bagian 6.

3.3K 524 45
                                    

jeongwoo sekarang sudah ada dikelas, seperginya haruto tadi ia memang masih di ruang kesehatan untuk menenangkan perasaannya tapi saat jam terakhir ia memutuskan untuk kembali ke kelas karena kebetulan jam terakhir hari ini kelas jeongwoo free

"jeongwoo apa kaki mu masih terasa panas?" tanya doyoung yang duduknya menghadap ke jeongwoo

"ya sedikit perih" ucap jeongwoo sambil menatap kakinya

"tapi siapa kira kira yang melaporkan perbuatan ketiga gadis itu pada seonsaengnim" tanya yedam

"hmm, apa itu perbuatan junkyu?" jihoon
"ani-ya, bukan dia karena pulang dari ruang osis kita bertiga sama sama kembali ke kelas" ucap yedam

"lalu?" tanya doyoung semakin binggung

"siapa pun itu orang nya, aku yakin dia adalah orang yang paling membenciku" ucap jeongwoo

"wae?" tanya jihoon

"pasti orang itu tau bukan apa yang akan diperbuat gadis gadis itu jika seonsaengnim tau perbuatan mereka" ucap jeongwoo

"ya, mungkin seperti itu. tapi kau lebih baik jangan berfikir yang tidak tidak" ucap yedam

"jeongwoo-yaa" mashiho datang bersamaan dengan junkyu dan yang lain

"mashiho kau berbicara pelan pun semua akan tetap mendengarmu" jihoon

"dimana asahi?" tanya jaehyuk mengedarkan pandangannya tapi tak mendapatkan apa yang dia cari

"dia ada di ruang osis" ucap doyoung

"ooo" jaehyuk lalu pergi

"kau mau kemana?" tanya junkyu

"mengejar cita cita" jaehyuk terus berlari

"cita cita?" tanya jihoon memiringkan kepala nya melihat ke arah pintu melihat jaehyuk berlari

"kau imut sekali, mau pulang bersama ku?" tanya yoonbin

"ha?" jihoon binggung

melihat tingkah jihoon yang absurd junkyu hanya memutar bola matanya malas

"kaja" yoonbin langsung menarik jihoon dan membawa tas jihoon ikut pergi dari sana

"kita juga harus pulang" ucap doyoung menggenggam tangan yedam yang ada di meja

yedam menggangguk
"kami pulang lebih dulu" ucap yedam dan pergi bersama doyoung meninggalkan kelas

"kau mau pulang bersama kami?" tawar mashiho

"apa boleh?" tanya jeongwoo

"kenapa tidak boleh, ayo kita pulang sekarang" ajak mashiho

"tunggu!" ucapan junkyu membuat pergerakan jeongwoo dan mashiho terhenti

"wae?" tanya mashiho binggung

lalu junkyu berlari keluar

"ada apa dengannya?" tanya jeongwoo

"aku pun tak tau, anggap saja dia sudah gila. ayo kita jalan lebih dulu saja" ajak mashiho

"eohh? nee" ucap jeongwoo lalu perlahan berdiri

"tunggu!" dan itu junkyu lagi

"kau ada masalah hidup apa?" tanya mashiho sedikit kesal pada junkyu

junkyu lalu berjalan ke arah mashiho dan melepas genggaman tangan mashiho pada jeongwoo, beralih ia yang menggengam tangan mashiho

"apa yang kau lakukan" tanya mashiho

"ku hitung sampai tiga kita berlari okeyy" ucap junkyu

"tapi jeongwoo tak--" ucapan mashiho terpotong

"tiga!" junkyu langsung menarik mashiho dari sana dan terus berlari menjauh

sampai di parkiran

"yak! kim junkyu apa yang kau lakukan?" tanya mashiho dengan nafas yang tak teratur karena junkyu membawa nya berlari sangat cepat

"hehehe, mian. ada sesuatu yang tidak akan terjadi jika kita membawa jeongwoo pulang sekarang" junkyu masih sibuk mengatur nafas nya

"mwo-ya?" tanya mashiho penasaran

"nanti aku ceritakan" junkyu lalu menarik mashiho masuk ke dalam mobil nya

back to jeongwoo

jeongwoo terdiam membeku ditinggal junkyu dan mashiho, ia pun kembali duduk ke bangku nya dan tidur di meja dengan bantalan tangan.

aku tak apa dan aku baik baik saja sejauh ini batin jeongwoo tanpa sadar air mata nya jatuh lagi untuk kesekian kalinya hari ini

jeongwoo merasa sinar yang tadi nya menerpa sepenuhnya wajahnya kini menggelap, perlahan ia membuka mata nya yang masih basah karena air mata nya.

saat membuka matanya ia hanya melihat perut orang itu, perlahan mata jeongwoo pun mengarah pada wajah orang itu. tapi saat melihat wajah dari orang yang ada di hadapannya ini langsung memalingkan wajahnya dengan cepat

"mau sampai kapan kau disini" suara deep milik haruto memenuhi telinga jeongwoo

"sebentar lagi aku akan pulang" ucap jeongwoo

"apa wajahku ada di meja itu" tanya haruto

"ani-ya, wajah mu ada di situ" ucap jeongwoo menunjuk wajah haruto tapi kepala nya masih terletak di meja dan menghadap ke pintu

haruto hanya menatap datar tingkah jeongwoo

"pulang bersama ku sekarang" ucap haruto

"aku bisa pulang sendiri" ucap jeongwoo masih menunjuk wajah haruto

tak tahan melihat tingkah jeongwoo ia pun menarik tangan jeongwoo dengan kuat hingga tubuh jeongwoo tersentak.

mereka bisa melihat wajah satu sama lain dengan jelas sekarang, haruto melihat mata jeongwoo yang basah mengangkat sedikit alisnya. sementara jeongwoo ia benar benar ingin enyah dari dunia jantungnya bersuara dengan sangat kuat. begitu juga nafasnya yang tersengal karena haruto mengunci tatapannya

"pulang bersama ku sekarang park jeongwoo" ucap haruto penuh dengan penekanan di setiap kata yang ia ucapkan hingga suaranya yang mengeluarkan angin sedikit membuat poni jeongwoo bergoyang

"a-aku bisa pulang sendiri" tolak jeongwoo untuk kesekian kalinya

"pualng bersama ku sekarang atau aku akan menciummu hingga bibirmu setebal bibir ikan napoleon" ucap haruto menarik dagu jeongwoo mendekat

"apa yang kau bicarakan!" jeongwoo mendorong haruto agar menjauh

"pulang bersama ku" ucap haruto untuk kesekian kalinya dengan nada datar

"aku bisa pulang sendiri haru-yaa" ucap jeongwoo

haruto refleks terduduk di bangku sebelah jeongwoo, tangan haruto langsung menutup telinganya sambil menutup matanya. melihat itu jeongwoo sedikit panik

"mwohaneungeoya?" tanya jeongwoo memberanikan diri untuk menepuk bahu haruto

sedikit sadar karena jeongwoo menepuk bahunya haruto beralih menatap jeongwoo tetapi masih menutup telinganya, lalu beralih memeluk jeongwoo

"jangan pernah tinggalkan aku" ucap haruto menyembunyikan wajahnya di bahu sempit milik jeongwoo

"kau kenapa?" tanya jeongwoo binggung

"ku mohonn" lirih haruto, jeongwoo merasa bahunya basah sekarang

apa mungkin haruto menangis atau hanya perasaanku saja tapi kenapa? batin jeongwoo binggung

"pulang bersama ku" haruto lalu berdiri menarik tangan jeongwoo

"b-baiklahh" ucap jeongwoo ikut berdiri

wait for the next part 👋

give me vote and comment :)

bad [hajeongwoo]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang