The first story
Don't Judge me, because this is just my imagination
Mmmh 🙂
🔪
.
.
."Aku disuruh Jisoo menemanimu." Ujar Irene datar.
Jennie mengangguk canggung lalu tersenyum. "Gomawo Eonnie."
"Eum.. Memangnya Unnie tidak ada jam kelas?" Irene menggeleng.
Bohong! Gadis Bae itu tengah berbohong, hari ini ia ada kelas, bahkan ada praktek dengan dosen killer. Namun, ia tidak membawa beberapa berkas yang harus ia berikan pada dosennya. Alhasil, dia dikeluarkan dan sesaat Jisoo menelfon dirinya meminta ia menemani gadis kucing itu membeli buku.
Sejujurnya ia menimbang, apakah ia harus menerima atau tidak? Mengingat ini berkaitan dengan Jennie dan... pertengkarannya dengan Seulgi.
Ahh,, Irene rasanya ingin menghilang saja dari bumi ini.
"Eonnie, kenapa melamun?"
"Aniya."
Irene hanya diam memperhatikan Jennie yang tengah sibuk melihat buku dan sesekali membacanya. Irene menggeram saat dirinya harus memilih meninggalkan gadis itu dan pergi ke kamar mandi. Ia bernafas lega melihat senyum tipis Jennie yang ia tunjukkan padanya.
Dengan langkah santai lengkap dengan wajah dingin, Irene kembali masuk dan mencari Jennie ditempat yang sama. Dahinya berkerut, ia tidak menemukan Jennie disana. Gadis Bae itu secepat kilat berpindah dari satu rak menuju rak lain, berharap gadis yang ia cari ada disana. Namun hal itu sia-sia saja, tidak ada tanda-tanda Jennie disana.
Keringat dingin meluncur begitu saja disekitar pelipis dan leher putihnya. Beberapa kali ia bertanya pada pengunjung, namun jawaban mereka tetap sama, tidak melihat gadis yang ia maksud.
Irene semakin gusar melihat buku yang semula dipegang Jennie terjatuh disekitar pintu. Perasaan berkecambuk dalam pikirannya. Predikat cerdas dan jenius padanya seolah hilang begitu saja pada dirinya.
"Cctv!" Gumamnya.
Rahang Irene mengeras melihat rekaman video tersebut. Berjalan cepat menuju parkiran tanpa sepatah kata pun dan segera menghubungi Jisoo. Ia tidak bisa berpikir jernih sekarang, seseorang yang menjadi tanggung jawabnya saat itu hilang entah kemana. Dan seseorang itu... telah mengisi beberapa ruang kosong di hatinya.
Irene mengakui itu. Ia pantas disebut pecundang, ia berani mengatakan ini saat gadis itu menghilang, dan yang lebih parah adalah.. Ia mengakui itu tanpa seorang pun tau terutama gadis Kim itu.
"Mianhae Jennie-ya..."
...
Jisoo terduduk diam tanpa berniat membalas tatapan Irene. Ia marah? Tentu saja. Meskipun itu bukan salah Irene sepenuhnya, tapi tetap saja adiknya hilang bersama gadis itu.
"Mianhae Jisoo-ya, aku tidak bermak-"
"Stop Unnie, ini bukan saatnya saling menyalahkan. Lebih baik kita mencari Jennie sekarang." Jisoo menatap Irene, ia ingat bahwa ia yang meminta Irene untuk menemani adiknya pergi.
"Arra, kau tunggulah disini. Aku yang akan mencari Jennie dan membawanya pulang."
Irene segera beranjak tanpa menunggu jawaban gadis yang tengah duduk dengan pandangan kosong itu. Jisoo merasa jiwanya seolah terguncang dan pergi begitu saja mendengar adiknya di culik. Dengan segenap kekuatannya, ia memegang ponsel mahalnya untuk menghubungi salah satu sahabatnya. Tujuannya jatuh pada Wendy karena list terakhir panggilannya adalah gadis bule itu.
'Eonnie, adikku diculik.'
'Kau serius!? Bagaiman-'
'Datanglah kerumah. Aku butuh bantuan kalian.'
10 menit kemudian, Wendy datang bersama sahabatnya yang lain. Tercetak jelas wajah khawatir mereka mendengar penuturan Wendy di grup. Chaeyoung menghampiri lebih dulu Jisoo lalu memeluk Eonnie kesayangannya dengan erat.
"Gwaenchana Eonnie, Irene Eonnie pasti akan segera menemukan Jennie Eonnie." Chaeng menepuk perlahan punggung Jisoo sembari mengucapkan kata-kata penenang. Dan berhasil, gadis sulung Kim kini lebih tenang dipelukan Chaeng.
"Aku akan mencari Jennie juga." Ucap Seulgi.
"Aku juga." Sahut Lisa.
"Aku akan ikut denganmu Seul." Timpal Wendy.
"Aku ikut! Aku tidak bisa hanya diam disini sementara adikku tidak jelas berada dimana."
Chaeng menahan tangan Jisoo yang hendak pergi dengan penampilan acak-acakan. Ia tidak bisa mengemudi dengan keadaan tidak baik seperti ini, mereka tidak ingin keadaan Jisoo semakin tidak baik. Itu sangat membahayakan, saat pikiran kacau lalu mengemudi.
"Percayakan semua pada mereka Eonnie. Sebentar lagi Jennie Eonnie akan ketemu." Joy mengusap bahu Jisoo yang kembali bergetar. Sedari tadi Joy memeluk Yeri yang sudah menangis mendengar Eonnie kesayangannya hilang. Bahkan tangisan Yeri jauh lebih parah dibanding Jisoo.
Ketiganya berlari menuju mobil. Kini tersisa Jisoo, Chaeng, Joy, dan Yeri dirumah itu dengan isak tangis yang mengalun miris didalamnya.
.
..
"Aarrghhh..."
Teriakan gadis itu menggema diseluruh ruangan gelap, pengap dan berdebu.
Gadis itu memberontak sekuat tenaga agar bisa lepas dari tali yang mengikat kuat pergelangan tangan dan kaki jenjangnya. Semua tidak ada gunanya, semakin ia memberontak semakin kuat pula ikatan di tangan dan kakinya.
Kepalanya pusing dan berat, perih diwajahnya juga mendominasi kondisinya saat ini. Samar-samar ia mendengar orang itu tertawa licik dan berdecih meremehkan.
Orang itu kembali melayangkan pukulan tepat di perutnya. Gadis itu terbatuk dengan nafas tersengal-sengal. Darah mengalir bebas disekitar pelipis, bibir dan hidungnya.
"Aarrghhh... Appo.."
Tanpa belas kasihan, orang itu memberi tamparan keras dipipi mandu kesayangan sang kakak. Tubuhnya compang-camping, mengenaskan. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan diri gadis itu saat ini.
"Kau akan mati sayang.. MATI!"
Gadis itu hanya bisa mendengar suaranya saja, percuma ia membuka mata karena saat ini matanya ditutup dengan kain. Gadis itu merintih kesakitan, ia yakin tubuhnya sudah dipenuhi lebam dan luka.
Sekali lagi, orang itu membentur kepalanya ke tembok hingga darah mengalir deras dirambutnya. Ia sedikit mendengar ucapan orang itu sebelum kesadarannya menghilang.
"Kau penggantinya... Kim Jennie!"
Jahat banget dia sama kakaknya Deukii 😭
Yuh, kasih support NEXT or NO!!
NO AJA YAA😭😭
Btw, gw mau ngucapi makasih sama yang udah vote sama komen. Dan gw bakalan double Up lagi karena HAPPY1KREADER😭😭🙏
THANKS MANUSIA TERAKHIR YANG NGASIH VOTE,, DIRI MU BERGUNA SEKALI UNTUK MEMBUAT DEUKII DUBEL UP🌝
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story [COMPLETED]
FanfictionNo description Let's to read the story 🙂 🔪 #2 in Mandu (40221) #6 in Jenrene (160221) #4 in Jenrene (10321) #2 in Jenrene (40321) #5 in Baechu (250221) #3 in Baechu (17321) #2 in Baechu (2421) #1 i...