Chapter 13

91 14 7
                                    

Welcome eperibadehhhh...
Arsya cambek nih....
Happy reading...
Eitsss jangan lupa jejaknya yaaa...

                         Satya Herdito

                     Sargas Alfredizo

"Gue janji Liv. Gue janji. Jadi lo nerima gue lagi kan?" tanya Satya.

Uhukkk uhukkk uhukk...bukan Livia yang tersedak.

"Kenapa lo?" tanya Arga. Arsya hanya menggelengkan kepala.

"Sorry kak. Livia terang terangan aja, Livia gak bisa."

"Udah gue duga. Tapi seenggaknya gue udah nyoba," balas Satya.

Bazar sangat ramai hari itu, begitu pula suasana hati Livia yang meningkat lima kali lebih baik setelah berdamai dengan keadaan.

Keesokan harinya...

Carlota tengah bergelayut manja di lengan Arsya terlihat seperti merengek meminta sesuatu.

"Sebentar aja sayang, pliss," mohon Carlota. Ya! Carlota mengajak Arsya menemani dirinya belanja di mall.

Arsya tak menjawab dan hanya meneruskan langkahnya menuju parkiran dimana mobil Carlota terparkir.

"Eh kak Livia!" pekik Carlota melihat Livia dengan setumpuk dokumen ditangannya ada Arga dan Freya disampingnya juga berjalan menuju parkiran.

Yang merasa dipanggil pun menoleh ke sumber suara.

"Temenin Carlota ke mall yuk!" Carlota menghampiri Livia. Livia melempar pandangan ke Arsya dan Freya.

"Ish...Arsya gak mau nemenin gue, kak Freya kan pulangnya ada kak Arga."

"Gue harus ngerapihin dokumen Car," tolak Livia halus.

Arsya menghampiri Carlota, "Gue temenin," ucap Arsya.

Senyum Carlota mengembang, "Serius?" Arsya mengangguk mantap.

"Nah tuh Arsya bisa. Sorry ya, lain kali gue temenin," ucap Livia.

Arsya dan Carlota sampai di mall terdekat dari sekolahan. Mereka menuju ke stand baju. 'Baju lagi?' tanya batin Arsya.

"Sayang!" Arsya menoleh. "Ini bagus gak?" tanya Carlota sembari menempelkan baju pilihannya di ke tubuhnya di depan Arsya.

"Bagus," balas Arsya mengacungkan jempol.

Setelah puas dengan baju pilihannya Carlota dan Arsya memutuskan untuk makan.

"Sayang, kemarin tiba tiba aku mimpi Leon," ucap Carlota.

Arsya menatap Carlota seakan menunggu kelanjutan ucapannya.

"Leon yang pernah aku ceritain, yang menghilang tiba tiba. Aku kesel! mimpi itu kayak mimpi buruk buat aku ih," Carlota bergidik.

'Mana mungkin gue lupa sahabat gue sendiri' ucap Arsya dalam hati.

"Bunga tidur," balas Arsya.

"Kamu jangan kayak dia ya. Ngeselin!" sungut Carlota.

'Mungkin sulit'

"Nggak," ucap Arsya.

Livia masih berkutat didepan laptop nya dengan cemilan ringan yang menemaninya. Namun, kegiatannya mulai terganggu saat suara gaduh terdengar oleh indra nya.

Between Love & Promise [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang