Chapter 9

133 37 13
                                    

Buat kalian jangan jadi silent readers yaa, VOMENT dulu, kalo udah silahkan lanjut baca deh,,,,

udah vote belom???

udah???

belum???
~
~
~
~
~
~
~
~
~

"oke kita sepakat, dare buat lo yaituuuuuu..." ucap Freya menggantung.

"Apaan?" Livia penasaran.

"Bilang ke Arsya kalo lo sayang dia, Sekarang!" titah Freya.

"WHAT!?NO!!" tolak Livia cepat.

"Heiii! gak boleh nolak, gak boleh nolak," ledek Teta.

"Sumpah itu kelewatan kalik!" Livia mendumel.

"Kalo kelewatan ya puter balik," cibir Loli.

"Nggak nggak, gue masih sayang nyawa gue gaes, gue gak mau nyerahin diri," rutuk Livia.

"Lo kira Arsya bakal nerkam lo!?" Loli bangkit dari duduknya. "Lo gak mau nyamperin Arsya?" tanya Loli. Livia menggeleng cepat.

"Gampang, sekarang juga gue ke kelas Arsya, gue bawa tuh bocah kesini," ucap Loli menggebu gebu.

"Lah lah? Lol! Loli! tolol! ahhh, Fre? kenapa harus Arsya sih? masih banyak orang di sekolah segede ini, gak cuma Arsya!" rengek Livia tak henti henti.

Freya dan Teta hanya saling bertukar pandang. Iseng dengan Livia adalah hal biasa untuk mereka.

Loli menjulurkan kepalanya dari balik pintu. "Liv, awas jangan kabur lo!!" teriak Loli dari luar kelas.

Livia memainkan ujung sepatunya dengan kaki meja, kesal. Livia sungguh kesal, pasalnya ia sedang tidak baik dengan bocah ingusan itu. Tapi namanya sahabat kampret mah kalo temennya belum sengsara belum puas.

***
Kelas Arsya cukup ramai, memang dewi keberuntungan sedang berpihak pada mereka. Jamkos! surga nya siswa.

Dengan berbagai snack, ciki, permen tersedia didepan meja Sam dan Arsya berkat Dino.

"Buang duit," cibir Arsya.

Dino meringis "Hehe, mumpung ane baik bos," jawabnya.

"Lo kalo mau baik mikir dulu! lo ngapain beliin kita permen paijooo!" Sam tak habis pikir dengan sahabatnya satu ini.

"Heh jangan salah, ngemil permen tuh lebih awet, hemat--"

"Sekalian nyemil kerikil, pasir sono!" ketus Sam.

"Ide bagus!" jawab Dino. Membuat Arsya dan Sam menyentil dahi dan kuping Dino secara bersamaan membuat empunya mengaduh. "Eh bos, sebenernya gue beli permen buat kalian biar mulut lo pada kagak asem, pedes!" sindir Dino.

"Arsya!" suara Loli menginterupsi dari ambang pintu. Membuat pemilik nama berdiri.

"Ngapa tuh kak Loli nyariin si Bos?" kepo Dino.

"Diajak mantab mantab kalik," jawab Sam enteng.

"Innalillahi wainailaihi roji'un, duniaku sudah tua Ya tuhan --"

"Nasib banget gue! punya temen dramatis mulu!" kesal Sam.

Diluar kelas, Loli menarik Arsya mengabaikan banyak pasang mata yang bertanya ada apa? Arsya sendiri pun tak mengerti maksudnya.

Livia Pov

"Livv!! Buruan!" teriak Loli di ambang pintu. beberapa temen sekelas gue jadi ikut keluar.

Between Love & Promise [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang