2

2.3K 175 21
                                    

The first story

Don't Judge me, because this is just my imagination

Mmmh 🙂

🔪

.
.
.


"Igeo, aku tadi membelikan ini untuk Eonnie." Jisoo menatap bingung tangan Jennie yang terulur didepannya dengan sebuah kotak kecil didalam genggamannya.

"Apa ini?" Tanyanya setelah menerima kotak kecil dari adiknya.

"Eonnie buka saja, hehee."

Perlahan tapi pasti. Jisoo membuka kotak kecil itu dan terlihat sebuah gelang dengan model talinya ada 3 bahkan ada ukiran namanya disana. Ini menakjubkan, ia ingin memiliki gelang itu bahkan dari 2 tahun yang lalu. Namun, ia tak sempat membeli dan mencari.

Gelang ini sangat langka, bahkan ia tak menemukan yang sama saat beberapa kali melihat gelang seperti ini di mall.

"Cantik sekali Jen."

Jennie tersenyum senang mendengar ucapan Jisoo. "Eonnie menyukainya?"

"Tentu saja. Gomawo Dongsaeng!"

"Kapan kau membelinya heum?" Lanjutnya.

"Tadi saat aku keluar dari kedai es krim."

"Pantas saja."

"Hahaha, baiklah Eonnie. Aku bersyukur Eonnie menyukainya. Jangan dilepas sampai kapanpun Eonnie, gelang itu sebagai tanda bahwa aku selamanya bersama Eonnie." Jennie berjalan memeluk Jisoo. "Ingatlah Eonnie, selalu sayangi Jennie meskipun Jennie menyebalkan. Jennie tau Jennie nakal, tapi Jennie lebih tau bahwa Eonnie menyayangi Jennie dengan semua sikap dan sifat itu"

Jisoo mengangguk, sesekali mencium puncak kepala Jennie. "Eonnie akan selalu menyayangi big baby Kim-nya Eonnie." Bibirnya beralih mencium pipi mandu Jennie lembut.

Jennie melepaskan pelukannya dan menatap Jisoo, " Aku berangkat Eonnie. See you in Seoul Eonnie." Senyum gadis kucing itu tak luntur diwajahnya, ia melambaikan tangannya kearah Jisoo yang ikut tersenyum kearahnya.

***

"Bagaimana menurutmu?"

"Apa?"

"Ck. Lihatlah!" Geram gadis itu kepada seseorang disampingnya. Ia sedari tadi meminta pendapat untuk membeli sesuatu kepada kekasihnya tetapi malah dipermainkan dan tidak ditanggapi. Aishh!

"Pilihlah sesukamu Eonnie. Dia kekasihmu, kenapa malah bertanya padaku?" Gadis itu juga ikut kesal dengannya. Padahal ia lelah ingin tidur dan mengerjakan tugasnya tapi gadis yang ia panggil Eonnie itu malah mengajaknya pergi membeli hadiah untuk kekasihnya.

"Yeri-ah kenapa kau sangat menyebalkan sekali jika bersamaku?"

"Yakk! Kenapa malah mengataiku gadis kurus!"

"Akhh..." Yeri meringis saat gadis disampingnya memberi sentilan di dahi dan kepalanya.

"Dasar Lalisa menyebalkan!" Ia berjalan meninggalkan Lisa yang siap memberikan pukulan maut diwajah adiknya.

Selama perjalanan mereka,Yeri tak henti-hentinya merutuki Lisa dengan segala ucapan sarkas khas seorang Yeri Manoban. "Terus saja ucapkan itu, aku akan memotong uang saku yang diberikan Mommy dan Deddy untukmu."

Our Story [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang