The first story
Don't Judge me, because this is just my imagination
Mmmh 🙂
🔪
.
.
.
"Jennie, dimana Jisoo?" Tanya Seulgi ikut duduk disamping Jennie."Dia sedang sakit Eonnie."
Seulgi terkekeh, "Manusia chikin bisa sakit juga, hahaa."
"Lalu, apa yang terjadi dengan tanganmu?" Jennie tersenyum, "Aku terjatuh Eonnie."
"Sekarang bagaimana keadaannya?"
"Sudah lebih baik."
"Ayo ke kantin Eonnie." Lanjut Jennie.
Langkah keduanya terhenti saat Irene berdiri didepan Jennie. "Kau dipanggil oleh pak Lee Ah."
Tanpa berpikir panjang Jennie mengangguk mengiyakan ucapan Irene dan berlalu meninggalkan mereka berdua. Beberapa langkah kemudian, Jennie tersadar bahwa ia tidak begitu hafal nama dan wajah dosen di kampusnya. "Kau bingung?"
Jennie menggeram mendengar suara Irene yang entah sejak kapan sudah berada dibelakangnya. "Bisa tidak jangan datang secara tiba-tiba? Seperti hantu saja." Kesal Jennie lalu memelankan ucapannya diakhir kalimat.
"Adakah hantu cantik?"
"Ck. Kau datang ingin menolongku atau tidak?"
Irene menoleh kearah Jennie yang juga ikut menatapnya, "Tidak."
"Yasudah!"
Jennie berlalu sembari menghentakkan kakinya kesal. Dia selalu berpikir, apa ada kesalahan yang ia lakukan kepada Irene, hingga gadis itu bersikap acuh? Padahal jika dengan sahabatnya yang lain Irene biasa saja.
Irene belum beranjak, matanya masih menatap punggung kecil Jennie yang mulai menjauh dari pandangannya. Gadis itu menahan seorang yeoja yang berjalan didepannya dengan kepala yang menunduk. Yeoja itu semakin menunduk saat Irene menyuruhnya mendekat.
"Bisa kau ikuti gadis itu dan tunjukkan jalan ruangan pak Lee Ah?" Yeoja itu mendongak menatap Irene yang saat ini menatapnya tajam dan dingin. Ia hanya mengangguk menghampiri Jennie setelah Irene pergi.
"Sunbaenim!"
Yeoja itu sedikit menunduk kearah Jennie yang kini menatapnya bingung. "Wae?"
"Eum.. S..sunbae ingin ke..ke ruang p..pak Lee Ah..?" Jennie mengangguk. "B..boleh a..aku mengantarmu? Ku lihat, S..sunbae kebingungan.."
Dengan cepat Jennie melengkungkan senyum tipis. Ia mengangguk mengikuti gadis itu menuju ruangan pak Lee. "Khamsahamnida,"
"Nde, Sunbae."
Selepas kepergian gadis itu, Jennie kembali mengingat sesuatu, bagaimana gadis asing itu bisa tau jika ia ingin pergi ke ruang pak Lee? Dan yang lebih aneh adalah ia dengan senang hati menghanpiri dan mengantarnya. Jennie menggeleng melupakan hal itu. Lebih baik segera masuk dan menemui dosennya.
...
"Nde. Tolong kau urus semuanya. Aku tidak bisa pergi kesana sekarang. Aku sedang sakit."
Jisoo kembali berbaring diranjangnya setelah sambungan dari sekretaris nya tertutup. Jisoo tersenyum kecil mengingat wajah pemaksa Jennie terhadap dirinya yang bersikeras ingin masuk kuliah. Jika ia sedang sakit maka Jennie'lah yang seolah-olah menjadi kakak dan Jisoo yang seperti anak anjing kecil, menurut kepada tuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story [COMPLETED]
FanfictionNo description Let's to read the story 🙂 🔪 #2 in Mandu (40221) #6 in Jenrene (160221) #4 in Jenrene (10321) #2 in Jenrene (40321) #5 in Baechu (250221) #3 in Baechu (17321) #2 in Baechu (2421) #1 i...