The first story
Don't Judge me, because this is just my imagination
Mmmh 🙂
🔪
.
.
.
Hari ini, 8 gadis itu tengah bercanda ria ditaman kampus dengan segala ucapan dan tentu saja makanan dan minuman yang setia menemani.Mereka sengaja berkumpul seperti ini dan beruntung semuanya memiliki jadwal yang tidak begitu berjauhan. "Apa Yeri belum selesai?" Tanya Seulgi.
"Bel-"
"EONNIEE~"
8 gadis itu menggerutu sebal dan menyesal telah menanyakan keberadaan anak laknat ini. Tanpa disangka Yeri memeluk tubuh berisi milik Jennie. "Kenapa kau memeluk Jennie Yeri-ah?"
Yeri menatap Wendy lalu tersenyum. "Jennie Eonnie kini menjadi Eonnie ku. Benar bukan Eonnie?" Tanya Yeri dengan wajah berbinar menatap Jennie yang terkekeh pelan.
Jennie mengangguk sembari mengelus rambut Yeri sayang. "Hm. Dia sendiri yang mengklaim."
"Sudah-sudah, jangan kau tempeli terus adikku bocah. Sana pergilah." Yeri mencebikkan bibirnya.
"Iri saja kau Eon."
Semuanya kembali bergosip, membahas sana dan membahas sini. Namun, kegiatan mereka terhenti karena teriakan sang maknae. "APA KALIAN TIDAK MENYISAKAN MAKANAN INI UNTUKKU!?"
Haishh, melengking sekali!
"Tutup mulut mu Yeri Manoban! Apa sekarang suara Wendy menurun kepadamu?" Seulgi menatap tajam Yeri yang mengerucutkan bibirnya.
"Suara Yeri mana sama dengan Wendy, cempreng sekali milik Yeri." Kekeh Irene yang diangguki Lisa, Chaeyoung dan Joy.
Wendy hanya diam tanpa menimpali ucapan sahabatnya. Daripada ia bersuara dan pujian itu hilang, lebih baik diam dan menikmati, kekee.
"Ayo kita piknik!" Semua menatap Chaeyoung yang terlihat antusias dengan ucapannya sendiri.
"Kemana?"
"Ayo menginap di rumah double J."
"Bukankah inisial J ada 4?" Ujar Lisa tiba-tiba membuat perhatian mereka semua tertuju pada Lisa.
"Huh?"
"Jisoo, Jennie, Joy dan Joohyun?" Mereka berdecak sebal lalu Rosè memukul lengan Lisa dengan bonus cubitan mautnya.
"Diamlah mulut aspal!" Bibir Lisa mengerucut karena ucapan Rosè. "Tega sekali kau Chipmunk."
"Berhenti memanggilku Chipmunk triplek bernyawa."
"Aaa~ Jennie Eonnie..."
Plak!
"Yakk, Jisoo Eonnie, kenapa memukul dahiku?"
Jisoo memutar bola matanya malas dengan tangan yang terkepal di udara. "Jangan merengek pada adikku."
"Terserahku. Jennie Eonnie saja tidak keberatan wlee..."
"Aku heran sekali, Jennie bersama kita belum satu tahun atau bisa dibilang baru beberapa bulan tapi sudah pandai mencuri kedua adik laknatku." Jennie tersenyum kecil mendengar ucapan Wendy lalu ia menggeleng pelan. "Aniya, Eonnie. Mereka bilang padaku jika kau terkadang menyeramkan makanya mereka bersamaku, hahaa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story [COMPLETED]
FanfictionNo description Let's to read the story 🙂 🔪 #2 in Mandu (40221) #6 in Jenrene (160221) #4 in Jenrene (10321) #2 in Jenrene (40321) #5 in Baechu (250221) #3 in Baechu (17321) #2 in Baechu (2421) #1 i...