"Jadi,Kay... kau sudah sangat yakin dengan keputusanmu?" Ucap Marina padaku,aku mengangguk dan berusaha tidak memperdulikan tatapan memohon dari Louis.
Saat ini,aku dan Louis sedang mengadakan meeting bersama Marina untuk membahas pembatalan kontrak ku sebagai kekasih pura-pura Louis. Dan Louis,sedari tadi memasang wajah memelas padaku tapi aku sedari tadi berusaha untuk tidak melihat wajah nya itu.
Aku tidak bisa mundur lagi,
Keputusanku sudah bulat."Aku yakin,Mar." ucapku. Aku bisa mendengar suara gumamam Louis yang terkesan penuh beban.
"Please don't..."gumam nya. tapi aku hanya mengacuhkan Louis.
"Baiklah kalau begitu." Marina menyodorkan selembar kertas padaku. Kertas itu berisikan pernyataan pengunduran diriku.
Aku membaca surat itu terlebih dulu. Setelah selesai,aku menarik napas dalam dan meraih pena di sebelah kertas yang di sediakan dan bersiap untuk menandatangani surat itu.
Tapi tiba-tiba,Louis menarik tanganku,menghentikan tindakan ku selanjutnya.
"Kay,Please... give me one more chance,please,Kay.." Louis meraih tangan kananku,tangan yang sudah bersiap menandatangani kontrak itu.
Kali ini,aku menatap mata biru keabu-abuan nya. aku menatap matanya dan berusaha mengacuhkan perutku yang terasa seperti di penuhi oleh kupu-kupu yang berterbangan ketika ia menyentuh tanganku dan menatap mata coklatku.
Aku menarik napas dalam dan menyingkirkan tangan Louis dari tanganku. Berusaha menahan rasa kecewa ketika kami tidak saling menyentuh lagi. Tapi,lebih baik membiasakan diri mulai sekarang. Karena sebentar lagi,aku tidak akan pernah bisa menyentuh Louis,atau bahkan melihatnya.
"Keputusanku sudah bulat,Lou." ucapku. Louis menatapku dengan tatapan memohon nya.
"Please,Kayla... don't leave me." ucapnya.
Aku terhenyak.
Kenapa dia bisa mengatakan kalimat itu dan bersikap seolah dia benar-benar tidak mau aku pergi meninggalkan dia?
Kenapa dia bersikap seolah dia benar-benar mencintaiku,padahal dia masih mencintai Eleanor?
Tidak tau kah dia bahwa sikap nya ini betul-betul membuat hatiku bertambah sakit?
"Stop,Lou." Ucapku. "Stop berpura-pura tidak mau aku pergi. Aku tau kau pasti senang jika aku berhenti kan? Kau bisa kembali bersama El,kau bebas,Lou. stop pura-pura perduli padaku." ucapanku membuat Louis terdiam,tapi wajahnya terlihat terluka karena ucapanku.
Ingin rasanya aku meminta maaf padanya,tapi aku menahan diri,aku tidak bisa melakukan itu.
Mungkin itu semua palsu..
"Ehem.." aku menatap Marina yang berdehem seolah meminta perhatian kami. "Kay,kau bisa tanda tangan sekarang." ucapnya,aku mengangguk dan mengambil pena yang tadi dari tangan Louis.
Kali ini,Louis diam dan hanya menatap kosong ke arah jendela ruangan Marina.
Aku menarik napas dan mendekatkan pena ke atas kertas.
Tapi belum sempat aku menandatangani surat itu,lagi-lagi tindakan ku terhenti. Kali ini bukan karena ulah Louis,tapi karena ponsel ku yang tiba-tiba berbunyi dengan nyaringnya.
"Um,maaf. aku harus mengangkat panggilan ini dulu,ini dari adikku." ucapku ketika aku menyadari bahwa ringtone yang terdengar ini merupakan ringtone khusus untuk Kylie. Marina menatapku mengerti sambil tersenyum.
"Kau bisa bicara dengannya dulu." ucapnya,aku mengangguk dan segera keluar dari ruangan.
Tapi aku bersumpah,sebelum aku keluar tadi aku bisa melihat sosok Louis yang menghela napas lega.

KAMU SEDANG MEMBACA
The proposal
FanficLouis yang baru saja putus dari kekasihnya sedang dirundung musibah. Ia mendapat berbagai gosip tak sedap sehingga management memutuskan agar louis mempunyai 'kekasih pura-pura' yang akan membantunya mengurangi gosip-gosip itu. Tapi apa jadinya jika...