun masuk dan mengacak rambutnya.

"Thanks,buddy." ucapku,ia tersenyum dan kemudian berlalu menuju ruang tengah. Aku pun mengikuti nya dan duduk di sebelahnya,lalu aku mengajak ia mengobrol,tentang sekolah,football,atau apapun itu.

Sepuluh menit kemudian,pintu kamar Kayla terbuka,aku pun menoleh dan langsung terpaku ketika melihat sosok Kay yang berdiri dengan anggun nya di depan pintu kamar nya itu. Ia terlihat sangat cantik.
Gaun yang kupilih itu sesuai di tubuhnya,memamerkan kulit putih nya dan juga kaki jenjang nya.
Rambut coklat panjang nya di gerai dan di tata rapi di satu arah.

She's so beautiful..

She's simply amazing.

"Isn't she lovely?" pikiran kagum ku terhenti ketika mendengar kikikan Kylie yang tiba-tiba berdiri di samping Kay.

"Yeah... she look so beautiful." Ucapku sambil tersenyum dan menatap Kay,ia tersenyum malu.

"Stop bicara seakan tak ada aku disini." Ucapnya,aku dan Kylie tertawa kecil.

Lalu aku menjulurkan tanganku padanya. "Yuk,Kay. kita harus segera pergi." ajakku,ia menerima uluran tanganku sambil tersenyum. Lalu ia berpaling ke adik nya.

"Kids,Pixie akan datang lima menit lagi. jangan membuat kekacauan,ok?" ucap Kay pada adiknya,adik-adiknya berkata ya dengan serempak ketika mendengar nama Pixie,pengasuh mereka yang baru di sebut.

Lalu,aku pun menuntun Kay,membukakan pintu mobil untuknya,dan kemudian,kami berdua melaju kearah gedung tempat acara penganugerahaan itu dilaksanakan.


*****

"Louis,Louis. apa kau datang bersama kekasihmu?" aku tersenyum dan mengangguk mendengar pertanyaan interviewer yang sedang mewawancarai aku dan teman-temanku.

"Yeah. itu dia disana." ucapku sambil menunjuk kearah Kay yang berdiri di sebelah Danielle,mereka terlihat sedang mengobrol seru.

"Wow.. she's so stunning,Lou. kau pintar sekali mencari kekasih!" ucap interviewer itu sambil tersenyum.

Aku tertawa kecil,dan teman-temanku ikut tertawa seolah tau apa yang saat ini sedang berada di pikiranku.

"Yeah.. Kay gadis yang sangat hebat. she keep me down to earth." ucapku,interviewer itu tersenyun dan mengangguk. lalu ia menanyai kami berbagai pertanyaan.

Sekilas,aku tak sengaja menatap kearah Danielle dan Kay. Jika tadi mereka hanya berdua,sekarang tidak lagi. karena aku melihat Kay yang saat ini sedang mengobrol dengan Justin Bieber. Dan kurasa,mereka bukan hanya sekedar mengobrol,karena saat ini Kay sedang blushing dan Justin menatapnya sambil tersenyum flirty.

Melihat mereka berdua membuatku tidak konsentrasi pada interview ini,hingga akhirnya,interviewer itu mengakhiri nya dan mencari musisi lain untuk di wawancarai.

Aku,tanpa banyak bicara,langsung berjalan kearah Kay. aku mendekatinya,memeluknya dari belakang dan mencium pipinya,menunjukkan pada Justin bahwa Kay adalah milikku.

"Oh hi,Lou." ucap Justin padaku,aku mendongak dan memasang senyum innocent ku.

"Hey,Justin. aku tidak melihat kau disini. rupanya kau sudah berkenalan dengan kekasihku,Kayla?" tanyaku dengan nada seramah mungkin,Justin menatapku,mengedikkan bahu dan tersenyum.

"Yeah... kurasa aku baru saja mengobrol dengannya." ucap Justin. Terdengar sedikit nada menantang dalam kalimatnya barusan.

"Well,aku duluan ya. congrats,Lou. kekasihmu sangat cantik dan menawan. Kau pasti bangga bisa menggandengnya." Justin menepuk bahuku dan kemudian berlalu. Aku menghela napas lega dan kemudian menatap Kay yang ternyata menatapku .

"Apa?" tanyaku.

"Kau kenapa?" tanyanya,aku mengerutkan kening,dan kemudian memutuskan untuk menggeleng.

"Aku tidak apa-apa. Ayo kita bergabung dengan yang lain." ucapku,aku mengenggam tangan Kay dan menggandengnya.

Walaupun Justin membuatku kesal,tapi ucapannya tadi memang benar.

Kay sangat cantik,ia menawan.

Dan aku sangat bangga bisa menggandengnya,menunjukkan pada dunia bahwa ia milikku.


****

The proposalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang