Chapter 28

85 6 8
                                    

Bacanya pake hati ya
pake imajinasi ya
Pake perasaan ya :)
Happy reading

***

**

*

*

Canda tawa mengiringi dua pasang kekasih yang sedang menikmati indahnya pemandangan atas bukit. Ya! kini Arsya dengan Carlota, Adel dengan pacarnya sedang piknik di tempat wisata perbukitan. Tidak bisa dibohongi memang jika kasih sayang Arsya pada Carlota ini sangat besar, rasa ingin melindungi, mendampingi dan mengasihi. Andai saja Leon masih bisa ngerasain cerita dunia yang belum selesai ini, dia mengakhiri sebelum mengawali.

Arsya mencium kening Carlota, "Jangan nakal ya,'' ucap Arsya lembut. Sangat lembut.

Carlota tersenyum lebar karena Arsya, kekasihnya. "Yang naik ayunan yuk," ajak Carlota sembari menunjuk ayunan5 dengan lilitan bunga ditali kanan dan kiri ayunan itu. Memang view yang romantis. Adel memotret mereka beberapa kali, pose Carlot bersandar dipundak Arsya, Arsya mencium tangan Carlot dan berbagai pose romantis lainnya.

***

"Car, Lo percaya gak kalo semua yang lo punya sekarang cuma titipan, dan akan lepas dimasa depan," ucap Arsya saat perjalanan pulang.

Carlota fokus melihat lipstik di bibirnya pada cermin kecil ditangannya, "Maksut kamu?" tanya nya tanpa menoleh kearah Arsya yang sedang menyetir.

"Ya karena setiap orang bisa tiba tiba pergi dan datang. Menetap itu cuma omong kosong Un---"

"Plis! bisa nggak ngomongnya gak pake bahasa berat! gak ngerti aku tuuh!" sergah Carlota.

Arsya diam.

"Kok gak dilanjutin?" tanya Carlota.

"Udah sampe, Lo hati hati pulangnya. Jangan nakal!" peringat Arsya saat sampai rumahnya. Carlota mengangguk dan mengambil alih setir untuk beranjak pulang.

***
Dino merasa jengah dengan kedua temannya yang semakin sok sibuk itu.

"Si bos kemaren jalan sama si kolot, Sam sok ngartis bilang ada job," celoteh Dino.

Job? Sam bukan sok ngartis. Samuel benar memang ada job karena saat ini ia berada di sebuah Cafe terlihat seperti menunggu kedatangan seseorang. Beberapa kali ia mencoba menghubungi seseorang dengan ponselnya. Hingga seseorang dengan kemeja kotak kotak hitam itu datang menghampiri mejannya.

"Gue ada informasi penting buat lo," ucap orang yang baru datang tersebut.

"Apa!? cepet! gue udah lumutan nunggu lo disini!" bentak Sam dengan nada kesal.

"Okey santay. Leon sahabat lo bukan?"

Samuel melebarkan matanya, dahinya menampakan kerutan dan alisnya bertaut. "Tau apa lo soal Leon," sinis Sam.

"Ck, lo gak kenal gue. Satya Herdito, gue murid teladan dan paling dipercaya sama Yayasan kita, gue cukup ke SMP Bina Garuda dan data data itu easy to find," terang Satya.

"Bukannya Lo dulu bukan anak SMP BG ya?" bingung Sam.

"Udah gue bilang! dengan pamor gue, gue bisa naklukin apapun!" sombong Satya.

siapa yg pengen nabok Satya? Ayok sini bareng 😑

"Oke oke, trus apalagi?"

"Dia kakak kelas lo, 1 tahun diatas lo, Dino dan si Bangsat itu."

"Siapa yang lo maksut Bangsat!? Arsya? atas dasar apa lo ngatain Arsya bangsat!?" tanya Sam dengan nada tinggi.

"Ck! ngapain lo ngegas!? kita udah sepakat kerjasama kalo lo lupa!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Between Love & Promise [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang