Arsya & Livia comeback nih, Masih setia gak readers? bosankah menunggu up? Aduhhh author ngrasa bersalah banget, Karna Author blom bisa manage waktu antara kuliah sama nulis dengan baik.
:(
Tapi!!!! Author bakal berusaha sekuat tenaga jiwa raga untuk melanjutkan cerita kisah sahabatnya si Dinosaurus ini hehehe
Jangan lupa komen kalau ada typo
Happy reading :)
Gadis mungil itu berdiri didepan cermin dengan menempelkan beberapa baju ke badannya, memilih mana yang sesuai untuknya pergi menonton pertandingan. Ia bingung harus memakai baju yang mana, hingga suara ketukan pintu membuatnya beralih dari cermin besar itu.
"Livia! ada Freya dibawah," ucap Yana dari ambang pintu.
Livia mengernyit, ia merasa tak ada janji apapun dengan Freya, "Oke, Livia turun ma," Livia bergegas turun dan menemui Freya.
"Fre? kita ada janji ya?" tanya Livia.
"Kagak, gue cuma suntuk aja dirumah. Jadi gue kesini aja deh, nonton film sama lo," jelas Freya.
"Freya sudah sarapan nak?" tanya Yana sembari membawa segelas jus.
"Udah tante, makasih ya," balas Freya dan Yana hanya tersenyum lalu melanjutkan aktivitasnya.
"Tapi..." Livia ragu memberi tahu Freya.
"Kenapa nyet? lo sibuk?"
"Gue kasih tau, tapi lo jangan marahin gue ya, plisss," pujuk Livia. Freya hanya menggumam dan menganggukkan kepalanya.
"Gue mau nonton Arsya, hari ini ada pertandingan taekwondo," jelas Livia.
Freya menatap Livia tajam, "Lo diajak sama dia?" Livia mengangguk. Freya memutar bola matanya, "Liv! gue ingetin ya sama lo, jangan terlalu deket sama Arsya. Selain dia belagu dia itu juga udah punya Carlot! inget itu!"
"Ya gue cu--"
"Satu lagi, 90% persahabatan cowo cewe tuh gak ada yang berhasil Liv, pasti ada salah satu diantara mereka yang naroh perasaan," peringat Freya.
"Gue tau, dan gue ngerti," jawab Livia lalu melangkah menuju kamarnya dan mengambil tas.
"Lo tetep mau cabut?" tanya Freya saat Livia hendak keluar.
"Sorry Fre, buat kali ini gue udah janji mau dateng. Lo mau ikut?"
"Ogah ogah, mending gue stay di rumah lo. Yaudah take care lo," Freya melambaikan tangan dan memilih stay di rumah Livia sembari menonton film.
Dengan menaiki angkutan umum, Livia bergegas menuju ke gedung olahraga dimana perlombaan diselenggarakan.
Di sisi lain, 5 menit lagi pertandingan dimulai sedangkan gadis yang ia ajak tak kunjung menampakan batang hidungnya.
"ARSYA!" panggilan keras itu membuat Arsya mengukir senyum dan menoleh.
Seorang gadis berperawakan mungil berlari kearahnya, "Maaf ya aku baru dateng, tapi belum telat kan sayang?" tanya Carlota dengan wajah sumringah.
"Belum kok, baru mau mulai,"Arsya mengusap puncak kepala Carlota.
"Semangat," ucap Carlota.
Arsya melangkah ke lapangan dengan seulas senyumnya.
'Livia kemana?' ucap batin Arsya.
15 menit pertandingan berlangsung, sesekali Arsya menoleh ke deretan kursi penonton. Namun, nihil! Livia tetap tak ada disana. Hanya ada Mama dan papanya juga Carlota di deretan kursi yang agak jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Love & Promise [On Going]
Teen FictionGak ngikutin Up nya nyesel loh, xixixi🔫 Cinta tidak memiliki maksud Cinta bukan sandiwara Cinta adalah rahasia antar waktu dan prahara. Prahara yang menuntut sebuah pilihan! Arsya memejamkan mata menahan amarah "GUE BUKAN BERLINDUNG DIBALIK KEBOHON...