bagian 29.

2K 392 117
                                    

"aku minta maaf" ucap junghwan karena merasa ada kecanggungan antara mereka berdua

"Untuk apa?" Tanya jeongwoo

"Karena tadi mengeraskan suara ku saat berbicara dengan mu" ucap junghwan tertunduk

"Tak papa, kau sudah menjadi junghwan yang dewasa sekarang" ucap jeongwoo menggenggam tangan junghwan

"telinga mu pasti terkejut tadi" ucap junghwan

"kau ini" ucap jeongwoo tersenyum pada junghwan

"aku minta maaf" ucap junghwan lalu memeluk jeongwoo

"tak papa, kau sudah bisa emosi saja itu adalah penampakan yang luar biasa. aku tak pernah melihatnya" ucap jeongwoo membalas pelukan jeongwoo

"mau lihat aku lebih emosi?" tanya junghwan

"cara nya?" tanya jeongwoo

"katakan padaku siapa yang membuat mu menangis waktu itu" jawab junghwan serius

jeongwoo menjadi gelagapan ia tak tau harus menjawab apa

"sudah lah jangan dibahas" ucap jeongwoo

"saat kau memberi tau ku dan aku bertemu dengan orang nya disitu lah kau bisa melihat emosi yang sesunguhnya" ucap junghwan

"aku tak akan memberi tau mu, karena aku tak suka kau emosi. itu menyeramkan" ucap jeongwoo tertawa

"Kau puas sekarang?" Tanya haruto tiba tiba datang lalu duduk di sofa single yang  ada di hadapan jeongwoo dan junghwan

"jangan pancing keributan lagi Hyeong" ucap junghwan menatap lurus

"aku tak memancing keributan aku hanya bertanya" ucap haruto menatap jeongwoo tertunduk

"sejak kapan kau jadi lupa tata krama?" tanya junghwan

"baiklah, aku minta maaf" ucap haruto yang membuat jeongwoo refleks menatap nya

"apa yang kau pikirkan?" tanya junghwan

"tidak ada" ucap haruto

"lalu apa yang membuatmu bertingkah seperti tadi?" tanya junghwa

"aku mungkin sedikit frustasi sekarang" jawab haruto tersenyum menatap jeongwoo dan jeongwoo hanya menatap heran haruto

"bersihkan lah kepala mu, isi nya sungguh kotor dan menjijikan" ucap junghwan lalu menarik jeongwoo keluar

"aku akan mengantarmu pulang" ucap junghwan ketika mereka berdua sudah sampai dalam mobil

"tapi tas ku masih di dalam rumah mu" ucap jeongwoo

"bagaimana bisa?" tanya junghwan

"kau menarikku begitu saja tadi" ucap jeongwoo

"aku lupa, kau bisa ambil sendiri kan. aku tidak dalam mood baik untuk bertemu dengan haruto" ucap junghwan

"aku akan mengambilnya tunggu sebentar" ucap jeongwoo lalu turun

jeongwoo membuka pintu rumah haruto dan haruto masih duduk di sofa kepala tertunduk seperti menangis (?)

jeongwoo menghela nafas lalu melangkah masuk tapi terhenti karena tas nya ada di sebelah haruto, perasaan jeongwoo meletakkannya di lantai tadi

dengan ragu jeongwoo mendekati haruto yang menunduk dan mengambil tas nya, tapi saat tangannya meraih tas nya, tangannya dicekal oleh haruto

jeongwoo membeku ia tak tau harus apa, ia ingin menepis tangan haruto tapi itu tak sejalan dengan hati nya. tak lama haruto menarik jeongwoo lalu memeluk perut jeongwoo

jeongwoo semakin binggung, jantungnya berdegup ia ingin segera keluar tapi ia benar benar tak tega dengan haruto ia terlihat sangat buruk rambut nya sangat berantakkan. mungkin ia mengacak nya ketika ia dan junghwan keluar tadi

samar samar jeongwoo mendengar isakan halus dari haruto, ia ingin memastikan pendengarannya benar atau tidak. tapi ia tak berani ia takut haruto akan berkata kasar lagi pada nya

"ada apa?" tanya jeongwoo lembut

"..." bukannya menjawab haruto malah mengeratkan pelukannya

"aku ingin pulang, bisa kau melepaskan pelukanmu?" tanya jeongwoo hati hati

haruto juga belum menjawab ia hanya menggeleng

"junghwan menungguku di luar" ucap jeongwoo ingin melepas lingkaran tangan haruto di perutnya

"aku merindukanmu" ucap haruto dengan suara pelan tapi rumah ini benar benar hening jadi suara pelan haruto terdengar sangat jelas ditelinga jeongwoo

"kau tak bisa seperti ini, jika junghwan menunggu terlalu lama ia bisa masuk kembali" ucap jeongwoo berusaha mengabaikan perasannya yang sudah tak karuan karena ucapan haruto

mendengar ucapan jeongwoo, haruto mendongak menatap jeongwoo. benar ia menangis mata nya berair dan wajah nya merah, jangan lupakan rambut nya yang berantakkan

"ada apa? mengapa kau menangis?" tanya jeongwoo panik, haruto tak menjawab ia hanya menatap jeongwoo

"apa ucapan ku tadi menyakiti hati mu, aku minta maaf aku tak berniat untuk melakukan itu" ucap jeongwoo

"tidak bukan itu, bisa kau mengelus kepala ku sebelum kau pulang?" minta haruto

jeongwoo binggung apa yang harus ia lakukan

"ku mohon" ucap haruto menatap jeongwoo dengan mata nya yang berair

jeongwoo lalu tersenyum menatap haruto lalu merapikan rambut nya, ia melakukannya berulang kali dan mengusap air mata haruto. jeongwoo pun tak tau dorongan dari mana ia melakukan itu

"sekarang kau sudah kembali menjadi haru yang tampan, boleh aku pulang sekarang?" tanya jeongwoo tersenyum masih menyisir rambut haruto dengan jari nya

"aku masih ingin bersama mu" ucap haruto menggeleng

"junghwan menunggu ku" ucap jeongwoo

"tapi aku sangat merindukan mu jeongwoo benar benar merindukanmu, apa aku tidak boleh memelukmu lebih lama" ucap haruto

"kau tidak boleh melakukannya, jaga lah diri mu baik baik aku pulang" jengwoo melepas pelan tangan haruto dan berjalan keluar meninggalkan haruto

wait for the next part 👋

give me vote and comment :)

bad [hajeongwoo]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang