bagian 13.

2.6K 457 58
                                    

jeongwoo terus berlari melewati kelas kelas yang ada di sekolah nya, hingga melewati gerbang yang dijaga oleh satpam

"nak kau mau kemana?" tanya satpam saat melihat jeongwoo berlari dari kejauhan

seakan tuli jeongwoo terus berlari tanpa melihat satpam nya

"nakk!" teriak satpam itu karena jeongwoo hanya melewatinya dan keluar dari area sekolah

saat mengusap air matanya tanpa sengaja jeongwoo menjatuhkan buku catatan miliknya dan diambil oleh satpam tersebut

"park jeongwoo?" ucap satpam itu saat membaca nama jeongwoo di cover buku tersebut

jeongwoo terus berlari hingga kaki nya berhenti di salah satu taman yang dialiri sungai kecil, taman sepi hanya ada beberapa penjual karena sekarang adalah jam kerja dan jam sekolah.

jeongwoo terduduk dan memeluk lututnya, ia menangis tanpa suara. ia benar benar tak tau jika rasanya seperti ini, kejadian ini adalah ketakutannya

hari sudah sore dan jeongwoo terus menangis dalam diam, rasa sakit nya dari waktu ke waktu semakin jelas dan terasa lebih menyakitkan.

aku harus baik baik saja, aku kuat ayolah park jeongwoo haru hanyalah salah satu dari semuanya batin jeongwoo lalu berdiri hendak kekelas untuk mengambil tasnya

"tapi bagiku ia adalah satu satunya" jeongwoo bergumam lalu kembali terduduk

tanpa sengaja ada bola yang mengenai kaki jeongwoo

"mian " seorang anak kecil menghampiri jeongwoo lebih tepatnya untuk mengambil bola yang berada di dekatnya

jeongwoo perlahan mengangkat kepala nya untuk melihat anak kecil yang meminta maaf tadi

"kau menangis?" ucap anak itu lalu mendekat ke jeongwoo mengabaikan bola nya

"tidak, aku hanya kelilipan" jeongwoo mengusap mata nya

"jangan nodai wajah manismu dengan air mata hyung" ucap anak itu lalu mengusap jejak air mata yang ada di wajah jeongwoo

"aku manis?" tanya jeongwoo

"ehmm, katakan pada ku apa ada orang yang mengatakan kau tak manis" ucap anak itu

"kau tak melanjutkan permainanmu? bola mu menunggu" ucap jeongwoo menunjuk bola yang tak jauh dari kaki nya

"aku akan melanjutkannya, jadilah dewasa hyung. aku tau kau mampu apa pun masalahmu, tetap lah kuat" ucap anak itu berdiri lalu mengambil bola nya

"Ku pikir kau begini karena perasaan mu, apa aku benar?" Tanya anak itu, lalu jeongwoo menggangguk

"Gwenchana Hyung, aku yakin nanti ada saat nya orang itu sadar hidupnya benar benar kesepian tanpa mu" ucap nya lagi

"Apakah itu akan terjadi?" Tanya jeongwoo

"Tentu saja, kau harus meyakinkan hati untuk percaya bahwa semua akan baik baik saja" ucap nya lagi

"Kau anak yang bijaksana" ucap jeongwoo tersenyum

"Aku bijaksana tapi aku tidak manis dan baik seperti mu Hyung, mungkin sifat manis dan baik mu lah yang akan membuat ia merindukanmu nantinya" ucap nya lagi

"Terima kasih, sekarang kembali lah teman teman mu menunggu" ucap jeongwoo sambil mengusak rambut anak itu

"Baiklah Hyung" ucap nya lalu pergi berlari

Tak lama jeongwoo lalu berdiri berjalan pelan menuju sekolahnya, saat sampai digerbang ia melihat dari luar sekolah nya kosong.

"aku harap yang aku lihat sama dengan yang didalam" gumam jeongwoo lalu masuk ke dalam sekolahnya

bad [hajeongwoo]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang