Chapter 3

203 48 20
                                    

"Tigaaaa...duaaaa...sattttt," hitungan Arga terpotong saat tangan kekar membungkam mulutnya.

"Gak usah ganggu dia istirahat!" titah Arsya.

Arga mengalihkan pandangan dari Livia ke Arsya. Arga mengamati perawakan orang itu dengan intens.

'kalo gue gak pikun, ni anak yang kemaren nyodorin nasi ke Livia deh,' batin Arga.

"Sorry, gausah tegang gue cuma becanda sama Livia," ucap Arga yang hanya dibalas senyum tipis.

Arsya melepas jaket yang ia kenakan lalu menyampirkannya di badan Livia, sedikit melempar pandang ke Arga lalu melenggang pergi.

Livia terusik dari tidurnya dan merasakan ada benda yang menyelimuti, matanya perlahan terbuka dan nampak Arga yang duduk disampingnya.

"Thanks kak, gue mau mandi malah ketiduran," ucap Livia dengan suara seraknya.

"Thanks buat?" tanya Arga.

"Jaket lah."

"Bukan gue," Jawab Arga.

"Lah trus?" Livia cengo.

"Demit!" ucap Arga dengan nada di buat seram, Arga pergi dengan langkah cepat sebelum suara Livia meledak.

Arsya dan kelima temannya sudah selesai mandi dan bergegas untuk melakukan senam pagi dengan para peserta MOS lainnya.

"Jaket gue mana Sya?" tanya Sam teman Arsya.

"Pinjem," jawab Arsya singkat.

"Aah, kan gue jadi gak keliatan kece tanpa jaket itu," keluh Sam.

"Punya kaca kagak?" tanya Dino pada Sam.

"Punya, kaca spion."

"Pantes! gak sadar diri kutil unta," ucap Dino terkekeh.

Suara sound system mulai terdengar keras diputar oleh guru olahraga.

"Oke anak anak, kita senam biar sehat, setelah ini makan biar sehat! hahaha," ucap pak Lilo dengan tawa garingnya.

Para peserta mengikuti gerakan pak Lilo dengan antusias, hingga 2 lagu telah mereka selesaikan.

"Pak udah dong pak! kita encok nih," ucap Dino.

"Anak muda kok lemah! Bapak aja seterong," ucap pak Lilo.

"Terong?" beo Sam.

"Seterong bahasa inggris itu, artinya kuat," jelas pak Lilo asal.

"Alah bentar lagi juga Bapak ke tukang urut."

"Baik sudah anak anak! sekarang kalian segera ke ruang konsumsi untuk makan, budayakan antri ya!" ucap bu Lilis menengahi pak Lilo dan Dino yang berdebat.

Murid murid berhamburan menuju ruang konsumsi, Dino dan Sam yang sudah sangat lapar dengan sigap mengambil nasi. Arsya yang notabene nya orang santai ia mengantri dengan teratur.

Livia dan ketiga temannya Freya,Teta,Loli dan Beberapa Senior kelas XII bertugas memberikan lauk ke para Junior.

"Duh ini kenapa antreannya kayak sembako sih panjang bener," keluh Livia.

"Iya, gak ada yang pengen gantiin kita apa?" sahut Loli.

Arga dengan senyum lebar menyapa para junior baru nya yang sedang menikmati makanan.

"Eh tuh kak Arga!" ucap Teta menunjuk Arga yang berjalan menghampiri mereka.

"Wehehe, kebetulan nih. Kak gantiin gue sama temen temen dong! kita juga mau makan nih," ucap Livia.

Between Love & Promise [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang