bagian 56.

1.5K 186 10
                                    

Jeongwoo dan haruto sekarang ada di salah satu cafe yang cukup sepi, bisa dikatakan hanya ada mereka berdua.

"apa kau pernah bertanya tanya tentang siapa aku?" tanya haruto tiba tiba

jeongwoo mengerutkan kening nya, "untuk apa aku bertanya tanya tentang hal itu?" tanya jeongwoo balik

"kau tak penasaran rupanya, aku pikir setelah sekian lama ucapan junghwan kemarin menganggu pikiran mu" 

"sebenarnya itu sangat menganggu ku, tapi aku tak ada niat bertanya karena aku pikir itu akan membuatmu sedih atau berfikir bahkan menangis sama seperti waktu di perpustakaan kemarin" jelas jeongwoo sedikit ragu

"apa perlu ku jelas kan semua pada mu?" tanya haruto

"senyaman kau saja, sejauh mana yang ingin kau jelaskan aku akan mendengarkan mu dengan baik tapi jika terpaksa lebih baik tidak" jawab jeongwoo

"aku akan menjelaskan nya" 

"kenapa kau malah diam?" tanya jeongwoo karena setelah kalimatnya barusan haruto diam menatap lurus 

"aku bingung menjelaskan dari mana" haruto 

"jelaskan apa yang ada di kepala mu sekarang" jeongwoo

"appa ku adalah appa sambung junghwan dan eomma junghwan adalah eomma sambung ku" jelas haruto

"jadi maksudmu, appa mu lah yang menikahi eomma junghwan saat junghwan masih 12 tahun?" tanya jeongwoo memastikan

"ya, kau benar. entah itu takdir atau kebetulan eomma ku dan appa junghwan juga meninggal di kecelakaan yang sama?" haruto tersenyum pahit, menceritakan ulang tentang kejadian itu membuatnya seakan kembali ke waktu itu lagi

"eomma mu juga meninggal dikecelakaan bis saat junghwan berusia 7 tahun?"

"ya, aku dan Junghwan juga ada di dalam beruntungnya junghwan selamat tapi sial nya aku tetap hidup" haruto tertunduk

"kau tak boleh berkata seperti itu, jika kau tak ada disini aku juga mungkin tak akan ada di sini" jeongwoo mengusap tangan haruto beharap ia tenang 

"kau tau juga, junghwan membenci senyuman ku karena saat terakhir bersama appa nya yang ia lihat adalah senyuman ku" 

"tapi junghwan mengatakan itu pasti karena ia emosi, lagian junghwan tak mungkin membenci senyuman hyung nya sendiri" sergah jeongwoo

"tapi itu kenyataannya jeongwoo, kepergian appa nya membuat junghwan membenci senyuman ku dan kepergiaan eomma yang membuat aku benci panggilan itu"

"panggilan?" jeongwoo mengingat ingat panggilan apa yang dimaksud haruto

"haru. aku benci panggilan itu, karena panggilan itu membuat orang yang ku sayang meninggalkan ku" 

jeongwoo diam, ia tak tau harus merespon seperti apa lagi

"itu sebab nya aku melarang mu memanggilku seperti itu karena aku takut kau akan sama seperti sebelumnya, meninggalkan ku" suara haruto mengecil karena jujur ia benar benar takut

"aku tak akan meninggalkan mu, aku ada di sini" jeongwoo

"eomma juga ada di samping ku saat itu, bahkan ia memelukku. tapi ia meninggalkan ku jeongwoo rasa nya benar benar sakit. bahkan tak ada jalan untuk bisa bertemu dengannya lagi" haruto

"aku tau, aku minta maaf. aku tak akan memanggilmu dengan panggilan itu, jangan menangis aku akan ada disini bersama mu" jeongwoo pindah duduk ke sebelah haruto dan memeluknya

"kau berjanji?" tanya haruto

"aku tak pernah diajari berjanji haruto, karena janji kemungkinan akan menyakiti mu" jelas jeongwoo menyapu rambut haruto kebelakang agar kembali rapi

mendengar ucapan jeongwoo, haruto mendadak takut ia menarik jeongwoo memeluknya lebih dekat. "kau membuatku takut" gumam haruto pelan

jeongwoo tersenyum kecil, "sebisa ku, aku tak akan pernah meninggalkan mu haruto. kau cukup percaya dan biarkan aku membuktikannya" jeongwoo menepuk nepuk kepala haruto

haruto hanya diam tak merespon ucapan jeongwoo, ia sibuk dengan kenyamanan hati nya saat di peluk jeongwoo seperti ini

"ayo habiskan liburan musim dingin ini berdua" ajak jeongwoo

mendengar itu haruto melepas pelukannya dan menatap, "berdua? kita? aku dan kau?" tanya haruto cepat

"ya. kita jalan, makan, dan melakukan banyak hal lainnya setiap hari sampai kau percaya bahwa aku masih ada disini" jeongwoo tersenyum hangat

⚪⚫⚪

Dua Minggu berlalu, benar saja jeongwoo dan haruto menghabiskan waktu bersama setiap hari.

Hari ini kedua nya jalan di salah satu taman dekat rumah haruto tempat pertama kali kedua nya jalan bersama di temani adik haruto

"Kau suka tempat ini?" Tanya haruto

Jeongwoo hanya menjawab dengan gelengan kepala

"Lalu kenapa kau mengajak kesini, kita bisa ke tempat lain yang mungkin akan kau sukai" haruto

"Aku tak suka tempat nya, yang aku suka kau ada disini bersama ku" jeongwoo tersenyum menatap lurus

"Hmm?" Haruto bingung

"Tempat ini pertama kali kita jalan bersama Romy, benar kan?"

"Kau ingat?"

"Ya, aku ingat. Apalagi belakangan ini aku terus bersama mu"

Haruto hanya tersenyum tanpa arti mendengar penuturan jeongwoo

"Ini tepat dua Minggu kita menghabiskan waktu bersama, besok boleh kita tidak bertemu?" Tanya jeongwoo tiba tiba

"Hmm... Ada apa? Apa aku menganggu mu?" Tanya haruto heran

"Bukan, aku hanya sedikit lelah" jeongwoo

"Tidak bertemu" gumam haruto pelan

"Aku akan menghubungi mu nanti, kita isi energi terlebih dahulu. Lalu merencanakan tempat mana yang akan kita kunjungi selajutnya" jeongwoo tersenyum meyakinkan haruto

wait for the next part 👋

give me vote and comment :)

Udah jelas kan ya?
Btw satu chapter lagi end :)

bad [hajeongwoo]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang