Cari bintangnya, terus tekan. terus cuzzz baca deh xixixi
Enjoy guys :)
"Thanks buat kalian yang udah dateng, gue mau nyampein informasi dari Pak Gio. Besok, kita akan terima raport--" kalimat Permana terpotong.
"Kita? atau orang tua kita?" potong Arsya.
Livia dan ketiga sahabatnya menatap tajam kearah Arsya. Ingin rasanya mereka menyumpal mulut Arsya itu dengan semen. Tak hanya mereka berempat, Bara, Reynald, Alex, Arga, Galang dan peserta rapat pun ikut geram. Kecuali Dino yang hanya menepuk jidat melihat kelakuan bosnya, Sam yang tidak berekspresi dan Carlota yang masih berkaca.
Permana menghela napas "Orang tua. Jadi kita yang akan nyiapin semua keperluannya, mulai dari ruangan, daftar hadir, konsumsi dan lain lain," lanjut Permana.
"Pake baju apa kak?" tanya Livia.
"Gak usah pake Liv hahahaha," celetuk Galang.
"Diem lo mulut terasi!" sembur Livia.
"Galak bener mbak kayak banteng buntung ahahaha," sambung Bara. seisi ruangan terkekeh melihat ekspresi Livia menahan emosi. Senang sekali mereka ini mengejek Livia. Menggemaskan!
"Lanjut rapat? apa stand up komedi?" ucap Arsya dengan sinis.
Seketika tawa riuh terhenti, "sukurin! pada diem lo pada!" bangga Livia.
"Ciaelahhh ada yang belain," celetuk Bara.
Livia mengarahkan pandangannya ke Arsya, begitu pula sebaliknya. Padahal Keduanya tak ada maksut apapun. Carlota pun mengalihkan tatapannya dari cermin kearah Bara.
"Udah eh! lanjut bang," ucap Arga pada Permana
"Oke, kita pake jas osis, dan jam 07.00 kita udah harus stay disini, karena acara dimulai jam 09.00. Paham semua?"
"PAHAM," jawab anak anak serentak.
"Alex, lo handle! tanggung jawab acara kedua lo nih, tugas gue cuma nyampein informasi dari pak Gio. Untuk selanjutnya itu tugas lo sama Arsya," peringat Permana untuk Alex.
***
"Guys! gue pengen beli bakso dulu deh buat bawa pulang," ucap Livia saat berjalan di koridor.
"Kenapa gak dari tadi sih oneng!" Loli menyentil kuping Livia.
"Pliss, buat Oma," rengek Livia dengan puppy eyes nya.
"Yakin buat Oma?" tanya Freya.
"Enggak hehe," jawab Livia dengan wajah tanpa dosa.
"Maruk!" sembur Teta.
Mereka akhirnya mampir ke kantin terlebih dulu untuk membeli bakso. Antrian nampak begitu panjang.
"Liv kita ke kafe depan aja yuk, antri banget nih," ajak Loli.
"Emang di kafe ada bakso?" tanya Livia.
"Ya gak ada lah dodol!" sahut Freya.
"Tapi gue pengen makan bakso," pujuk Livia.
"Yaudah gini aja, kita bertiga ke kafe depan, Lo makan bakso disini. Oke?" usul Teta.
"Lo pada mau ninggalin gue? kalo gue diculik sugar dady gimana?"
"PD buluk lo! Om om juga ogah nyulik bocah kayak lo," ucap Loli.
"Udah! gue tau lo udah laper, mending cepetan pesen bakso, makan disini jangan lupa bungkus buat Oma, kita tunggu sambil ngopi cantik di kafe," jelas Freya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Love & Promise [On Going]
Novela JuvenilGak ngikutin Up nya nyesel loh, xixixi🔫 Cinta tidak memiliki maksud Cinta bukan sandiwara Cinta adalah rahasia antar waktu dan prahara. Prahara yang menuntut sebuah pilihan! Arsya memejamkan mata menahan amarah "GUE BUKAN BERLINDUNG DIBALIK KEBOHON...