26

806 89 21
                                    

The first story

Don't Judge me, because this is just my imagination

Mmmh 🙂

🔪

.
.
.

"Lisaaa~"

Sudah bisa  ditebak siapa yang memanggil Lisa dengan nada merengek seperti itu. "Eoh.. Baby? Wae-yo?"

Lisa menangkap kekasihnya yang tiba-tiba berlari dan memeluknya bak koala. Dengan sigap Lisa menangkap tubuh kecil Chaeng kedalam pelukannya. Ia membawa tubuh gadis itu untuk duduk di kursi kebesarannya.

Jika kalian ingin tau, Lisa merupakan pemilik studio musik, dance dan fotografi. LSM merupakan nama studio yang ia besarkan dengan hasil kerja kerasnya. Meskipun begitu, kakak sulungnya tetap membiayai segala kebutuhan Lisa begitu pula dengan Yeri. Tak ingin kalah, Yeri juga memiliki sebuah café yang baru berdiri sekitar satu tahun yang lalu. Ia bisa membangun café itu karena upah saat ia menjadi model, bernyanyi ataupun uang yang diberikan Wendy padanya.

"Apa kau sibuk?" Tanya Chaeng tanpa menatap Lisa. Jari kecilnya kini tengah sibuk memainkan kancing kemeja Lisa dan sesekali memainkan belaian rambut Lisa yang menjuntai bebas disekitar bahunya.

"Aku selalu sibuk sayang." Lisa tersenyum.

"Aku lapar~"

Lisa mengangguk dan mencium kepala Chaeng didepannya. "Hanya itu?"

Gadis tupai itu mengangguk.

"Baiklah. Ayo kita makan." Chaeng menggeleng cepat mendengar ajakan Lisa. "Pesan saja. Aku ingin tiduran disini saja."

Dengan patuhnya, Lisa segera memesan makanan kesukaan kekasihnya melalui benda pipih canggih. Setelah selesai, gadis jangkung itu kembali memeluk Chaeng erat dan memberi usapan lembut di kepalanya. Tak terasa gadis tupai itu sudah tertidur dipelukan Lisa.

"Heum.. Gadis manja."


.
.
.

"Kyaaa~ Hahahaa~"

Jisoo tersenyum mendengar teriakan dan tawa Jennie yang menggema hampir diseluruh ruangan. Gadis itu kini tengah mengemasi pakaian dan semacamnya kedalam koper. Mau kemanakah dia? Jisoo akan kembali ke New Zealand untuk beberapa minggu kedepan. Ia akan terbang ke New Zealand 2 hari lagi dan ia belum memberitahukan apapun soal itu kepada Jennie.

Pasti gadis itu marah padanya. Pikir Jisoo.

Ditambah lagi, Jennie belum sepenuhnya pulih dari kejadian mengerikan beberapa hari yang lalu.

Huuhh...

Jisoo menutup kopernya lalu menghampiri Jennie yang sedang bermain dengan anjing peliharaan mereka. Mata Jisoo membola melihat apa yang dilakukan Jennie kepada ketiga anjingnya. Kenapa mereka bisa saling menindih?

Lihatlah sekarang, Dalgom berada paling bawah lalu ditindih Kai dan paling atas adalah Kumma. Entah matra apa yang diucapkan Jennie sehingga Dalgom dengan senang hati diam tidak membantah ucapan Jennie.

"Dalgom-ah, sekarang jalanlah. Kau lemah sekali tidak kuat menggendong 2 anakku." Tepuk Jennie diatas kepala Dalgom dengan senyum gummy smile-nya.

"Atau, kau mau ciuman dari Mommy? Ahh, pasti Umma-mu tidak memberikan makanan yang bernutrisi untukmu, makanya kau jadi lemah begini. Ahahhaa.."

"YAKK, KIM JENNIE!"

Our Story [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang