6

1.3K 131 20
                                    

The first story

Don't Judge me, because this is just my imagination

Mmmh 🙂

🔪

.
.
.


"Aku tidak suka orientasi kampus." Gerutu Yeri di sepanjang perjalanan. Wendy dan Lisa memutar bola matanya malas mendengar ocehan receh adik bungsunya itu.

"Jika tidak ingin orientasi, maka pulanglah." Mata Yeri berbinar mendengar penuturan Wendy. "Tapi jangan pernah mendekati diriku saat dirumah, apalagi memakan masakanku." Luntur sudah wajah berbinar milik Yeri. Lisa yang sedari tadi bermain game lalu tertawa keras dan sesekali memukul lengan Yeri pelan.

"Yak, Eonnie itu sakit!"

"Akan aku adukan Eonnie dengan Jennie Eonnie." Wendy dan Lisa terkekeh pelan. Entah bagaimana bisa, Yeri dekat dengan Jennie. Padahal bisa dikatakan mereka baru beberapa kali bertemu. Lisa juga begitu, ia lebih sering menempel dan terkesan manja dengan Jennie daripada Wendy, kakak kandungnya.

Sebenarnya kakaknya itu siapa!?

"Yakk, kalian ini sebenarnya adikku atau Jennie sih!?" Teriak Wendy tak terima. Ia semakin kesal saat kedua maknae psycho itu berujar lantang, "JENNIE!"

Lisa dan Yeri tertawa puas melihat wajah kesal Wendy. Keduanya saling menatap dan melemparkan senyum kemenangan lalu kembali tertawa.

Waktu begitu cepat, hingga tak sadar mereka telah sampai di kampus. "Eonnie kalian duluan saja."

Lisa mengangkat satu alisnya. "Menunggu Jennie Eonnie."

"Untuk apa? Jangan macam-macam bayi!"

"Ck. Bayi lagi. Aku hanya ingin meminta hadiahku saja."

"Sana pergi." Lanjut Yeri.

"Aishh, dasar menyebalkan! Ayo Lalisa!" Wendy menarik paksa tangan Lalisa kedalam. Dalam hati Lisa ingin melepaskan genggaman Wendy dan menemani Yeri menunggu hadiahnya, karena sudah dipastikan Eonnie barunya itu akan memberi lebih dari satu.

"Aa~ Eonnie lepaskan. Aku ingin bersama Yeri." Rengek Lisa yang tidak digubris oleh Wendy.

"Hei, Lisa, Eonnie!"

Gadis itu menghampiri Wendy dan Lisa dengan senyuman yang masih setia dibibirnya. "Ayo ke kantin."

"Yakk, ini masih pagi Chaeng."

Gadis yang dipanggil Chaeng itu memamerkan deretan  gigi putihnya. "Aku lapar." Ujarnya dengan memegang perut.

"Yasudah. Suruh anak ayam ini menemanimu." Lisa mendengus sebal karena Wendy mendorong dirinya hingga terhuyung kedepan.

"Yasudah ayo sayang."

"Padahal mereka sepasang kekasih. Tapi seolah-olah seperti anak kecil. Aneh." Timpal Wendy. Ia heran dengan kedua pasangan aneh itu. Jika ada kontes pasangan absurd tahun ini, maka Wendy akan memilih mereka dan menyuruh semua orang agar memberikan suara mereka pada pasangan ChaeLis.

Dilain tempat, dua gadis bermarga Kim itu masih asyik dengan anjingnya masing-masing. Jennie menempatkan Kumma diatas pangkuannya dan sesekali mencium gemas bulu halus anjingnya. "Kumma-ya, ayo berkelahi'lah dengan Dalgom."

Jisoo yang mendengar itu lantas menjauhkan Dalgom dari Jennie dan dua anjingnya. "Ayo Dalgom kita keluar dari kamar anak singa ini."

"Jangan Eonnie. Disini saja bermain denganku dan anak-anakku."

Our Story [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang