Chapter 12

93 19 7
                                    

Halo readers,,,aku come back nih
Jangan lupa tinggalin jejak
Untuk menghargai Author yang kalo nulis sampe ngantuk matanya he he

Happy Reading
*
*
*
*
*

"Ooh. Gue kira Arsya punya selingkuhan," ucap Carlota membuat Livia membelalakkan mata.

"Lo percaya kan sama Arsya?" tanya Livia. Carlota terlihat sedang berfikir.

"50%," jawab Carlota.

"Kenapa?"

"Gini ya kak, aku udah sering banget di kecewain sama Arsya. Gue juga gak tau kenapa gue bisa suka sama Arsya sampe berpindah dari Leon ke dia," jelas Carlota.

"Leon?" Livia mengernyitkan dahi karena nama asing itu.

"Eh..oh itu, emm udahlah gausah dibahas," Carlota tersenyum getir.

Malam itu dihabiskan oleh dua gadis ini dengan berbincang dan Livia setia mendengarkan curhatan Carlota yang seperti burung beo. Sepertinya Carlota sangat senang jika membahas sesuatu yang menyangkut Arsya.

Sepertinya mereka mulai akrab dari hari ke hari. Seperti siang hari ini di ruang osis yang tengah mempersiapkan event bazar sehat untuk 2 hari kedepan.

"Kak lo yang pasang pita ini ya, gue masang bunga ini," ucap Carlota menyodorkan pita hias warna warni.

"Oke." balas Livia.

Sahabat Livia mengamati hal tersebut.

"Tuh si Carlot sama Livia jadi kayak perangko," ucap Teta.

"Carlot yang sok akrab kalik," sahut Freya. "Atau Livia yang manfaatin Carlot," lanjut Freya.

"Manfaatin? maksud lo?" Teta tak paham.

"Ah enggak enggak. Gak maksud apa apa gue." Freya menjauh dari kerumunan.

Tak hanya para sahabat Livia, ternyata Arsya pun ikut mengamati hal tersebut. Entah mengapa hal itu memberikan efek gelanyer gelanyer aneh di hati Arsya.

'Mereka akrab?' batin Arsya.

"Pelototin terusss Sya!!" suara Sam menyadarkan Arsya dari lamunanya.

"Uhuyy. Dua duanya kumpul tuh." sindir Dino.

"Kompor!" celetuk Arsya.

"Elah bos jangan rakus dong. Itu berdampak membludaknya jomblowan di Bina Garuda," ucap Dino.

"Gue pacar Carlot." singkat Arsya.

"Alhamdulillah," celetuk Sam sukses membuat Arsya menatapnya tajam.

"Kenapa?" tanya Sam. "Berarti kak Livia free dong." lanjut Sam.

Arsya menghela nafas kasar.

"Lo bangunin beruang tidur Samprul!" ucap Dino. "Siap siap kena cakar lo!" lanjut Dino terkekeh.

"Santai bos Samprul emang biang lawak ha ha." Dino tertawa garing mencairkan suasana.

"Lah? gue gak ngelawak. Gue serius," Sam meyakinkan keduanya. Arsya dan Dino sontak menoleh ke arah Sam.

Sepertinya atmosfer di ruang osis memanas. Dinginnya AC tak dapat dirasakan Dino yang masih bingung menatap kedua sahabatnya ini.

'Kalau gue bilang mau ada perang dunia ketiga lebay gak sih?' tanya Dino dalam hati.

Anggota osis lain masih sibuk mempersiapkan kebutuhan bazar. Perempuan sibuk menghias dekorasi panggung sambutan.

"Sayang!" Carlota menghampiri Arsya. Merasa namanya dipanggil Arsya menoleh ke sumber suara.

Between Love & Promise [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang