bagian 45.

1.5K 229 10
                                    

haruto dan jaehyuk sedang duduk di perpustakaan, mereka keluar lebih awal karena mengerjekan ulangan lebih cepat dari yang lain. yang penting cepat selesai masalah nilai belakang kira kira itulah moto kedua orang ini.

mereka diam di perpustakan bukan untuk membaca buku melainkan untuk menenangkan diri, karena tak ada tempat yang lebih tenang dari perpustakaan

tak lama jeongwoo datang dengan beberapa buku lalu duduk kelang satu bangku dari tempat haruto duduk, hal ini membuat haruto merasa dejavu. ia hanya diam mengamati jeongwoo yang sibuk dengan buku nya

"jeongwoo" panggil jaehyuk muncul dari sebelah haruto dan tersenyum manis

"ada apa jaehyuk?" tanya jeongwoo tersenyum tak kalah manis ke arah jaehyuk

haruto sangat menikmati keindahan wajah jeongwoo, ia menghalangi pandangan jaehyuk berharap senyum itu hanya terarah pada nya. tapi saat haruto menutupi nya detik itu juga senyum jeongwoo luntur

"dasar!" umpat  jaehyuk kembali bersandar pada bangku nya, ia melakukan itu untuk melihat reaksi haruto

haruto menatap jeongwoo dalam, sementara jeongwoo binggung apa yang dilakukan haruto

"coba lah untuk memasang senyuman di wajah datar mu, maka ia akan memperlihatkan senyum yang sama" ucap jaehyuk pelan

haruto perlahan tersenyum sesuai ucapan jaehyuk dan benar jeongwoo memperlihatkan senyum yang ia tunjukkan pada jaehyuk tadi

tanpa sadar haruto langsung menarik jeongwoo ke pelukannya, mata jeongwoo membola karena ia terkejut dengan tindakan haruto. ia merasa pelukan haruto erat hingga jeongwoo sedikit sesak.

"huh!" jaehyuk hanya memutar bola matanya malas, "jeongwoo aku kembali ke kelas" ucap jaehyuk lalu berdiri "oh, aku hanya ingin mengingatkan mu jangan terkejut atau heran jika orang yang memelukmu sekarang akan sering melakukan hal yang sama untuk kedepannya" ucap jaehyuk lalu benar benar meninggalkan jeongwoo dan haruto

jeongwoo semakin binggung sekarang, ia merasa bahu haruto bergetar. "kau menangis?" tanya jeongwoo

haruto hanya menjawab dengan anggukan, jeongwoo juga sudah merasa bahu nya basah itu berarti haruto menangis.

"tak papa, aku memang tak paham dan tak tau kau kenapa. tapi kau bisa percaya pada ku semua akan baik baik saja" ucap jeongwoo menepuk nepuk bahu haruto

jeongwoo sebenarnya kurang nyaman ketika ada seseorang yang baru ia kenal memeluknya tapi jeongwoo merasa haruto berbeda, ia nyaman di pelukan haruto. 

jeongwoo tak mau binggung sendiri ia melepas paksa pelukan haruto hingga ia bisa melihat bekas air mata di wajah haruto

"kau punya masalah yang berat ya?" tanya jeongwoo ragu, haruto hanya menjawabnya dengan anggukan

"tapi kau harus tau memeluk orang lain yang tak kau kenal dengan tiba tiba itu tidak sopan" ucap jeongwoo

haruto mengangkat kepala nya dan menatap jeongwoo, jeongwoo yang melihat wajah haruto ia menjadi tidak tega.

"t-tapi tidak papa, itu lebih baik dari pada kau memendam nya sendiri" ucap jeongwoo tersenyum canggung sambil menepuk nepuk bahu haruto

"jeongwoo" panggil junkyu tiba tiba datang

"eohh?" jeongwoo sedikit terkejut

"junghwan menunggumu dari 30 menit yang lalu, apa kau mau terus berada disini?" ucap junkyu datar

"ia pasti kesal karena menunggu terlalu lama, aku duluan" ucap jeongwoo lalu berlari kecil keluar perpustakaan

"junghwaan~~" jeongwoo berlari menghampiri junghwan yang sedang sibuk dengan ponsel nya

bad [hajeongwoo]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang