bad [hajeongwoo]✓

bagian 39.

jihoon diam di kamar nya, sekarang jam di ponselnya menunjukkan angka 4:30 AM. ini memang masih terlalu pagi untuk bersiap berangkat, tapi ia sudah tak tenang dengan yang akan terjadi kedepannya

terus diam membuat jihoon semakin tak tenang dan lebih memilih masak untuk sarapannya. saat sedang asik dengan makanannya ponselnya tiba tiba bergetar

"ada apa jeongwoo?" tanya jihoon

"bolehkah aku naik bis saja?" tanya jeongwoo

"tidak! aku akan menjemputmu, aku menggunakan mobil hari ini" ucap jihoon

"apa itu karena aku?" tanya jeongwoo

"tidak, aku juga ingin menjemput seseorang" ucap jihoon

"siapa?" tanya jeongwoo

"rahasia" ucap jihoon 

"nanti aku juga tau, apa susah nya memberitau ku sekarang?" ucap jeongwoo kesal

"maka dari itu aku merahasiakan nya sekarang" ucap jihoon

"terserah!" ucap jeongwoo memutuskan sambungannya begitu saja

jihoon hanya tersenyum, ia tau jeongwoo tidak suka rahasia rahasia untuk hal kecil seperti ini. tapi sesekali membuatnya kesal tak papa bukan. 

jihoon sedang dalam perjalanan menuju rumah jeongwoo, tanpa sengaja mata nya menangkap sosok yang ia kenal. itu yoonbin dengan seorang gadis yang menggandeng tangannya baru saja keluar dari salah satu minimarket. itu berhasil membuat hati jihoon sakit dan mood nya turun.

sesampainya di rumah jeongwoo jihoon hanya diam di dalam mobil nya, wajah yoonbin terus berputar di kepala nya

"jihoon" seorang wanita paruh baya mengetuk kaca mobil jihoon itu adalah eomma jeongwoo

"imo, dimana jeongwoo?" tanya jihoon 

"dia masih di dalam, masuk lah dulu" ucap eomma jeongwoo membawa jihoon masuk

"tunggu lah sebentar, imo akan panggilkan" ucap eomma jeongwoo lalu meninggalkan jihoon

"lama menunggu?" tanya jeongwoo tiba tiba muncul dari arah dapur

"tidak terlalu, berpamitan lah pada imo" ucap jihoon lebih dulu meninggalkan jeongwoo

"eomma! aku berangkat" teriak jeongwoo

"eooo!" teriak eomma jeongwoo tak kalah kuat

jeongwoo baru saja duduk belum sempat memasang sabuk pengamannya tapi dengan tak sabaran jihoon langsung menancap gas.

"yak! park jihoon, apa yang kau lakukan aku bahkan belum siap" ucap jeongwoo dengan rambut berantakan karena tubuh nya terhuyung kedepan akibat ulah jihoon

"jika kau punya masalah jangan cerita kan pada ku" ucap jeongwoo bercanda karena jihoon hanya diam menatap lurus jalanan

"aku juga tak ada niatan bercerita pada mu" ucap jihoon ketus

"aku hanya bercanda"  ucap jeongwoo

"tapi aku serius" ucap jihoon

"kau ini kenapa, aku hanya bercanda park jihoon" ucap jeongwoo

"aku tak mau cerita" ucap jihoon dengan nada dingin

"baiklah, mungkin kau masih ingin menyimpannya sendiri. tapi kita akan kemana ini bukan jalan menuju sekolah" ucap jeongwoo merasa jalan ini asing

"kita akan menjemput seseorang" ucap jihoon

"siapa?" tanya jeongwoo

"kau cukup diam, tak perlu banyak tanya" ucap jihoon