18

907 101 78
                                    

The first story

Don't Judge me, because this is just my imagination

Mmmh 🙂

🔪

.
.
.

Tiiiin..

Jisoo menutup telinganya kuat saat mendengar suara klakson mobil didepan rumahnya. Heol,, ini hari libur dan mengapa satpam tidak mencegahnya masuk?

Dengan langkah berat, Jisoo turun kebawah. Namun sebelum itu, ia kembali menyelimuti Jennie agar gadis itu tidak terusik ataupun terbangun. Wajah bantal dan rambut acak-acakan siap memakan siapa saja yang berani mengganggu tidur liburnya.

Jisoo melayangkan tatapan tajam kearah seseorang yang berdiri didepan pintu. Ia berteriak frustasi padanya. "KAU INI KENAPA MENGGANGGU JAM LIBURKU!?"

Gadis itu cengengesan tanpa merasa bersalah. "Cute bear ingin mengajak cute cat jalan-jalan. Dimana kucing manis itu?"

"YAKK, INI MASIH PAGI SEULGI!"

Gadis yang dipanggil Seulgi itu hanya menghendikkan bahunya acuh. Kepalanya menyembul dari balik pintu, mencari kucing manis yang ia katakan tadi.

"Jennie tidur bodoh." Ujar Jisoo sambil mendorong kembali kepala Seulgi agar keluar.

Seulgi tersenyum manis. Sangat manis, hingga matanya menghilang karena senyumnya itu. "Panggilkan Jennie Jisoo. Jebal..."

"Ck. Biarkan dia tidur, dia lelah Kang."

"Bangunkan atau aku akan-"

"Eonnie... hoamm~"

Suara serak milik seseorang berhasil mengejutkan dan mengalihkan perhatian dua orang yang tengah berdebat. Jisoo tersenyum kearah Jennie dan beralih menatap tajam Seulgi. "Karena kau adikku terbangun."

"Ada apa Seulgi Eonnie datang kesini?"

Seulgi tersenyum puas mendengar pertanyaan Jennie. Ia tersenyum miring kearah Jisoo seolah ia menang. "Ayo jalan-jalan Jen. Hari ini libur, kita bisa refreshing sejenak."

Jennie terdiam dengan mata terpejam. "Ide bagus."

"Tapi aku mengantuk." Kini giliran Jisoo tersenyum menang kearah Seulgi.

Bibirnya menekuk ke bawah. Gadis beruang itu cemberut dan berusaha memukul Jisoo. Ia sedikit merengek pada Jennie agar ia mau keluar bersamanya.

Jennie membuka mata, ia terkejut melihat wajah memelas Seulgi. Jennie menghela nafas sejenak, "Baiklah. Aku akan mandi dan bersiap."

Setelah kepergian Jennie, Seulgi kembali mengejek Jisoo dan mengatakan bahwa ia kalah telak dengannya. "Jennie memilih ku, wleee.."

"Tidak. Dia hanya kasihan denganmu."

"Jangan sembarangan Kim Jisoo."

"Tapi aku memang benar."

Keduanya saling menatap sengit satu sama lain. Jisoo yang terlanjur badmood memilih diam lalu memainkan ponselnya. Ia membuka game diponselnya membuat wajahnya seketika berseri. Selain chikin, game adalah salah satu favoritnya.

"Kau bermain game?" Jisoo berdehem menjawab pertanyaan Seulgi.

"Invite me."

"Shireo."

"YAKK DAS-"

Teriakan Seulgi terhenti kala matanya tak sengaja menatap kearah tangga dan mendapati Jennie yang berjalan turun dengan anggunnya. Jisoo mengalihkan perhatiannya pada Seulgi yang tiba-tiba menghentikan teriakannya. Ia mengikuti arah pandang Seulgi. Jisoo melihat Jennie yang mulai mendekat padanya dan Seulgi. Jisoo melemparkan vas bunga didepannya agar gadis beruang itu tersadar dari lamunan kagumnya.

Our Story [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang